Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sintang, Welbertus mengajak masyarakat di wilayahnya untuk memanfaatkan lahan subur yang masih belum tergarap, untuk menekan harga cabai yang cukup tinggi di wilayah tersebut.

Menurut dia, jika saja lahan yang subur ini dimanfaatkan untuk pengembangan pertanian cabai, maka harga cabai tidak akan mahal. Sekarang ini, harga cabai di pasaran seringkali mahal.

"Satu kilogram cabai harganya mencapai Rp100 ribu. Inikan sangat mahal," katanya.

Baca juga: Tempat hiburan malam Sintang dikhawatirkan berdampak sosial


Kata dia, sudah saatnya Pemkab Sintang memprioritaskan pembangunan di pertanian. "Bangunlah pertanian pertanian tanaman hortikultura, sehingga harga pangan di Sintang tidak mahal," katanya.

Menurut dia, kalau petani mengembangkan budidaya tanaman cabai secara besar besaran. Maka hasilnya tidak hanya bisa dijual dalam bentuk bahan baku.

Tapi bisa diolah menjadi produk barang jadi, seperti sambal botol.

Baca juga: Proses lelang proyek pembangunan jangan lambat

Sementara itu, Bupati Sintang, Jarot Winarno menghadiri sekaligus melakukan panen cabai di Desa Baning Panjang, Kecamatan Kelam Permai.

Bupati Sintang, Jarot Winarno mengatakan Kabupaten Sintang merupakan Kabupaten yang berkelanjutan.

“Tentu saya senang hadir di sini, karena Kabupaten Sintang sudah sepakat merupakan kabupaten yang berkelanjutan, jadi tanah yang ada di Kabupaten Sintang diatur dengan baik, salah satunya ialah pemanfaatan lahan kosong menjadi lahan pertanian," kata Jarot.

Jarot mengingatkan jangan ada lagi kegiatan ekonomi ekstraktif yang mengeksploitasi sumber daya alam.

Baca juga: Tempat hiburan malam Sintang dikhawatirkan berdampak sosial

“Jangan hanya sawit, karet dan sahang terus yang ditanam, itu namanya ekonomi ekstraktif, ekonomi yang mengeksploitasi sumber daya alam, kegiatan ekonomi seperti itu harus kita tinggalkan, dan memulai dengan ekonomi kreatif,” ujarnya.

Sambung Jarot, ekonomi kreatif itu seperti inilah, yakni melakukan penanaman berbagai macam tanaman.

“Ayo kita bergeser ke ekonomi yang kreatif, salah satunya seperti di desa ini yakni memiliki perkebunan cabai dengan jenis cabai cakra," kata dia.

 

Pewarta: Tantra

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022