Pemerintah Provinsi Kalbar melalui Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura meluncurkan pasar tani hortikultura.
"Pasar tani hortikultura ini merupakan salah satu tahapan proses dalam produksi pertanian," ujar Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Florentinus Anum di Pontianak, Jumat.
Ia menambahkan bahwa pemasaran hasil produk pertanian memiliki tujuan yang jelas dan pasar tani tersebut merupakan tujuan dari pembangunan pertanian yang strategis.
"Percuma kalau hasil produksi kita tinggi tapi pemasaran harganya anjlok," tuturnya.
Anum juga menjelaskan, tentang bagaimana tata niaga berbasis kawasan untuk menjaga kualitas hasil produksi.
"Tata niaga merupakan salah satu proses produksi dalam membangun pertanian, tata niaga ini sangat menentukan kita dalam mencapai tujuan dari pembangunan pertanian karena terkait dengan pendapatan, dan kenapa berbasis kawasan supaya bisa menjaga kuantitas hasil produksi yang terus meningkat,” jelasnya.
Dengan adanya pasar tani hortikultura , ia berharap para petani dapat langsung menitipkan menjual hasil produksinya tanpa harus ke pengepul lagi.
"Tentunya nanti di hortikultura ini harganya akan ideal, harga ideal itu tidak tinggi, tidak rendah artinya harganya itu sesuai standar lah," harap Anum.
Sementara itu, Kasi Pasca Panen dan Pengolahan Fanti Maulidia mengatakan tujuan membuka pasar tani juga sebagai upaya memperkenalkan produk lokal yang ada di Kalbar.
“Yang mengisi hasil pasar ini sementara dari petani hidroponik dan petani Sambas. Jadi kami di sini hanya mendukung saja,” sambungnya.
Fanti mengutarakan pasar tani merupakan terobosan baru yang memudahkan para petani lokal dalam memasarkan produknya. Produk yang dipasarkan masih sangat segar dan harganya relatif lebih murah karena tidak melalui tengkulak.
“Produk yang diperdagangkan masih berupa buah dan sayuran. Jika ke depannya pasar tani ini berjalan dengan baik dan lancar. Kemungkinan akan menjual juga produk peternakan seperti daging ayam dan sapi,” jelasnya.
Ia juga menjelaskan masalah harga pihaknya tetap berkomitmen karena beli langsung dari petani dan tetap di bawah harga pasar. Sehingga keuntungannya ada di petani dengan demikian tidak menjatuhkan harga di pasaran.
“Karena etika dalam berdagang harus kita perhatikan. Dengan adanya pasar tani ini ditujukan agar memberi keleluasaan bagi para petani untuk memasarkan hasil panennya dengan harga yang sesuai. Sehingga petani masih mendapat keuntungan dan dapat meningkatkan kesejahteraan petani lokal, serta mendukung percepatan pemulihan ekonomi sebagai dampak pandemi COVID-19,"katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021
"Pasar tani hortikultura ini merupakan salah satu tahapan proses dalam produksi pertanian," ujar Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Florentinus Anum di Pontianak, Jumat.
Ia menambahkan bahwa pemasaran hasil produk pertanian memiliki tujuan yang jelas dan pasar tani tersebut merupakan tujuan dari pembangunan pertanian yang strategis.
"Percuma kalau hasil produksi kita tinggi tapi pemasaran harganya anjlok," tuturnya.
Anum juga menjelaskan, tentang bagaimana tata niaga berbasis kawasan untuk menjaga kualitas hasil produksi.
"Tata niaga merupakan salah satu proses produksi dalam membangun pertanian, tata niaga ini sangat menentukan kita dalam mencapai tujuan dari pembangunan pertanian karena terkait dengan pendapatan, dan kenapa berbasis kawasan supaya bisa menjaga kuantitas hasil produksi yang terus meningkat,” jelasnya.
Dengan adanya pasar tani hortikultura , ia berharap para petani dapat langsung menitipkan menjual hasil produksinya tanpa harus ke pengepul lagi.
"Tentunya nanti di hortikultura ini harganya akan ideal, harga ideal itu tidak tinggi, tidak rendah artinya harganya itu sesuai standar lah," harap Anum.
Sementara itu, Kasi Pasca Panen dan Pengolahan Fanti Maulidia mengatakan tujuan membuka pasar tani juga sebagai upaya memperkenalkan produk lokal yang ada di Kalbar.
“Yang mengisi hasil pasar ini sementara dari petani hidroponik dan petani Sambas. Jadi kami di sini hanya mendukung saja,” sambungnya.
Fanti mengutarakan pasar tani merupakan terobosan baru yang memudahkan para petani lokal dalam memasarkan produknya. Produk yang dipasarkan masih sangat segar dan harganya relatif lebih murah karena tidak melalui tengkulak.
“Produk yang diperdagangkan masih berupa buah dan sayuran. Jika ke depannya pasar tani ini berjalan dengan baik dan lancar. Kemungkinan akan menjual juga produk peternakan seperti daging ayam dan sapi,” jelasnya.
Ia juga menjelaskan masalah harga pihaknya tetap berkomitmen karena beli langsung dari petani dan tetap di bawah harga pasar. Sehingga keuntungannya ada di petani dengan demikian tidak menjatuhkan harga di pasaran.
“Karena etika dalam berdagang harus kita perhatikan. Dengan adanya pasar tani ini ditujukan agar memberi keleluasaan bagi para petani untuk memasarkan hasil panennya dengan harga yang sesuai. Sehingga petani masih mendapat keuntungan dan dapat meningkatkan kesejahteraan petani lokal, serta mendukung percepatan pemulihan ekonomi sebagai dampak pandemi COVID-19,"katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021