Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sintang, Heri Jamri mengatakan perlu ada dorongan untuk membangun ekonomi masyarakat di daerah perbatasan yang harus menjadi perhatian pemerintah.

"Perlu ada pendorong untuk memberdayakan ekonomi masyarakat perbatasan agar tumbuh dan berkembang," kata Heri ketika ditemui di Sintang, Kalimantan Barat, Minggu (5/6).

Dorongan dari pemerintah sangat penting untuk tumbuh kembang nya ekonomi masyarakat di perbatasan.

Menurut dia, ekonomi masyarakat di daerah perbatasan sangat potensial untuk dikembangkan dengan pemberdayaan masyarakat setempat.

"Ekonomi masyarakat sebagai beranda bangsa ini harus diperkuat," kata Heri.

Selain itu menurutnya pemerintah juga perlu menjamin harga barang di perbatasan murah.

Sebab, selama ini masyarakat perbatasan selalu menerima harga barang dengan sangat mahal, apalagi untuk mendatangkan barang dari ibu kota kabupaten diperlukan ongkos yang mahal.

"Mungkin bisa dipikirkan bagaimana pemerintah mensubsidi ongkos angkutan barang ke perbatasan," pintanya.
Dirinya berharap Pemerintah juga dapat mengembangkan sektor usaha di perbatasan.

"Pengembangan UMKM sangat penting untuk dilaksanakan di perbatasan," katanya.
Hal senada disampaikan anggota DPRD Kabupaten Sintang, Zulherman.

Dia mendesak pemerintah mendorong tumbuh dan berkembang ekonomi masyarakat di perbatasan Ketungau Hulu (Indonesia) – Serawak (Malaysia). 
Dia meminta Pemkab Sintang optimalisasi kan pembangunan sektor pertanian yang akan membawa kesejahteraan masyarakat di perbatasan. 

“Hasil pertanian yang bernilai ekonomis akan membantu mengatasi masalah ekonomi masyarakat di kampung-kampung,” kata Zulherman.

Menurutnya, dibutuhkan strategi tepat untuk mengatasi masalah ketahanan pangan dan sistem persediaan pangan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat, khususnya di perbatasan. 

Dia mengatakan, di semua sektor pertanian masih bermasalah. Dimulai dari persoalan hulu, yakni masalah alih fungsi lahan pertanian sehingga komponen dasar produksi pertanian semakin sulit. 

Optimalisasi di bidang pertanian dapat difokuskan pada perubahan penyediaan sarana produksi di hulu, penyediaan tenaga kerja dan sarana pendukung sampai penanganan komoditas pertanian di hilir.

“Masalah pertanian pada sektor hilir yang biasa dikenal pasca panen juga harus diperhatikan,” katanya.

Pewarta: Tantra Nur Andi

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022