Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) XVIII  Kabupaten Kayong Utara diadakan di dua desa yaitu Desa Sutera dan Desa Gunung Sembilan.

"Masyarakat sadar akan budaya gotong royong dan harus dilestarikan  makanya lahirlah Permendagri  Nomor  42 tahun 2005  tentang Bulan Bhakti Gotong  Royong  Masyarakat (BBGRM) baik dari pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten/kota, kecamatan dan desa ,ini harus digalakkan kembali," kata Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (SP3APMD), Mac Novianto di Sukadana.

Baca juga: TNI bersama warga gotong royong perbaiki jalan rusak di batas RI-Malaysia

Menurutnya masih ada budaya gotong royong di  lingkungan masyarakat walaupun hanya di beberapa  sisi kehidupan namun di sisi lain sudah mulai berkurang.

"Misalnya kayak  orang hajatan  pernikahan, orang yang berduka rasa kebersamaan masih tapi untuk gotong royong seperti membersihkan lingkungan sudah mulai  terkikis," kata dia.
 
Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat ke-18 di Kayong Utara (ANTARA/Ho)


Ditambahkannya, menjaga kebersihan lingkungan selain karena program utama Pemerintah Kabupaten Kayong Utara juga yang terpenting menurut mantan Camat Simpang Hilir ini kegiatan tersebut sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa

"Ini sebagai tanda rasa syukur  kepada Allah SWT karena telah diberikan kehidupan bumi  beserta   isinya yang harus saling dijaga agar manusia  terhindar dari bencana alam,"kata dia

"Bumi harus kita jaga paling tidak untuk  menimalisir musibah banjir, longsor dan bencana lainnya," tambahnya.
 
Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat ke-18 di Kayong Utara (ANTARA/Ho)



Kepala Desa Sutera Ripa'i mengatakan Bulan Bhakti Gotong  Royong  Masyarakat ke-18 di wilayahnya diikuti antusias masyarakat setempat dan berharap kegiatan stimulan untuk memupuk rasa kebersamaan dalam gotong royong tetap dilakukan setiap tahunnya

"Kegiatan gotong royong difokuskan di fasilitas umum khususnya pemakaman muslim yang ada di Desa Sutera seperti pemakaman di Setegar,makam Pasir Panjang, makan Tengku Akil,Cik Rangga, Makam  di Pantai Pulau Datok, dan di Pemakaman Umum Payak Itam dan Setegar,"kata dia.

Baca juga: Satgas Pamtas membantu warga perbatasan perbaiki pipa air bersih
Baca juga: Kodam XII/Tpr: TMMD ke-111 sinergi dan strategi dalam membangun desa
Baca juga: TNI bantu warga perbaiki jembatan gantung di perbatasan Indonesia


 

Pewarta: Rizal

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021