Wakil Ketua DPRD Sintang, Jeffray Edward mengharapkan Pemerintah Kabupaten Sintang memperketat pengawasan peredaran sembako terutama minyak goreng di pasaran menjelang perayaan Idul Fitri 1443 Hijriah.
Dia meminta pengawasan peredaran distribusi minyak goreng benar-benar diperhatikan. Mengingat saat ini stok minyak goreng terbatas dan mahal.
“Kondisi saat ini dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng sudah dilepas oleh pemerintah pusat, seharusnya tidak langka lagi. Tapi kenyataannya masih langka di pasaran,” kata Jeffray di Sintang, Senin.
Dengan adanya kondisi tersebut, politisi PDI Perjuangan itu meminta instansi terkait dan aparat harus betul-betul ketat mengawasi peredaran minyak goreng di pasaran. Agar kebutuhan-kebutuhan masyarakat akan minyak goreng bisa terpenuhi.
"Tapi waktu kami kumpul bersama Forkopimda, menurut Pak Bupati dan Pak Kapolres bahwa akan masuk minyak goreng. Informasi yang saya dengar, ada dua kontainer minyak goreng yang akan tiba di Sintang. Tapi kita lihat peredarannya sampai ke mana," ucapnya.
Jeffray berharap agar minyak goreng tidak ditimbun di tengah kondisi di lapangan yang masih langka.
"Ini yang harus jadi perhatian pemerintah dalam hal ini instansi terkait dengan aparat agar sama-sama mengawasi. Kalau masyarakat menemukan dugaan penimbunan dan tidak sesuai dengan aturan, lebih baik dilaporkan saja," katanya.
Sementara itu, pantauan di lapangan terlihat stok minyak goreng di sejumlah toko modern tampak kosong. Minyak goreng yang tersedia hanya berharga mahal saja. Sementara, minyak goreng kemasan premium sebagian besar sudah habis.
Kondisi ini dikeluhkan masyarakat, karena ketersediaan minyak goreng yang terjangkau sangat diharapkan.
Baca juga: Sintang hadirkan bazar minyak goreng dan gula pasir jaga stabilitas harga
Baca juga: Pemkab Sintang hadirkan bazar migor dan gula pasir jaga stabilitas harga
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022
Dia meminta pengawasan peredaran distribusi minyak goreng benar-benar diperhatikan. Mengingat saat ini stok minyak goreng terbatas dan mahal.
“Kondisi saat ini dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng sudah dilepas oleh pemerintah pusat, seharusnya tidak langka lagi. Tapi kenyataannya masih langka di pasaran,” kata Jeffray di Sintang, Senin.
Dengan adanya kondisi tersebut, politisi PDI Perjuangan itu meminta instansi terkait dan aparat harus betul-betul ketat mengawasi peredaran minyak goreng di pasaran. Agar kebutuhan-kebutuhan masyarakat akan minyak goreng bisa terpenuhi.
"Tapi waktu kami kumpul bersama Forkopimda, menurut Pak Bupati dan Pak Kapolres bahwa akan masuk minyak goreng. Informasi yang saya dengar, ada dua kontainer minyak goreng yang akan tiba di Sintang. Tapi kita lihat peredarannya sampai ke mana," ucapnya.
Jeffray berharap agar minyak goreng tidak ditimbun di tengah kondisi di lapangan yang masih langka.
"Ini yang harus jadi perhatian pemerintah dalam hal ini instansi terkait dengan aparat agar sama-sama mengawasi. Kalau masyarakat menemukan dugaan penimbunan dan tidak sesuai dengan aturan, lebih baik dilaporkan saja," katanya.
Sementara itu, pantauan di lapangan terlihat stok minyak goreng di sejumlah toko modern tampak kosong. Minyak goreng yang tersedia hanya berharga mahal saja. Sementara, minyak goreng kemasan premium sebagian besar sudah habis.
Kondisi ini dikeluhkan masyarakat, karena ketersediaan minyak goreng yang terjangkau sangat diharapkan.
Baca juga: Sintang hadirkan bazar minyak goreng dan gula pasir jaga stabilitas harga
Baca juga: Pemkab Sintang hadirkan bazar migor dan gula pasir jaga stabilitas harga
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022