Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Kabupaten Kayong Utara, Provinsi Kalimantan Barat melakukan pendampingan terhadap seorang anak korban pencabulan seorang pria berusia 40 tahun.
"Untuk kasus pencabulan dengan korban anak-anak masih dalam penanganan pihak Polres Kayong Utara, sehingga kami melakukan pendampingan terhadap korban maupun saksi selama kasus tersebut dalam masih ditangani pihak kepolisian," kata Komisioner KPAD Kabupaten Kayong Utara, Warjani di Sukadana, Kamis.
Baca juga: Pemkab Kayong Utara buka pendaftaran KPAD perkuat perlindungan anak
Baca juga: KPAD sebut daerah terpencil rawan terjadi kekerasan seksual pada anak
Baca juga: KPAD Imbau Orang Tua Perhatikan Pendidikan Moral Anak
Dia menjelaskan, pendampingan tersebut dilakukan baik kepada korban dan saksi mulai dari proses pemeriksaan, hingga proses pemulihan di lingkungan masyarakat, hingga persidangan.
"Kami (KPAD) sebagai lembaga non-pemerintahan yang independen selalu mengutamakan hak-hak anak. Kami telah melakukan pendampingan kepada korban, dan saksi anak dari proses pemeriksaan, visum, persidangan, hingga pemulihan di lingkungan masyarakat," ujarnya.
Ia pun menyayangkan, masih tingginya kasus pencabulan di Kayong Utara tersebut, bahkan menurut dia kasus seperti ini tidak jarang pelakunya merupakan orang terdekat korban.
"Kami menyayangkan kasus seperti ini terjadi lagi kepada anak. Untuk ke depannya kami akan lebih gencar lagi melakukan sosialisasi ke desa-desa dan ke sekolah agar masalah seperti ini tidak terulang kembali," katanya.
Baca juga: KPAD Pontianak Gelar Lomba Karya Tulis Sejarah
Baca juga: KPAD Singkawang Perkuat Pencegahan Penularan HIV/AIDS
Baca juga: 50 Orang Meninggal Akibat HIV/AIDS di Landak
Adapun kronologi kejadian pencabulan itu, korban saat itu sedang mancing tidak jauh dari permukiman warga bersama rekan-rekannya. Pelaku datang ke lokasi menemui korban dan teman-temannya, lalu meminta kepada teman korban agar pergi membeli mata pancing dan umpan.
"Setelah teman-teman korban pergi, pelaku pun langsung melakukan aksi bejatnya itu," katanya.
Dalam kesempatan itu, KPAD Kabupaten Kayong Utara berharap agar pelaku dihukum seberat-beratnya sehingga memberikan efek jera.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022
"Untuk kasus pencabulan dengan korban anak-anak masih dalam penanganan pihak Polres Kayong Utara, sehingga kami melakukan pendampingan terhadap korban maupun saksi selama kasus tersebut dalam masih ditangani pihak kepolisian," kata Komisioner KPAD Kabupaten Kayong Utara, Warjani di Sukadana, Kamis.
Baca juga: Pemkab Kayong Utara buka pendaftaran KPAD perkuat perlindungan anak
Baca juga: KPAD sebut daerah terpencil rawan terjadi kekerasan seksual pada anak
Baca juga: KPAD Imbau Orang Tua Perhatikan Pendidikan Moral Anak
Dia menjelaskan, pendampingan tersebut dilakukan baik kepada korban dan saksi mulai dari proses pemeriksaan, hingga proses pemulihan di lingkungan masyarakat, hingga persidangan.
"Kami (KPAD) sebagai lembaga non-pemerintahan yang independen selalu mengutamakan hak-hak anak. Kami telah melakukan pendampingan kepada korban, dan saksi anak dari proses pemeriksaan, visum, persidangan, hingga pemulihan di lingkungan masyarakat," ujarnya.
Ia pun menyayangkan, masih tingginya kasus pencabulan di Kayong Utara tersebut, bahkan menurut dia kasus seperti ini tidak jarang pelakunya merupakan orang terdekat korban.
"Kami menyayangkan kasus seperti ini terjadi lagi kepada anak. Untuk ke depannya kami akan lebih gencar lagi melakukan sosialisasi ke desa-desa dan ke sekolah agar masalah seperti ini tidak terulang kembali," katanya.
Baca juga: KPAD Pontianak Gelar Lomba Karya Tulis Sejarah
Baca juga: KPAD Singkawang Perkuat Pencegahan Penularan HIV/AIDS
Baca juga: 50 Orang Meninggal Akibat HIV/AIDS di Landak
Adapun kronologi kejadian pencabulan itu, korban saat itu sedang mancing tidak jauh dari permukiman warga bersama rekan-rekannya. Pelaku datang ke lokasi menemui korban dan teman-temannya, lalu meminta kepada teman korban agar pergi membeli mata pancing dan umpan.
"Setelah teman-teman korban pergi, pelaku pun langsung melakukan aksi bejatnya itu," katanya.
Dalam kesempatan itu, KPAD Kabupaten Kayong Utara berharap agar pelaku dihukum seberat-beratnya sehingga memberikan efek jera.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022