Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kota Pontianak,Yanieta Arbiastutie permasalahan dan penanganan stunting atau anak kurang asupan gizi di Kota Pontianak merupakan salah satu program strategis TP PKK, karena stunting itu berpotensi mengganggu Sumber Daya Manusia  (SDM) di masa depan.

"Generasi bangsa ini harus kita hindarkan dari stunting dan dipersiapkan dari sekarang untuk memiliki kesehatan dan daya saing tinggi, sehingga terciptanya generasi emas.Tim Penggerak PKK sejatinya sebagai mitra kerja Pemerintah mendapat amanat dan tanggung jawab  untuk berpartisipasi aktif dalam percepatan penurunan  angka stunting," kata Yanieta di Pontianak, Selasa.

Baca juga: Indonesia Sketsa Kalbar ikut meriahkan Festival Hari Komik Nasional

Dijelaskan, Kota Pontianak angka stunting nya menyamai nasional 24,04 persen, "untuk penanganan stunting, ini merupakan program strategis yang harus dilaksanakan TP PKK baik dari pusat maupun sampai di daerah," ujar Ketua TPKK Kota Pontianak,Yanieta Arbiastutie saat menerima audiensi Plt Kepala Perwakilan BKKBN Kalbar, Muslimat di Aula Rumah Dinas Walikota Pontianak.

Lebih lanjut, ia menambahkan, salah satu tugas TP PKK untuk meminimalisir stunting yang ada di Kota Pontianak.

Baca juga: BKKBN siap memfasilitasi Grand Desaign Pembangunan Kependudukan Sambas

"Kami sudah berkomitmen dengan BKKBN dan instansi terkait lainnya akan membuat tim penanganan stunting yang ada di Kota Pontianak. Dan, nantinya tim itu terdiri dari para kader, baik tim pendamping keluarga yang sudah terbentuk maupun kader yang belum terlibat dalam penanganan Stunting. Ini akan mendorong semua Kader agar berperan aktif dalam penanganan Stunting ini," kata Yanieta.

Menurutnya, stunting adalah ketika Balita lebih pendek dari standar tinggi badan seumurnya. Hampir 9 juta atau lebih dari 1/3 Balita di Indonesia mengalami stunting. Kemudian, stunting ini disebabkan kekurangan gizi dalam waktu yang lama pada 1.000 hari pertama kehidupan.

Baca juga: BKKBN : Stunting di Sambas diatas angka Provinsi Kalbar

"Kami berharap di Kota Pontianak termasuk zona aman Stunting, paling tidak angkanya bisa mendekati target nasional," ujar Yanieta Arbiastutie.

Plt Kepala Perwakilan BKKBN Kalbar, Muslimat dalam pertemuan itu selain menyampaikan program stunting, juga di sampaikan perkembangan program Bangga Kencana.

Tutut hadir dalam pertemuan ini Koordinator Bidang KSPK, Aulia Arief dan Anggota TP PKK kota Pontianak.



 

Pewarta: Slamet Ardiansyah

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022