Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi meninjau Bandara Pangsuma di Putussibau, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, pada Senin (21/2) guna memastikan pengembangan bandara yang berada di kawasan perbatasan Indonesia-Malaysia tersebut terus dilakukan.
“Tempat-tempat perbatasan atau pinggiran menjadi konsentrasi dilakukannya pembangunan untuk memastikan konektivitas ini terjadi dalam rangka mempersatukan Indonesia. Sebagaimana arahan Presiden bahwa konsep pembangunan kita adalah Indonesia Sentris, yaitu tidak hanya di pulau Jawa, tetapi di seluruh wilayah Indonesia,” kata Budi Karya dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin.
Budi Karya menyampaikan, Kemenhub melalui Ditjen Perhubungan Udara terus melakukan pengembangan Bandara Pangsuma, dalam rangka meningkatkan aspek keselamatan dan pelayanan penerbangan.
Selain itu juga untuk mendongkrak perekonomian di wilayah Putussibau dan sekitarnya, yang merupakan salah satu daerah Tertinggal, Terpencil, Terluar dan Perbatasan (3TP).
Ia menyebut, Bandara Pangsuma saat ini memiliki landas pacu (runway) sepanjang 1.800 m x30 m yang dapat didarati pesawat sejenis ATR-72 dan terminal penumpang seluas 1.020 m2.
Pembangunan dilakukan sejak tahun 2014 hingga tahun 2019 dengan total biaya sekitar Rp48 miliar.
Adapun pada tahun 2021, kembali dilakukan sejumlah pengembangan yaitu pelapisan runway, taxiway, apron, dan standarisasi runway strip.
Rencana pengembangan yang akan dilakukan diantaranya, di sisi udara yaitu perpanjangan runway menjadi 2.050 x 45 m, penambahan apron, taxiway, penambahan drainase, dan pemenuhan strip dan Runway End Safety Area (RESA) di ujung runway. Sementara di sisi darat yaitu pembangunan terminal penumpang baru.
Pada tahun 2018, pergerakan penumpang sempat mencapai 100 ribu lebih penumpang per tahun. Namun, sejak pandemi mengalami penurunan yang cukup signifikan.
Operasional penerbangan dari dan ke Putussibau sendiri saat ini tersedia 4 (empat) kali penerbangan dalam seminggu dengan rute Pontianak-Putussibau-Pontianak melalui maskapai Wings Air.
Sebelum pandemi, bandara ini sempat dilayani oleh dua maskapai lainnya yaitu Nam Air dan Citilink.
Ia menambahkan, bandara ini diproyeksikan akan terus mengalami pertumbuhan penumpang. Pada tahun 2026, diproyeksikan pergerakan penumpang mencapai 160 ribu lebih penumpang per tahunnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022
“Tempat-tempat perbatasan atau pinggiran menjadi konsentrasi dilakukannya pembangunan untuk memastikan konektivitas ini terjadi dalam rangka mempersatukan Indonesia. Sebagaimana arahan Presiden bahwa konsep pembangunan kita adalah Indonesia Sentris, yaitu tidak hanya di pulau Jawa, tetapi di seluruh wilayah Indonesia,” kata Budi Karya dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin.
Budi Karya menyampaikan, Kemenhub melalui Ditjen Perhubungan Udara terus melakukan pengembangan Bandara Pangsuma, dalam rangka meningkatkan aspek keselamatan dan pelayanan penerbangan.
Selain itu juga untuk mendongkrak perekonomian di wilayah Putussibau dan sekitarnya, yang merupakan salah satu daerah Tertinggal, Terpencil, Terluar dan Perbatasan (3TP).
Ia menyebut, Bandara Pangsuma saat ini memiliki landas pacu (runway) sepanjang 1.800 m x30 m yang dapat didarati pesawat sejenis ATR-72 dan terminal penumpang seluas 1.020 m2.
Pembangunan dilakukan sejak tahun 2014 hingga tahun 2019 dengan total biaya sekitar Rp48 miliar.
Adapun pada tahun 2021, kembali dilakukan sejumlah pengembangan yaitu pelapisan runway, taxiway, apron, dan standarisasi runway strip.
Rencana pengembangan yang akan dilakukan diantaranya, di sisi udara yaitu perpanjangan runway menjadi 2.050 x 45 m, penambahan apron, taxiway, penambahan drainase, dan pemenuhan strip dan Runway End Safety Area (RESA) di ujung runway. Sementara di sisi darat yaitu pembangunan terminal penumpang baru.
Pada tahun 2018, pergerakan penumpang sempat mencapai 100 ribu lebih penumpang per tahun. Namun, sejak pandemi mengalami penurunan yang cukup signifikan.
Operasional penerbangan dari dan ke Putussibau sendiri saat ini tersedia 4 (empat) kali penerbangan dalam seminggu dengan rute Pontianak-Putussibau-Pontianak melalui maskapai Wings Air.
Sebelum pandemi, bandara ini sempat dilayani oleh dua maskapai lainnya yaitu Nam Air dan Citilink.
Ia menambahkan, bandara ini diproyeksikan akan terus mengalami pertumbuhan penumpang. Pada tahun 2026, diproyeksikan pergerakan penumpang mencapai 160 ribu lebih penumpang per tahunnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022