Bupati Kubu Raya, Kalimantan Barat, Muda Mahendrawan mendorong setiap pondok pesantren (ponpes) yang ada di kabupaten itu untuk memberikan penguatan pada pendidikan wirausaha bagi para santri, agar mereka yang telah lulus bisa ikut membangun ekonomi keumatan.

"Sebagai lembaga pendidikan yang membentuk spiritual peserta didiknya, ponpes diharapkan bisa membentuk jiwa entreprenuership para santrinya. Agar ketika mereka sudah selesai, bisa menjadi bagian dari masyarakat ekonomi syariah yang diharapkan menjadi lokomotif pengembangan ekonomi syariah yang membumi," kata Muda usai memimpin upacara pada peringatan Hari Santri Nasional di halaman kantor Bupati Kubu Raya, Jumat.

Muda mengatakan, ponpes harus mampu melahirkan lebih banyak wirausaha-wirausaha dari kalangan santri, yang menggerakkan perekonomian yang inklusif.

Karena itu, lanjut dia, pihaknya harus mendorong munculnya lebih banyak wirausahawan dari kalangan santri dan lulusan pondok pesantren.

Orientasi santri seharusnya bukan lagi mencari pekerjaan, tetapi sudah menciptakan kesempatan kerja bagi banyak orang, menebar manfaat seluas-luasnya bagi umat. Peran pendidikan di pesantren, madrasah, maupun pendidikan tinggi agama Islam sangat strategis.

"Mencetak lulusan yang inovatif dan berkewirausahaan, mencetak lulusan yang mampu bersaing di pasar kerja, dan menjadi wirausahawan sosial yang sukses," katanya.

Muda menyatakan, pihaknya juga berkomitmen akan perkuat eksistensi seluruh pondok pesantren yang ada di Kubu Raya, di mana penguatan itu juga diperkuat melalui penerbitan peraturan bupati tentang penguatan pondok pesantren menuju kemandirian.

"Sejak Kubu Raya berdiri dulu tentu program-program sudah ada. Baik di kesehatan, pendidikan, kesra, dan pembangunan-pembangunan fisik yang nantinya diperkuat, termasuk juga ekonomi produktif di pertanian, pangan, hortikultura yang kita dari dulu ada life skill dengan pondok-pondok yang ada," kata Muda.

Kemudian juga program-program untuk memperkuat pelatihan-pelatihan bagi santri dan sebagainya yang harus bisa diimplementasikan oleh pondok pesantren.

"Pondok pesantren ini adalah aset yang luar biasa bagi Kubu Raya. Karena di sini menghasilkan santri yang menjadi penjaga moral dan memperkuat sumber daya manusia generasi umat," tuturnya.

Dia menambahkan, penguatan pondok pesantren berkorelasi langsung dengan upaya menjaga eksistensi pondok agar tetap produktif. Khususnya di tengah pandemi COVID-19 dan era kenormalan baru.

"Meskipun proses belajar mengajar belum berlangsung normal, upaya persiapan harus dilakukan, karena pendidikan di pesantren tidak hanya bersifat akademis tapi juga karakter. Tidak hanya santri kuat secara pendidikan tapi juga secara karakter bisa produktif, di mana mereka tidak jadi pengangguran karena bisa produktif menghasilkan produk-produk yang bisa diandalkan," kata Muda.

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021