Bupati Bengkayang, Kalimantan Barat, Sebastianus Darwis menyebutkan sebanyak tiga desa di daerah perbatasan dengan Malaysia, akan teraliri listrik pada 2022 sebagai bentuk hadirnya negara.
"Bersyukur pada 2022 ini, Kabupaten Bengkayang mendapatkan jatah tiga desa untuk dialiri listrik yaitu desa di wilayah perbatasan antara Indonesia-Malaysia," ujarnya saat dihubungi di Bengkayang, Rabu.
Baca juga: Realisasi penyaluran dana desa tahap pertama di Bengkayang 100 persen
Baca juga: Puskesmas Teriak upaya Pemkab Bengkayang untuk kesehatan masyarakat
Ia menyebutkan ketiga desa tersebut yang mendapatkan aliran listrik yakni di Desa Tangguh dan Desa Hli Buei di Kecamatan Siding dan Desa Gresik di Kecamatan Jagoi Babang.
"Hadirnya listrik ini menjadi dambaan masyarakat. Melalui hadirnya listrik banyak hal yang bisa dilakukan baik untuk kemajuan daerah maupun SDM," jelas dia.
Menurutnya, dari 122 desa di Kabupaten Bengkayang, hanya tinggal beberapa desa yang belum mendapatkan penerangan aliran listrik. Karena itu, upaya pemerintah dalam pemenuhan akan penerangan di Bengkayang terus dimaksimalkan.
Baca juga: 62 ribu anak di Bengkayang ditargetkan dapat imunisasi campak-rubella
Baca juga: Kejaksaan Negeri Bengkayang telusuri dugaan penyimpanan hasil retribusi
"Kami terus mengupayakan dan mendorong adanya penerangan listrik di setiap desa di Kabupaten Bengkayang. Apalagi, di daerah perbatasan yang sudah lama mengharap jaringan listrik. Jika listrik sudah masuk, maka jaringan internet juga bakal diwujudkan," katanya.
Ia menambahkan pada 2023, Bengkayang terang akan terealisasikan, sebagaimana target Pemkab Bengkayang.
"Kita semua berharap tahun depan tidak ada lagi ada desa yang gelap tanpa listrik di Kabupaten Bengkayang tercinta ini," ucapnya.
Baca juga: Ketua DPRD Bengkayang sambut baik rencana peresmian PLBN Jagoi Babang
Baca juga: 13 desa tertinggal di Bengkayang ditargetkan terentaskan pada 2023
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022
"Bersyukur pada 2022 ini, Kabupaten Bengkayang mendapatkan jatah tiga desa untuk dialiri listrik yaitu desa di wilayah perbatasan antara Indonesia-Malaysia," ujarnya saat dihubungi di Bengkayang, Rabu.
Baca juga: Realisasi penyaluran dana desa tahap pertama di Bengkayang 100 persen
Baca juga: Puskesmas Teriak upaya Pemkab Bengkayang untuk kesehatan masyarakat
Ia menyebutkan ketiga desa tersebut yang mendapatkan aliran listrik yakni di Desa Tangguh dan Desa Hli Buei di Kecamatan Siding dan Desa Gresik di Kecamatan Jagoi Babang.
"Hadirnya listrik ini menjadi dambaan masyarakat. Melalui hadirnya listrik banyak hal yang bisa dilakukan baik untuk kemajuan daerah maupun SDM," jelas dia.
Menurutnya, dari 122 desa di Kabupaten Bengkayang, hanya tinggal beberapa desa yang belum mendapatkan penerangan aliran listrik. Karena itu, upaya pemerintah dalam pemenuhan akan penerangan di Bengkayang terus dimaksimalkan.
Baca juga: 62 ribu anak di Bengkayang ditargetkan dapat imunisasi campak-rubella
Baca juga: Kejaksaan Negeri Bengkayang telusuri dugaan penyimpanan hasil retribusi
"Kami terus mengupayakan dan mendorong adanya penerangan listrik di setiap desa di Kabupaten Bengkayang. Apalagi, di daerah perbatasan yang sudah lama mengharap jaringan listrik. Jika listrik sudah masuk, maka jaringan internet juga bakal diwujudkan," katanya.
Ia menambahkan pada 2023, Bengkayang terang akan terealisasikan, sebagaimana target Pemkab Bengkayang.
"Kita semua berharap tahun depan tidak ada lagi ada desa yang gelap tanpa listrik di Kabupaten Bengkayang tercinta ini," ucapnya.
Baca juga: Ketua DPRD Bengkayang sambut baik rencana peresmian PLBN Jagoi Babang
Baca juga: 13 desa tertinggal di Bengkayang ditargetkan terentaskan pada 2023
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022