Palang Merah Indonesia (PMI) Pontianak, Kalimantan Barat mendorong masyarakat agar lebih antusias untuk mendonorkan darahnya selama bulan Ramadhan.

"Kesadaran warga Pontianak terkait donor darah sebenarnya sudah bagus dan kegiatan donor darah menjadi kebanggaan setiap komunitas. Ini merupakan hal yang positif untuk meningkatkan atau memenuhi kebutuhan darah yang ada di rumah sakit," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Pontianak Sidiq Handanu di Pontianak, Senin.

Dari data yang ada selama bulan puasa, baik dari dalam maupun luar gedung ada sekitar 1.260 pendonor, termasuk pendonor darah sukarela dan biasanya rata-rata dalam satu bulan bisa mencapai 2.000 hingga 2.500 pendonor darah sukarela dan pengganti.

Baca juga: Wanita TNI wilayah Garnizun Pontianak gelar baksos donor darah

Menurut dia, dilihat dari data tersebut, ada sedikit penurunan, tetapi tidak begitu signifikan, artinya selama bulan puasa ini masyarakat masih cukup antusias untuk mendonorkan darahnya.

"Yang datang langsung ke dalam gedung sampai saat ini ada 935 pendonor, yang kami datangi menggunakan mobil unit ke masjid, gereja, komunitas, dan perguruan tinggi, bisa menghasilkan 325 pendonor, yang masuk dalam kategori pendonor darah sukarela, kemudian pendonor darah pengganti ada 147 pendonor. Artinya, antusiasme masyarakat di bulan Ramadhan ini masih cukup tinggi," katanya.

Dia menjelaskan setiap hari tersedia 100 hingga 200 kantong darah yang siap diberikan, yang terdiri atas berbagai golongan darah. PMI masih melakukan kegiatan, baik di dalam maupun di luar gedung, bahkan sampai ke luar Kota Pontianak.

"Stok darah kita paling banyak adalah golongan darah B dan O, dan yang paling sedikit golongan darah AB. Jika stok tersedia tetap akan kami berikan kepada yang memerlukan tanpa terkecuali," katanya.

Terkadang yang diperlukan adalah donor darah segar, oleh karena itu pihaknya mendorong masyarakat untuk menjadi pendonor darah pengganti.

Dia mengimbau kepada masyarakat yang ingin donor darah di bulan puasa ini untuk melakukan donor sehabis berbuka puasa, kemudian istirahat sebentar atau setelah ibadah Tarawih bagi umat Muslim.

Baca juga: Tingkatkan stok darah, PMI Pontianak buka layanan "Hotline Service"

Dia menjelaskan proses pengambilan darah bagi yang membutuhkan, yakni dimulai dari permintaan dari pihak rumah sakit, kemudian rumah sakit tersebut akan menulis di formulir jumlah yang dibutuhkan dan golongan darahnya yang disertai contoh darahnya. Lalu dikirim untuk dicocokkan kembali ketersediaan stok darah yang kompatibel, jika tidak ada, akan dicarikan terlebih dahulu.

"Jika darahnya tersedia akan memerlukan waktu dua sampai tiga jam dari permintaan hingga darah tersedia. Tapi, jika darahnya tidak tersedia harus mencari pendonor darah segar terlebih dahulu, sehingga bisa mencapai lima sampai enam jam, karena darah yang belum masuk di dalam tempat penyimpanan harus dilakukan pemeriksaan terkait penyakit menular dulu," kata Sidiq.

Pewarta: Andilala dan Septian

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022