Simpul Jaringan Informasi Geospasial Daerah (SJIGD) Kabupaten Kubu Raya dan USAID Sustainable Environmental Governance Across Regions (SEGAR) bekerja sama menginisiasi sebuah Focus Group Discussion (FGD) berjudul “Penyelenggaraan Informasi Geospasial dalam Mendukung Kebijakan Satu Data dan Satu Peta Kabupaten Kubu Raya” pada hari Selasa, 7 Desember 2021.
FGD yang berlangsung di Gardenia Resort, Kubu Raya tersebut bertujuan meningkatkan kolaborasi dan kerja sama antara Pemerintah Kabupaten Kubu Raya dan para mitra pembangunan dalam mewujudkan penyelenggaraan informasi geospasial daerah yang akurat, mutakhir, berkualitas, dan dapat dipertanggungjawabkan.
Baca juga: Bupati Muda raih BIG Award 2021
Informasi geospasial sangat diperlukan sebagai dasar informasi perencanaan pembangunan dan pengambilan kebijakan. Oleh karena itu, kualitas dan ketersediaannya harus dikelola dengan baik.
Pemkab Kubu Raya percaya bahwa upaya ini dapat diperkuat melalui sistem “Kepong Bakol” dengan melibatkan para pihak yang memiliki peran dalam pembangunan di Kabupaten Kubu Raya. Kepong Bakol adalah istilah lokal yang sangat populer dan digunakan oleh Pemkab Kubu Raya dalam memperkuat semangat bersinergi dan berkolaborasi untuk penyelenggaraan pembangunan dan pemerintahan di Kubu Raya.
Baca juga: Disdikbud Kubu Raya ajak masyarakat "Kepong Bakol" tingkatkan literasi
“Perencanaan pembangunan Kubu Raya sangat membutuhkan dasar informasi spasial atau keruangan yang baik,” ujar Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan.
Menurutnya, penerapan sistem data berbasis geospasial perlu didesain secara lebih cermat, tepat, rinci dan terus diperbaharui. Selain itu integrasi antar sektor dan antar wilayah perlu terus didorong dengan senantiasa mempertimbangkan daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup.
“Ini akan membuat kualitas perencanaan pembangunan dan pengambilan kebijakan menjadi lebih tepat sasaran, inklusif, dan mampu menavigasi pelaksanaan program kegiatan serta monitoring pembangunan secara lebih baik dengan memperhatikan dimensi spasial. Pembanguan sistem informasi geospasial melalui geoportal dan WebGIS Kepong Bakol adalah upaya nyata memperkuat kebijakan Satu Data dan Satu Peta Kabupaten Kubu Raya yang terintegrasi dengan Simpul Jaringan Informasi Geospasial Nasional (SJIGN),” katanya.
Baca juga: Pemkab Kubu Raya gelar lomba gambar peta informasi geospasial bagi anak
FGD satu hari ini dihadiri oleh berbagai unsur pemerintahan Kabupaten Kubu Raya dan mitra pembangunan dari kalangan organisasi masyarakat sipil (OMS) dan perusahaan yang bekerja di wilayah Kubu Raya.
Kegiatan ini mengenalkan bagaimana proses penguatan penyelenggaraan informasi geospasial melalui Pokja Geoportal Kubu Raya, serta proses menghimpun dan memutakhirkan data informasi pada sistem yang dibangun.
Baca juga: Pemkab Kubu Raya siap manfaatkan Informasi Geospasial untuk pembangunan
Dengan penjelasan ini, diharapkan para mitra pembangunan memiliki pemahaman yang lebih baik terhadap informasi geospasial dan selanjutnya ikut memberi dukungan nyata berupa kesediaan berbagi pakai data dan informasi spasial yang dimiliki oleh masing-masing lembaga melalui protokol dan mekanisme yang disepakati bersama.
Kehadiran Pokja Geoportal dinilai sudah menjadi kebutuhan bersama para pihak untuk memperkuat Pokja Percepatan Pelaksanaan Pertumbuhan Hijau (PPPH) Kubu Raya dalam empat bidang kegiatan, yakni data dan publikasi, kemitraan dan kelembagaan, perlindungan hutan dan konservasi, serta pengembangan komoditas berkelanjutan.
Penguatan Forum Multi Pihak (multistakeholder forum) juga menjadi salah satu kegiatan yang dilakukan oleh USAID SEGAR dalam memperkuat tata kelola lingkungan secara menyeluruh di tingkat daerah, yang akan meningkatkan konservasi keanekaragaman hayati, pengelolaan hutan berkelanjutan, dan tata kelola lahan berkelanjutan.
