Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Barat, Hary Agung mengatakan pihaknya terus berkoordinasi dengan dinas terkait di kabupaten/kota se-Kalbar untuk menyiapkan fasilitas layanan kesehatan di daerah dalam mengantisipasi kasus hepatitis akut pada anak.

"Kami saat ini terus berkoordinasi dengan seluruh fasyankes melalui Dinkes kabupaten/kota untuk kesiapan terkait obat-obatan dalam mengantisipasi kasus Hepatitis Akut pada anak di daerah," kata Hary di Pontianak, Selasa.

Dia menjelaskan, terkait kasus Hepatitis Akut pada Anak, saat ini menjadi perhatian khusus dari Kemenkes dan Dinkes Provinsi kabupaten/kota.

Baca juga: Karolin ajak masyarakat cegah hepatitis akut dengan PHBS

"Kemenkes sudah mengeluarkan Surat Edaran Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit tertanggal 27 April 2022, terkait kewaspadaan terhadap munculnya Hepatitis Akut yang belum diketahui penyebabnya," tuturnya.

Terkait hal tersebut, pihaknya juga menginstruksikan kepada Dinkes kabupaten/kota untuk mewaspadai dan melakukan peningkatan surveilan penyelidikan Epidemiologi.

Sesuai arahan dari Kemenkes, katanya, sesuai SE tersebut disampaikan kepada Dinkes provinsi/kabupaten/kota, rumah sakit, Puskesmas, laboratorium Kesmas, Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), jika ditemukan/ curiga kasus Sindrom Jaundice Akut dan segera melaporkan di Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon ( SKDR ) sesuai format yang ada, sehingga dapat diketahui, dimonitor dan di tindaklanjuti secara cepat.

"Namun, penyebabnya sampai hari ini belum diketahui. Ada pun gejala yang timbul pada kulit dan sklera berwarna kuning/Ikterik dan urin berwarna gelap seperti teh secara mendadak dan gejala yang lain dirasakan sakit nyeri pada perut, muntah, diare, terkadang tanpa timbul gejala demam," katanya.

Baca juga: Kapuas Hulu antisipasi penyakit hepatitis akut

Untuk itu, dirinya juga mengimbau kepada masyarakat tetap tingkatkan prokes karena kita masih di masa pandemi COVID-19.

Menurutnya, upaya pencegahan dengan melakukan Pola Hidup Bersih dan Sehat khususnya mencuci tangan pakai sabun sebelum makan, mencuci tangan pakai sabun setelah menyentuh barang/sesuatu yang dipakai orang banyak, makan makanan yang sehat dan bersih serta menghindari makan di tempat yang tidak bersih.

"Segera berobat ke fasyankes terdekat atau ke tenaga kesehatan yang ada bila ada gangguan kesehatannya dengan gejala seperti di atas. Kemudian, untuk Dinkes juga diharapkan dapat melakukan promosi kesehatan dan KIE lewat media Ekektronik, leaflet dan KIE kunjungan pasien yang datang ke fasyankes," tuturnya.

Baca juga: RSUD KKU lakukan upaya preventif hepatitis akut misterius
Baca juga: Menko PMK ingatkan soal hoaks hepatitis akut dikaitkan vaksin COVID-19
Baca juga: Pakar: Survailens perlu dilakukan pada hepatitis misterius

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022