Sejumlah petani milenial asal Kota Makassar mulai meminati Program Elektrifikasi Agrikultur yang digagas oleh PT PLN (Persero) dalam meningkatkan hasil produksi pertanian dengan biaya yang relatif lebih murah.

Salah satunya ialah pria bernama Akmal dari Kota Makassar, Sulawesi Selatan, yang memiliki kegemaran bertani sistem hidroponik di sela-sela waktu luangnya.

Pria yang memulai kegemarannya sejak Juli tahun 2020 pada masa pandemi itu di Makassar, Senin mengaku telah menggunakan listrik untuk mengoperasikan pompa air dan sirkulasi air serta mengaku sangat terbantu dengan hadirnya listrik.

"Penggunaan listrik tentu dapat meningkatkan produktivitas, dengan lahan hanya seluas 150 m² dalam satu bulan saya dapat memanen sayur sampai dengan tiga kali atau total 90 kilogram (kg) dengan catatan pasokan listrik harus menyala terus," ungkap Akmal.

Program Elektrifikasi Agrikultur merupakan program PLN yang menggunakan energi listrik untuk meningkatkan produksi pertanian, mulai dari pengoperasian pompa air, pembasmi hama dan sebagainya.

Akmal menuturkan listrik memiliki manfaat positif bagi produktivitas dan kualitas tanaman sayur yang ditanam.

Bermodalkan kurang lebih Rp. 250.000 untuk mengisi token kWh meter per bulan, ia dapat mengoperasikan dua unit pompa untuk mengairi 1.200 lubang tanam selama 24 jam nonstop.

"Dengan hadirnya listrik, tentu memudahkan petani dalam pengairan tanaman karena air dapat terus mengalir 24 jam nonstop. Apabila tidak menggunakan listrik, saya harus menyiram tanaman setiap 15-30 menit sekali," pungkasnya.

Provinsi Sulawesi Selatan adalah salah satu lumbung terbesar dalam sektor pertanian. Tetapi keterbatasan lahan di daerah perkotaan menjadi salah satu tantangan yang dihadapi ke depannya oleh para petani.

Namun hal tersebut ternyata tidak menyurutkan semangat petani milenial yang ingin berwirausaha di bidang pertanian.

General Manager PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Sulselrabar Awaluddin Hafid mengatakan salah satu metode yang sekarang sedang menjamur adalah pertanian dengan Sistem Hidroponik yaitu cara budidaya dan bercocok tanam tanpa menggunakan media tanah yang menggunakan sirkulasi air.

"Sistem Hidroponik tersebut tentunya membutuhkan listrik untuk mengoperasikan pompa agar sirkulasi air dapat terjaga dengan baik. Inilah yang dimanfaatkan Akmal," katanya.

PLN mendukung program Elektrifikasi Agrikultur yang dapat meningkatkan produktivitas, efisiensi, inovasi, dan daya tarik bagi petani milenial di Provinsi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat.

"Guna meningkatkan produktivitas, PLN mengajak agar para petani dapat memanfaatkan ketersediaan daya listrik yang ada di Sistem Kelistrikan Sulawesi Bagian Selatan dengan beralih menggunakan listrik," kata Awaluddin.

PLN melalui Program Elektrifikasi Agrikultur mendukung dan turut mendorong para petani agar menggunakan listrik guna meningkatkan produktivitas tanaman. Dukungan ini juga ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara PLN UIW Sulselrabar dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan di Makassar Sabtu (30/10/2021) lalu.

"PLN mendukung peningkatan produktivitas para petani di Provinsi Sulsel melalui penyediaan tenaga listrik," kata dia.

 

Pewarta: Nur Suhra Wardyah

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021