Plt Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Pemerintahan Desa dan Daerah Tertinggal Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat Rudi Hartono mengatakan bahwa pihaknya menargetkan 13 desa dengan status tertinggal di wilayah itu terentaskan pada 2023.

"Untuk kategori desa tertinggal, sebelumnya ada 25 desa, saat ini tinggal 13 desa. Kami targetkan pengentasan desa tertinggal secepat mungkin sesuai instruksi Gubernur Kalimantan Barat bahwa tahun 2023 sudah tak ada lagi desa tertinggal di provinsi ini, termasuk di Kabupaten Bengkayang," ujarnya saat dihubungi di Bengkayang, Kamis.

Baca juga: Landak berhasil hilangkan status Desa Sangat Tertinggal

Baca juga: Komunitas "Balek Yok" dan ajakan membangun desa tertinggal

Menurutnya, pada 2022, diawali dengan fokus perbaikan data yang anomali. Pada 2023, melakukan skema intervensi organisasi perangkat daerah (OPD). Hal ini dilakukan untuk mengetahui indikator-indikator yang dianggap masih kurang.

"Sehingga, dari indikator yang kurang tersebut, kita minta OPD terkait untuk membantu dan diperkuat lagi dengan harappan dapat menaikkan Indeks Desa Membangun (IDM) kita, terlebih lepas dari status desa tertinggal," katanya.

Baca juga: Terdapat 72 desa di Sintang Kalbar berstatus desa tertinggal

Baca juga: Kapuas Hulu tanpa desa sangat tertinggal

Terkait desa mandiri, hasil akhir menunjukkan perkembangan yang signifikan. Sebelumnya, di Kabupaten Bengkayang hanya 12 desa mandiri, saat ini sudah 24 desa. "Desa status mandiri di Bengkayang meningkat 100 persen," ucapnya.

Untuk kategori desa maju juga mengalami peningkatan, dari 20 desa maju menjadi 39 desa. "Sementara kategori desa berkembang, dari 65 desa menjadi 46 desa. Jadi, semuanya mengalami peningkatan ke kategori yang baik," ucapnya.

Baca juga: Pemprov Kalbar harap 12 desa tertinggal jadi desa berkembang

Baca juga: Lebih dari separuh desa di Kalbar masuk kawasan hutan

Pewarta: Dedi

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022