Denpasar (ANTARA) -
PT. Perusahaan Listrik Negara (PLN) Unit Induk Distribusi (UID) Bali mencatat selama masa siaga masa libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru), beban puncak tertinggi mencapai 1.107 Megawatt (MW).
General Manager PLN UID Bali Eric Rossi Priyo Nugroho di Denpasar, Selasa mengatakan dalam memberikan dukungan konsumsi listrik selama masa siaga tersebut, PLN telah mampu memberikan pasokan listrik yang andal, dengan daya mampu pasok yang mencukupi sebesar 1.388 MW.
Adapun Siaga Kelistrikan dalam rangka Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 PT PLN (Persero) yang berlangsung sejak 18 Desember 2024 hingga 8 Januari 2025 lalu di Bali resmi usai.
Eric menyampaikan apresiasinya kepada seluruh pemangku kepentingan dan masyarakat yang telah mendukung PLN dalam pengawalan kelistrikan selama periode Nataru.
“Kelistrikan yang andal dan aman selama masa siaga Nataru lalu merupakan hasil kerja keras personel di lapangan serta sinergi dengan dengan stakeholder dan masyarakat yang solid. Untuk itu, kami ucapkan terima kasih atas kerja sama dan kontribusinya,” ucap Eric.
Dia mengatakan PLN juga telah menyiagakan tak kurang dari 1.023 personel yang tersebar di 71 posko siaga demi memastikan keandalan pasokan listrik dapat tersalurkan demi mendukung kegiatan peribadatan jemaat serta masyarakat yang menikmati libur akhir tahun di Bali.
Keseluruhan personel juga dibekali peralatan lengkap meliputi 19 unit genset, 41 unit Uninterruptible Power Supply (UPS), serta 26 Unit Gardu Bergerak (UGB).
Eric mengatakan PLN juga berhasil menjaga keandalan pelayanan pengisian daya untuk pengguna kendaraan listrik pada periode libur Nataru dengan mencatatkan jumlah transaksi sebanyak 24.087 kWh atau meningkat sebesar 45 persen dibandingkan dengan hari biasa.
“Kami menyiapkan 123 unit SPKLU di 63 titik strategis. Dan selama periode Nataru kami mencatat transaksi tertinggi ada di SPKLU Hayam Wuruk yang lokasinya mendukung dan menjadi lokasi favorit bagi para pemilik kendaraan listrik untuk melakukan pengisian ulang daya kendaraannya,” katanya.
Dirinya memastikan setidaknya dari satu titik SPKLU ke titik SPKLU lainnya maksimal hanya berjarak 40 kilometer, sehingga pengguna kendaraan listrik tak sampai kehabisan daya dan ini sudah diperhitungkan sebelumnya.
Ia juga menyampaikan pengguna kendaraan listrik yang melintas juga dapat dengan mudah memperoleh informasi SPKLU karena telah terintegrasi di aplikasi PLN Mobile.
“Sehingga untuk mencari SPKLU terdekat serta ketersediaannya termasuk tipe socket yang kompatibel dengan jenis kendaraan dapat dilihat langsung di aplikasi PLN Mobile,” pungkasnya.