Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Kalbar, Agus Chusaini mengatakan bahwa potret ekonomi di Kalbar hingga Triwulan III 2021 terus mengalami perbaikan dan hal itu sejalan dengan kondisi nasional.
"Sejalan dengan perbaikan perekonomian nasional, perekonomian Kalbar juga terus menunjukkan arah perbaikan. Perekonomian Kalbar pada Triwulan III 2021 mengalami pertumbuhan positif sebesar 4,60 persen (yoy)," ujarnya dalam kegiatan Pertemuan Tahunan BI 2021 di Pontianak, Rabu.
Ia menjelaskan bahwa meskipun dibandingkan pertumbuhan ekonomi pada Triwulan II 2021 sebelumnya yang tumbuh sebesar 10,81 persen (yoy), pertumbuhan terbaru tersebut lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi nasional yang sebesar 3,51 persen (yoy) dan wilayah Kalimantan yang secara rata-rata tumbuh 4,52 persen (yoy).
Dari sisi permintaan, perbaikan pertumbuhan ekonomi pada Triwulan III 2021 ditandai dengan perbaikan kinerja yang terjadi pada kinerja investasi.
"Dari sisi lapangan usaha, perbaikan kinerja pada lapangan usaha utama seperti pertanian, industri pengolahan, perdagangan besar dan eceran, konstruksi serta jasa kesehatan menjadi faktor pendorong pertumbuhan," jelas dia.
Perbaikan kinerja lapangan usaha tersebut, utamanya disebabkan oleh meningkatnya harga komoditas internasional, harga komoditas domestik serta permintaan global dan domestik yang mulai menguat. Beberapa komoditas unggulan Kalbar yang mendorong kinerja perekonomian adalah TBS, CPO, karet, bauksit dan alumina.
"Secara keseluruhan pertumbuhan ekonomi Kalbar 2021 diperkirakan lebih baik dari tahun 2020. Perbaikan ekonomi 2021 sejalan dengan kemajuan percepatan vaksinasi di Kalbar dan penurunan kasus COVID- 19 sebagai dampak implementasi protokol kesehatan yang tepat sasaran," jelasnya.
Terkait perkembangan harga barang dan jasa di Kalbar hingga Oktober 2021 relatif terkendali. Indeks Harga Konsumen (IHK) tercatat sebesar 1,74 persen (yoy) namun mengalami deflasi sebesar -0,21 persen (mtm).
Dari ketiga kota sampel inflasi, perkembangan indeks harga barang dan jasa (IHK) di Kota Pontianak, Singkawang dan Sintang sampai Oktober 2021 tercatat masing masing sebesar 1,50 persen (yoy), 3,16 persen(yoy) dan 1,32 persen (yoy).
"Secara umum, komoditas penyumbang inflasi dari Januari sampai Oktober 2021 yang selalu muncul adalah ikan tongkol, ikan kembung, ketimun, daging ayam ras, telur ayam ras, dan minyak goreng. Kami memperkirakan inflasi di Kalbar 2021 akan tetap berada pada rentang sasaran inflasi nasional, yaitu 3±1 persen (yoy). Komoditas yang harus diwaspadai adalah komoditas kelompok makanan karena adanya gangguan cuaca ekstem seperti la nina dan bencana banjir yang terjadi saat ini," jelas dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021
"Sejalan dengan perbaikan perekonomian nasional, perekonomian Kalbar juga terus menunjukkan arah perbaikan. Perekonomian Kalbar pada Triwulan III 2021 mengalami pertumbuhan positif sebesar 4,60 persen (yoy)," ujarnya dalam kegiatan Pertemuan Tahunan BI 2021 di Pontianak, Rabu.
Ia menjelaskan bahwa meskipun dibandingkan pertumbuhan ekonomi pada Triwulan II 2021 sebelumnya yang tumbuh sebesar 10,81 persen (yoy), pertumbuhan terbaru tersebut lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi nasional yang sebesar 3,51 persen (yoy) dan wilayah Kalimantan yang secara rata-rata tumbuh 4,52 persen (yoy).
Dari sisi permintaan, perbaikan pertumbuhan ekonomi pada Triwulan III 2021 ditandai dengan perbaikan kinerja yang terjadi pada kinerja investasi.
"Dari sisi lapangan usaha, perbaikan kinerja pada lapangan usaha utama seperti pertanian, industri pengolahan, perdagangan besar dan eceran, konstruksi serta jasa kesehatan menjadi faktor pendorong pertumbuhan," jelas dia.
Perbaikan kinerja lapangan usaha tersebut, utamanya disebabkan oleh meningkatnya harga komoditas internasional, harga komoditas domestik serta permintaan global dan domestik yang mulai menguat. Beberapa komoditas unggulan Kalbar yang mendorong kinerja perekonomian adalah TBS, CPO, karet, bauksit dan alumina.
"Secara keseluruhan pertumbuhan ekonomi Kalbar 2021 diperkirakan lebih baik dari tahun 2020. Perbaikan ekonomi 2021 sejalan dengan kemajuan percepatan vaksinasi di Kalbar dan penurunan kasus COVID- 19 sebagai dampak implementasi protokol kesehatan yang tepat sasaran," jelasnya.
Terkait perkembangan harga barang dan jasa di Kalbar hingga Oktober 2021 relatif terkendali. Indeks Harga Konsumen (IHK) tercatat sebesar 1,74 persen (yoy) namun mengalami deflasi sebesar -0,21 persen (mtm).
Dari ketiga kota sampel inflasi, perkembangan indeks harga barang dan jasa (IHK) di Kota Pontianak, Singkawang dan Sintang sampai Oktober 2021 tercatat masing masing sebesar 1,50 persen (yoy), 3,16 persen(yoy) dan 1,32 persen (yoy).
"Secara umum, komoditas penyumbang inflasi dari Januari sampai Oktober 2021 yang selalu muncul adalah ikan tongkol, ikan kembung, ketimun, daging ayam ras, telur ayam ras, dan minyak goreng. Kami memperkirakan inflasi di Kalbar 2021 akan tetap berada pada rentang sasaran inflasi nasional, yaitu 3±1 persen (yoy). Komoditas yang harus diwaspadai adalah komoditas kelompok makanan karena adanya gangguan cuaca ekstem seperti la nina dan bencana banjir yang terjadi saat ini," jelas dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021