Plt Kepala Perwakilan BKKBN Kalimatan Barat, Muslimat mengatakan dalam membantu meningkatkan pendapatan keluarga akseptor yang tergabung di kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA), BKKBN juga menyiapkan Alat Teknologi Tepat Guna (ATTG) dalam meningkatkan usaha keluarga akseptor yang tergabung di UPPKA.
"Berdasarkan data dan penilaian/kreteria, kelompok-kelompok UPPKA yang dibina oleh BKKBN akN disiapkan alat-alat yang membutuhkan, seperti alat usaha untuk mengelola makanan ringan. Dengan maksud usaha kelompok-kelompok itu bisa lebih berkembang," kata Muslimat di Mempawah, Kamis.
Dikatakannya BKKBN juga berharap kelompok UPPKA ini bisa berkolaborasi di Kampung KB dimana di Kampung KB tersebut ada Program DAHSAT. Keterlibatan kelompok UPPKA di Kampung KB dengan tujuan usahanya bisa mengelola makanan lokal terutama bagi anak anak yang terpapar Stunting.
"Kami berharap kelompok UPPKA ini bisa tumbuh di Kampung KB dimana selama ini masih ada Kelompok UPPKA yang belum terbentuk di Kampung KB supaya bisa berkolaborasi di Kampung KB yang ada di Kabupaten Mempawah ini," ujar Muslimat.
Hadiri pada kegiatan sosialisasi media dan Materi KIE Pemberdayaan Ekonomi Keluarga (PEK) Akseptor di ruang pertemuan Dinas Kesehatan PP dan KB Kabupaten Mempawah, Muslimat berpesan agar ibu-ibu kelompok UPPKA dapat mengikuti dengan serius materi yang diberikan.
"Mudah-mudahan nanti mendapatkan pengetahuan dan bisa disosialisasikan di kelompok masing-masing. Kemudian kepada PKB/PLKB di Kabupaten Mempawah untuk dapat mendampingi kelompok-kelompok ini guna menyampaikan pengetahuan atau hal- hal yang bisa difasilitasi kegiatan yang dilakukan Kelompok UPPKA," ujarnya.
Muslimat menambahkan, bersama sama OPD-KB, PKB/PLKB setempat untuk dapat melaporkan kegiatan nya dimana ini termasuk Proyek Prioritas Nasional (Pro PN).
"Kami setiap bulannya akan melaporkan aktivitas kegiatan kelompok-kelompok itu UPPKA ke Departemen Keuangan dan BKKBN Pusat," terangnya.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Kesehatan PP & KB Kabupaten Mempawah, Suharyani, saat mewakili Kepala DinkesPPKB saat membuka kegiatan itu mengatakan untuk memperdayaan ekonomi keluarga dapat berjalan sesuai yang diharapkan terutama pada akseptor aktif selalu dalam pengawasan dan penanganan secara profesional. Sehingga yang dicanangkan oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah dapat terealisasi dalam waktu yang singkat.
"Selain itu kita harus melakukan koordinasi, komunikasi, dan kerjasama. Dengan demikian di kelompok UPPKA perlu adanya koordinasi, komunikasi dan kerjasama baik dengan OPD - KB yang menanganinya, PKB/PLKB agar semua berjalan sesuai yang diharapkan," kata Suharyani.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022
"Berdasarkan data dan penilaian/kreteria, kelompok-kelompok UPPKA yang dibina oleh BKKBN akN disiapkan alat-alat yang membutuhkan, seperti alat usaha untuk mengelola makanan ringan. Dengan maksud usaha kelompok-kelompok itu bisa lebih berkembang," kata Muslimat di Mempawah, Kamis.
Dikatakannya BKKBN juga berharap kelompok UPPKA ini bisa berkolaborasi di Kampung KB dimana di Kampung KB tersebut ada Program DAHSAT. Keterlibatan kelompok UPPKA di Kampung KB dengan tujuan usahanya bisa mengelola makanan lokal terutama bagi anak anak yang terpapar Stunting.
"Kami berharap kelompok UPPKA ini bisa tumbuh di Kampung KB dimana selama ini masih ada Kelompok UPPKA yang belum terbentuk di Kampung KB supaya bisa berkolaborasi di Kampung KB yang ada di Kabupaten Mempawah ini," ujar Muslimat.
Hadiri pada kegiatan sosialisasi media dan Materi KIE Pemberdayaan Ekonomi Keluarga (PEK) Akseptor di ruang pertemuan Dinas Kesehatan PP dan KB Kabupaten Mempawah, Muslimat berpesan agar ibu-ibu kelompok UPPKA dapat mengikuti dengan serius materi yang diberikan.
"Mudah-mudahan nanti mendapatkan pengetahuan dan bisa disosialisasikan di kelompok masing-masing. Kemudian kepada PKB/PLKB di Kabupaten Mempawah untuk dapat mendampingi kelompok-kelompok ini guna menyampaikan pengetahuan atau hal- hal yang bisa difasilitasi kegiatan yang dilakukan Kelompok UPPKA," ujarnya.
Muslimat menambahkan, bersama sama OPD-KB, PKB/PLKB setempat untuk dapat melaporkan kegiatan nya dimana ini termasuk Proyek Prioritas Nasional (Pro PN).
"Kami setiap bulannya akan melaporkan aktivitas kegiatan kelompok-kelompok itu UPPKA ke Departemen Keuangan dan BKKBN Pusat," terangnya.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Kesehatan PP & KB Kabupaten Mempawah, Suharyani, saat mewakili Kepala DinkesPPKB saat membuka kegiatan itu mengatakan untuk memperdayaan ekonomi keluarga dapat berjalan sesuai yang diharapkan terutama pada akseptor aktif selalu dalam pengawasan dan penanganan secara profesional. Sehingga yang dicanangkan oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah dapat terealisasi dalam waktu yang singkat.
"Selain itu kita harus melakukan koordinasi, komunikasi, dan kerjasama. Dengan demikian di kelompok UPPKA perlu adanya koordinasi, komunikasi dan kerjasama baik dengan OPD - KB yang menanganinya, PKB/PLKB agar semua berjalan sesuai yang diharapkan," kata Suharyani.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022