Indonesia Creative Cities Network (ICCN) dengan didukung oleh Pemprov Kalbar akan membangun permodelan kolaborasi ekosistem ekonomi kreatif yang lebih kuat di Kalbar guna menumbuhkan dunia usaha pascapandemi COVID-19.
"Untuk mewujudkan hal itu, kita akan menggelar Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) yang akan diselenggarakan mulai tanggal 21 sampai dengan 24 Oktober 2021 mendatang di Kota Pontianak dan Kota Singkawang," kata Sekretaris Umum ICCN, M Arief Budiman di Pontianak, Kamis.
Dia mengatakan, pihaknya terus berupaya mendorong ekosistem ekonomi kreatif di Kalimantan Barat agar segera bangkit di tengah Pandemi COVID-19 ini.
Untuk itu, katanya, ICCN akan berkolaborasi bersama penggiat kreativitas yang ada di Kalbar dan direncanakan pada Rakornas nanti pihaknya akan menghadirkan Wamen Parekraf, Staf khusus Presiden hingga Komisaris Telkomsel.
Selain itu, ICCN juga sedang membangun koordinasi dengan Bank Indonesia karena BI dinilai sangat intens mengembangkan ekonomi kreatif.
"Semoga nanti, Menteri BUMN dan Menkop UKM bisa hadir. Kami harap, Rakornas ini jadi yang pertama untuk bangun permodelan kolaborasi ekosistem ekonomi kreatif yang lebih kuat di Kalbar," katanya.
Arief menambahkan, Rakornas ini, masih katanya, sekaligus membuka peluang-peluang investasi masa depan berbasis ekonomi kreatif. "Kita tahu, pandemi ini menjadi solusi atas berbagai kesulitan maupun zaman serba tidak pasti. Ini membutuhkan terobosan-terobasan yang baru," ujarnya.
Seperti diketahui, Indonesia Creative Cities Network (ICCN) atau Jejaring Kota/Kabupaten Kreatif Indonesia adalah simpul organisasi yang berkomitmen untuk mewujudkan 10 Prinsip Kota Kreatif. Kini dalam ICCN telah tergabung 211 inisiatif kota/kabupaten di bawah koordinasi 11 Koordinator Daerah yang tergabung dalam Pengurus Pusat ICCN.
ICCN berkomitmen untuk memajukan kota-kota kreatif di Indonesia, dengan melakukan riset dan pengembangan untuk menumbuhkan pembangunan ekonomi dengan mesin penggerak kreativitas yang berupa ide/gagasan kreatif dan inovatif yang ditopang oleh kelengkapan infrastruktur kelembagaan dalam keterlibatan unsur pentahelix (birokrasi, akademisi, bisnis, komunitas dan media) serta adanya dukungan infrastruktur digital yang berkualitas dan modern.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021
"Untuk mewujudkan hal itu, kita akan menggelar Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) yang akan diselenggarakan mulai tanggal 21 sampai dengan 24 Oktober 2021 mendatang di Kota Pontianak dan Kota Singkawang," kata Sekretaris Umum ICCN, M Arief Budiman di Pontianak, Kamis.
Dia mengatakan, pihaknya terus berupaya mendorong ekosistem ekonomi kreatif di Kalimantan Barat agar segera bangkit di tengah Pandemi COVID-19 ini.
Untuk itu, katanya, ICCN akan berkolaborasi bersama penggiat kreativitas yang ada di Kalbar dan direncanakan pada Rakornas nanti pihaknya akan menghadirkan Wamen Parekraf, Staf khusus Presiden hingga Komisaris Telkomsel.
Selain itu, ICCN juga sedang membangun koordinasi dengan Bank Indonesia karena BI dinilai sangat intens mengembangkan ekonomi kreatif.
"Semoga nanti, Menteri BUMN dan Menkop UKM bisa hadir. Kami harap, Rakornas ini jadi yang pertama untuk bangun permodelan kolaborasi ekosistem ekonomi kreatif yang lebih kuat di Kalbar," katanya.
Arief menambahkan, Rakornas ini, masih katanya, sekaligus membuka peluang-peluang investasi masa depan berbasis ekonomi kreatif. "Kita tahu, pandemi ini menjadi solusi atas berbagai kesulitan maupun zaman serba tidak pasti. Ini membutuhkan terobosan-terobasan yang baru," ujarnya.
Seperti diketahui, Indonesia Creative Cities Network (ICCN) atau Jejaring Kota/Kabupaten Kreatif Indonesia adalah simpul organisasi yang berkomitmen untuk mewujudkan 10 Prinsip Kota Kreatif. Kini dalam ICCN telah tergabung 211 inisiatif kota/kabupaten di bawah koordinasi 11 Koordinator Daerah yang tergabung dalam Pengurus Pusat ICCN.
ICCN berkomitmen untuk memajukan kota-kota kreatif di Indonesia, dengan melakukan riset dan pengembangan untuk menumbuhkan pembangunan ekonomi dengan mesin penggerak kreativitas yang berupa ide/gagasan kreatif dan inovatif yang ditopang oleh kelengkapan infrastruktur kelembagaan dalam keterlibatan unsur pentahelix (birokrasi, akademisi, bisnis, komunitas dan media) serta adanya dukungan infrastruktur digital yang berkualitas dan modern.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021