Dengan integrasi dan kolaborasi yang baik ini, diharapkan dapat menunjang kualitas perencanaan, pembuatan kebijakan, dan proses pembangunan berkelanjutan di Kabupaten Kubu Raya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021
FGD yang berlangsung di Gardenia Resort, Kubu Raya tersebut bertujuan meningkatkan kolaborasi dan kerja sama antara Pemerintah Kabupaten Kubu Raya dan para mitra pembangunan dalam mewujudkan penyelenggaraan informasi geospasial daerah yang akurat, mutakhir, berkualitas, dan dapat dipertanggungjawabkan.
Baca juga: Bupati Muda raih BIG Award 2021
Informasi geospasial sangat diperlukan sebagai dasar informasi perencanaan pembangunan dan pengambilan kebijakan. Oleh karena itu, kualitas dan ketersediaannya harus dikelola dengan baik.
Pemkab Kubu Raya percaya bahwa upaya ini dapat diperkuat melalui sistem “Kepong Bakol” dengan melibatkan para pihak yang memiliki peran dalam pembangunan di Kabupaten Kubu Raya. Kepong Bakol adalah istilah lokal yang sangat populer dan digunakan oleh Pemkab Kubu Raya dalam memperkuat semangat bersinergi dan berkolaborasi untuk penyelenggaraan pembangunan dan pemerintahan di Kubu Raya.
Baca juga: Disdikbud Kubu Raya ajak masyarakat "Kepong Bakol" tingkatkan literasi
“Perencanaan pembangunan Kubu Raya sangat membutuhkan dasar informasi spasial atau keruangan yang baik,” ujar Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan.
Menurutnya, penerapan sistem data berbasis geospasial perlu didesain secara lebih cermat, tepat, rinci dan terus diperbaharui. Selain itu integrasi antar sektor dan antar wilayah perlu terus didorong dengan senantiasa mempertimbangkan daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup.
“Ini akan membuat kualitas perencanaan pembangunan dan pengambilan kebijakan menjadi lebih tepat sasaran, inklusif, dan mampu menavigasi pelaksanaan program kegiatan serta monitoring pembangunan secara lebih baik dengan memperhatikan dimensi spasial. Pembanguan sistem informasi geospasial melalui geoportal dan WebGIS Kepong Bakol adalah upaya nyata memperkuat kebijakan Satu Data dan Satu Peta Kabupaten Kubu Raya yang terintegrasi dengan Simpul Jaringan Informasi Geospasial Nasional (SJIGN),” katanya.
Baca juga: Pemkab Kubu Raya gelar lomba gambar peta informasi geospasial bagi anak
FGD satu hari ini dihadiri oleh berbagai unsur pemerintahan Kabupaten Kubu Raya dan mitra pembangunan dari kalangan organisasi masyarakat sipil (OMS) dan perusahaan yang bekerja di wilayah Kubu Raya.
Kegiatan ini mengenalkan bagaimana proses penguatan penyelenggaraan informasi geospasial melalui Pokja Geoportal Kubu Raya, serta proses menghimpun dan memutakhirkan data informasi pada sistem yang dibangun.
Baca juga: Pemkab Kubu Raya siap manfaatkan Informasi Geospasial untuk pembangunan
Dengan penjelasan ini, diharapkan para mitra pembangunan memiliki pemahaman yang lebih baik terhadap informasi geospasial dan selanjutnya ikut memberi dukungan nyata berupa kesediaan berbagi pakai data dan informasi spasial yang dimiliki oleh masing-masing lembaga melalui protokol dan mekanisme yang disepakati bersama.
Kehadiran Pokja Geoportal dinilai sudah menjadi kebutuhan bersama para pihak untuk memperkuat Pokja Percepatan Pelaksanaan Pertumbuhan Hijau (PPPH) Kubu Raya dalam empat bidang kegiatan, yakni data dan publikasi, kemitraan dan kelembagaan, perlindungan hutan dan konservasi, serta pengembangan komoditas berkelanjutan.
Penguatan Forum Multi Pihak (multistakeholder forum) juga menjadi salah satu kegiatan yang dilakukan oleh USAID SEGAR dalam memperkuat tata kelola lingkungan secara menyeluruh di tingkat daerah, yang akan meningkatkan konservasi keanekaragaman hayati, pengelolaan hutan berkelanjutan, dan tata kelola lahan berkelanjutan.
Dengan integrasi dan kolaborasi yang baik ini, diharapkan dapat menunjang kualitas perencanaan, pembuatan kebijakan, dan proses pembangunan berkelanjutan di Kabupaten Kubu Raya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021