Ketua Komisi V DPR RI Lasarus saat menjadi narasumber seminar bertema “Tujuh Falsafah sebagai Ideologi Dayak” di Rumah Radakng Pontianak yang menjadi bagian dari rangkaian kegiatan Pekan Gawai Dayak (PGD) XXXVI jelaskan empat karakteristik manusia dayak.
“Dayak setidaknya memiliki empat karakteristik. Keempat karakteristik itu didasari dari unsur-unsur kebudayaan yang terdapat dalam suku bangsa dayak,” ujarnya di Pontianak, Jumat.
Lasarus menerangkan bahwa karakter dayak pertama adalah manusia religius yang berpandangan bahwa kehadiran Jubata (Tuhan) dan lainnya melalui ciptaan-Nya. Menurutnya, alam dan seisinya memiliki jiwa dan roh serta memiliki kekuatan.
Karakter kedua, lanjut Lasarus, ialah manusia yang berpengetahuan. Hal itu menurutnya tercermin dari banyaknya kearifan lokal, cara menciptakan peralatan, dan cara mengolah makanan.
Karakter ketiga adalah manusia komunalistik yang itu tergambar dari pola bermukim di Rumah Betang.
Adapun karakter keempat adalah manusia yang berkemanusiaan yang tercermin dalam adat istiadat dan acara-acara budaya. Dalam setiap pertunjukan budaya atau upacara adat, orang-orang Dayak itu selalu mengedepankan nilai persaudaraan, toleransi kerukunan, keharmonisan, keadilan, dan keindahan.
Selain berbicara mengenai karakteristik manusia dayak, di momen tersebut, Ketua DPD PDI Perjuangan Kalbar itu turut memotivasi para pemuda dayak agar tidak pernah ragu bermimpi.
“Saya contohnya kini menjadi satu-satunya orang dayak yang berhasil menduduki jabatan strategis di DPR RI,” kata dia.
Dalam seminar tersebut menghadirkan dua narasumber lain dari kalangan budayawan dan akademisi, yakni Eugene Yohanes Palaunsoeka dan Dominikus Baen.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022
“Dayak setidaknya memiliki empat karakteristik. Keempat karakteristik itu didasari dari unsur-unsur kebudayaan yang terdapat dalam suku bangsa dayak,” ujarnya di Pontianak, Jumat.
Lasarus menerangkan bahwa karakter dayak pertama adalah manusia religius yang berpandangan bahwa kehadiran Jubata (Tuhan) dan lainnya melalui ciptaan-Nya. Menurutnya, alam dan seisinya memiliki jiwa dan roh serta memiliki kekuatan.
Karakter kedua, lanjut Lasarus, ialah manusia yang berpengetahuan. Hal itu menurutnya tercermin dari banyaknya kearifan lokal, cara menciptakan peralatan, dan cara mengolah makanan.
Karakter ketiga adalah manusia komunalistik yang itu tergambar dari pola bermukim di Rumah Betang.
Adapun karakter keempat adalah manusia yang berkemanusiaan yang tercermin dalam adat istiadat dan acara-acara budaya. Dalam setiap pertunjukan budaya atau upacara adat, orang-orang Dayak itu selalu mengedepankan nilai persaudaraan, toleransi kerukunan, keharmonisan, keadilan, dan keindahan.
Selain berbicara mengenai karakteristik manusia dayak, di momen tersebut, Ketua DPD PDI Perjuangan Kalbar itu turut memotivasi para pemuda dayak agar tidak pernah ragu bermimpi.
“Saya contohnya kini menjadi satu-satunya orang dayak yang berhasil menduduki jabatan strategis di DPR RI,” kata dia.
Dalam seminar tersebut menghadirkan dua narasumber lain dari kalangan budayawan dan akademisi, yakni Eugene Yohanes Palaunsoeka dan Dominikus Baen.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022