Ketersediaan daging sapi di Pasar Ratu Melati Kabupaten Ketapang Kalimantan Barat dipastikan aman selama Ramadhan.

"Selama Ramadhan hingga saat ini stok daging sapi di sini aman," kata Ketua Badan Pengelola Pasar Ratu Melati Ketapang Maniri, di Ketapang, Rabu.

Dia menjelaskan untuk stok diperoleh dari pemotong sapi dua hari sekali dengan besaran sapi yang dipotong kisaran mulai 70 hingga 150 kilogram.

"Kalau ada pesanan tambahan selain untuk langganan seperti pembuatan bakso, maka motong sapi besar," tuturnya.

Menurut Maniri, saat ini harga daging sapi di Pasar Ratu Melati juga mengalami kenaikan.

Harga daging sapi pada hari biasa hanya Rp130 ribu, saat bulan Ramadhan naik menjadi Rp140 ribu/kilogram, sedangkan harga daging beku Rp90/kilogram, naik menjadi Rp120 ribu/kilogram.

Dikatakan Maniri, kenaikan harga karena biaya angkutan sapi harganya juga naik, semakin jauh asal sapinya, harganya pun semakin naik.

Bahkan, ada sapi yang didatangkan dari Pangkalan Bun harganya lebih murah dibanding Ketapang. Tapi sekarang harganya juga sudah naik," jelasnya.

Dia berharap ke depannya untuk tetap menstabilkan harga daging sapi setiap saat, maka di Ketapang harus ada pergerakan peternak sapi unggul dan tak pernah anjlok.

Sehingga pemenuhan kebutuhan daging sapi untuk Ketapang tidak tergantung dari luar daerah lain. Lantaran sekarang pemenuhan kebutuhan daging sapi untuk Ketapang lebih banyak dari luar berupa daging beku salah satunya dari India.

"Jadi semua tergantung Pemerintah kita, kalau mereka mau mengadakan peternakan sapi skala besar pasti bisa. Potensi wilayah Ketapang ini sangat luas, masyarakat juga bisa kerjasama diberikan bibit sapi untuk dipeliharanya," ucap Maniri.

Maniri juga mengharapkan Ketapang bisa mandiri mengadakan daging sapi sendiri. Selain kualitas daging sudah pasti terjamin segar, tentunya sebagai antisipasi dan tidak ingin terjadi gejolak ketika permintaan kebutuhan daging sapi besar tapi barangnya tak ada.***1***
 

Pewarta: Teofilusianto Timotius/Subandi

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022