Akses jalan nasional yang berada di Desa Nanga Tepuai Kecamatan Hulu Gurung wilayah Kapuas Hulu Kalimantan Barat terendam banjir, akibatnya aktivitas kendaraan dari Putussibau arah Pontianak ibu kota Provinsi Kalimantan Barat dan sebaliknya, cukup terganggu.
"Akibat banjir ruas jalan nasional di Tepuai saat ini tidak bisa dilalui kendaraan roda dua ukuran rendah dan roda empat, kecuali kendaraan tinggi seperti mobil tangki pengangkut bahan bakar minyak," kata Camat Hulu Gurung H Bahar, dihubungi ANTARA, di Putussibau Kapuas Hulu, Jumat.
Disampaikan Bahar, genangan banjir di ruas jalan nasional tersebut terdapat di beberapa titik seperti di depan SMA Tepuai, depan Masjid besar di Tepuai dan di sekitaran jembatan Tepuai, dengan kedalaman air kurang lebih satu meter dari permukaan tanah.
Untuk melintasi genangan banjir, kata Bahar, pengendara roda dua menggunakan jasa penyeberangan (rakit) dari warga setempat.
Menurut dia, banjir terjadi sejak Jumat pagi (11/2) yang disebabkan intensitas curah hujan yang cukup tinggi, mengakibatkan sejumlah anak sungai meluap.
"Kondisi saat ini terlihat mulai surut, namun dikhawatirkan turun hujan lagi, maka genangan banjir akan semakin dalam," ucapnya.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kapuas Hulu Gunawan mengatakan untuk saat ini banjir melanda beberapa desa di tiga kecamatan yaitu Kecamatan Silat Hilir, Kecamatan Silat Hulu dan Kecamatan Hulu Gurung.
"Laporan yang kami terima banjir terjadi di tiga kecamatan, bahkan merendam ruas jalan nasional di Nanga Tepuai," kata Gunawan.
Disebutkan Gunawan, sejumlah desa yang saat ini terendam banjir seperti Desa Rumbih dan Desa Semeluang Kecamatan Silat Hilir, Desa Landau Rantau, Desa Entebi dan Desa Nanga Luan Kecamatan Silat Hulu, kemudian di Desa Sejahtera Mandiri dan Desa Nanga Tepuai Kecamatan Hulu Gurung.
"Untuk kedalaman air bervariasi, berdasarkan laporan yang kami terima kedalaman air mulai dari 50 centimeter hingga satu meter," jelas Gunawan.
Dikatakan Gunawan, pihaknya akan segera melakukan monitoring kondisi banjir dengan harapan banjir segera surut.
"Kami minta setiap perkembangan banjir di setiap desa dan kecamatan segera dilaporkan, untuk selanjutnya kita sampaikan ke pimpinan untuk langkah-langkah selanjutnya," kata Gunawan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022
"Akibat banjir ruas jalan nasional di Tepuai saat ini tidak bisa dilalui kendaraan roda dua ukuran rendah dan roda empat, kecuali kendaraan tinggi seperti mobil tangki pengangkut bahan bakar minyak," kata Camat Hulu Gurung H Bahar, dihubungi ANTARA, di Putussibau Kapuas Hulu, Jumat.
Disampaikan Bahar, genangan banjir di ruas jalan nasional tersebut terdapat di beberapa titik seperti di depan SMA Tepuai, depan Masjid besar di Tepuai dan di sekitaran jembatan Tepuai, dengan kedalaman air kurang lebih satu meter dari permukaan tanah.
Untuk melintasi genangan banjir, kata Bahar, pengendara roda dua menggunakan jasa penyeberangan (rakit) dari warga setempat.
Menurut dia, banjir terjadi sejak Jumat pagi (11/2) yang disebabkan intensitas curah hujan yang cukup tinggi, mengakibatkan sejumlah anak sungai meluap.
"Kondisi saat ini terlihat mulai surut, namun dikhawatirkan turun hujan lagi, maka genangan banjir akan semakin dalam," ucapnya.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kapuas Hulu Gunawan mengatakan untuk saat ini banjir melanda beberapa desa di tiga kecamatan yaitu Kecamatan Silat Hilir, Kecamatan Silat Hulu dan Kecamatan Hulu Gurung.
"Laporan yang kami terima banjir terjadi di tiga kecamatan, bahkan merendam ruas jalan nasional di Nanga Tepuai," kata Gunawan.
Disebutkan Gunawan, sejumlah desa yang saat ini terendam banjir seperti Desa Rumbih dan Desa Semeluang Kecamatan Silat Hilir, Desa Landau Rantau, Desa Entebi dan Desa Nanga Luan Kecamatan Silat Hulu, kemudian di Desa Sejahtera Mandiri dan Desa Nanga Tepuai Kecamatan Hulu Gurung.
"Untuk kedalaman air bervariasi, berdasarkan laporan yang kami terima kedalaman air mulai dari 50 centimeter hingga satu meter," jelas Gunawan.
Dikatakan Gunawan, pihaknya akan segera melakukan monitoring kondisi banjir dengan harapan banjir segera surut.
"Kami minta setiap perkembangan banjir di setiap desa dan kecamatan segera dilaporkan, untuk selanjutnya kita sampaikan ke pimpinan untuk langkah-langkah selanjutnya," kata Gunawan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022