Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) Kalbar, Muhammad Munsif mengajak petani atau masyarakat di Kalbar untuk menggunakan benih berkualitas agar produktivitas dihasilkan bisa meningkat.

“Saat ini telah tersedia benih berkualitas untuk sejumlah komoditas unggulan di provinsi ini. Dengan ketersediaan benih berkualitas tersebut, produktivitas perkebunan seharusnya dapat ditingkatkan. Seperti sawit misalnya, sudah ada benih yang pada puncak produksinya bisa mencapai 40 ton per hektare," ujarnya saat kegiatan Koordinasi Pengawasan Mutu dan Peredaran Benih Perkebunan dan Sosialisasi Seed Edu Park di Pontianak, Rabu.

Tak hanya sawit, menurutnya juga sudah ada beragam benih unggul untuk komoditas lainnya, seperti lada, karet, hingga kelapa. Tak hanya bagus dari segi produktivitas yang dihasilkan, benih yang ada juga tahan terhadap penyakit.

Komoditas perkebunan Kalbar diakuinya masih menghadapi masalah berupa produktivitas yang belum optimal. Kondisi ini salah satunya disebabkan oleh benih yang tidak jelas mutu dan kualitasnya.

"Produktivitas sawit di Kalbar contohnya perlu di optimalkan. Akan tetapi ada beberapa perusahaan sawit yang punya manajemen bagus bisa mencapai 30 ton Tandan Buah Segar (TBS) sawit. Namun kebun masyarakat ini yang belum bisa seperti yang dicapai oleh perusahaan," jelasnya.

Pada sisi lain, masalah yang dihadapi adalah belum semua petani dapat mengakses benih unggul yang terjamin mutunya melalui sertifikasi. Untuk  itulah, melalui Unit Pengawasan dan Sertifikasi Benih (UPSB) Disbunnak Kalbar, pihaknya berusaha agar akses benih unggul bersertifikasi semakin mudah didapatkan oleh masyarakat.

"Tugas kita bersama saat ini adalah menambah jumlah pengawas benih. Saat ini sudah ada delapan, namun satu orang sudah purna. Tetapi terus kita dorong untuk menambah jumlah pengawas," kata dia.

Pewarta: Dedi

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021