Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono meminta kepada organisasi perangkat daerah (OPD) terkait di lingkungan pemkot setempat rutin monitoring kondisi pepohonan di lingkungan masing-masing agar tumbuh secara optimal.
"Pemkot Pontianak berkewajiban memelihara dan merawat pohon-pohon tersebut, dan saya minta OPD terkait seperti Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, para camat dan lurah agar rutin memonitor di lapangan terhadap pepohonan yang ada," katanya di Pontianak, Kalimantan Barat, Minggu.
Baca juga: Semangat menanam pohon di Pontianak makin meningkat
Baca juga: Aksi penanaman 100 pohon di sepanjang jalur Jalan Sungai Raya Dalam
Ada beberapa kategori pohon, yakni pohon yang baru ditanam, sedang tumbuh, sudah tinggi, pohon mati, dan pohon dalam kondisi rawan, sehingga monitoring pepohonan menjadi tugas rutin dinas terkait. Informasi dari masyarakat terkait kondisi pohon-pohon yang ada juga tidak kalah pentingnya bagi kepentingan perawatannya.
"Pohon menjadi bagian penting dalam kehidupan, karena banyak kegunaan dan manfaatnya, selain memproduksi oksigen, juga menyerap karbondioksida serta gas-gas beracun lain. Pohon juga berfungsi untuk keindahan dan keasrian lingkungan sehingga membuat siapapun merasa nyaman," ujarnya.
Baca juga: Aksi tanam pohon HUT ke-84 ANTARA di Pontianak
Baca juga: Saat Mentan Syahrul menikmati jogging di Taman Digulis Pontianak
Mengingat fungsi pohon yang vital bagi makhluk hidup dan lingkungan, kata dia, menjaga dan merawat pohon merupakan upaya yang penting untuk keberlangsungan kehidupan di Bumi ini.
"Misalnya ada pohon tinggi, masyarakat khawatir dan meminta untuk dipangkas. Lalu akan dilakukan pengecekan di lapangan dan diambil tindakan selanjutnya," ujarnya.
Dia menambahkan dalam menjaga pohon agar tetap tumbuh dengan optimal, maka harus dilakukan perawatan dengan rutin disiram dan bila perlu diberi pupuk.
Dalam menanam pohon, lanjutnya, jangan berpikir hasilnya tetapi bagaimana pohon itu bisa tumbuh bagus dan subur.
Baca juga: BEM Kehutanan Untan adakan aksi dan bagikan pohon di Hari Bumi
Baca juga: Dua rumah rusak akibat tertimpa pohon di Jalan Johar, Gang Bara
Edi optimistis hampir semua orang setuju dengan banyak pepohonan, akan tetapi masih ada lokasi di kota ini yang belum ditanami pohon.
Untuk itu, pihaknya terus berupaya memperbanyak pepohonan di berbagai penjuru Kota Pontianak.
"Dari 100 orang yang ditanya dengan adanya pohon-pohon, dipastikan 90 persen di antaranya menyatakan lebih nyaman ada pohon, makanya setiap orang yang datang ke Pontianak mereka apresiasi karena banyaknya pepohonan," ujarnya.
Baca juga: Jasa Raharja tanam 350 pohon berbunga jenis tabebuya di Kalbar
Keberadaan pohon-pohon ini juga melengkapi ketersediaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kota Pontianak yang sekarang sudah mencapai 36 persen. Ketersediaan RTH juga menjadi syarat yang harus dipenuhi sebuah kota, termasuk di tingkat RT dan RW memiliki minimal 30 persen RTH.
"Secara tidak langsung akan mendongkrak indeks kebahagiaan warga kota dan menjadikan Kota Pontianak sebagai Kota Layak Huni," kata Edi.
Baca juga: Suvenir 1.500 bibit pohon "ludes" pada pernikahan Trisepteo-Maria di Pontianak
Baca juga: Angin Kencang Rusak Tujuh Rumah Di Pontianak
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022
"Pemkot Pontianak berkewajiban memelihara dan merawat pohon-pohon tersebut, dan saya minta OPD terkait seperti Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, para camat dan lurah agar rutin memonitor di lapangan terhadap pepohonan yang ada," katanya di Pontianak, Kalimantan Barat, Minggu.
Baca juga: Semangat menanam pohon di Pontianak makin meningkat
Baca juga: Aksi penanaman 100 pohon di sepanjang jalur Jalan Sungai Raya Dalam
Ada beberapa kategori pohon, yakni pohon yang baru ditanam, sedang tumbuh, sudah tinggi, pohon mati, dan pohon dalam kondisi rawan, sehingga monitoring pepohonan menjadi tugas rutin dinas terkait. Informasi dari masyarakat terkait kondisi pohon-pohon yang ada juga tidak kalah pentingnya bagi kepentingan perawatannya.
"Pohon menjadi bagian penting dalam kehidupan, karena banyak kegunaan dan manfaatnya, selain memproduksi oksigen, juga menyerap karbondioksida serta gas-gas beracun lain. Pohon juga berfungsi untuk keindahan dan keasrian lingkungan sehingga membuat siapapun merasa nyaman," ujarnya.
Baca juga: Aksi tanam pohon HUT ke-84 ANTARA di Pontianak
Baca juga: Saat Mentan Syahrul menikmati jogging di Taman Digulis Pontianak
Mengingat fungsi pohon yang vital bagi makhluk hidup dan lingkungan, kata dia, menjaga dan merawat pohon merupakan upaya yang penting untuk keberlangsungan kehidupan di Bumi ini.
"Misalnya ada pohon tinggi, masyarakat khawatir dan meminta untuk dipangkas. Lalu akan dilakukan pengecekan di lapangan dan diambil tindakan selanjutnya," ujarnya.
Dia menambahkan dalam menjaga pohon agar tetap tumbuh dengan optimal, maka harus dilakukan perawatan dengan rutin disiram dan bila perlu diberi pupuk.
Dalam menanam pohon, lanjutnya, jangan berpikir hasilnya tetapi bagaimana pohon itu bisa tumbuh bagus dan subur.
Baca juga: BEM Kehutanan Untan adakan aksi dan bagikan pohon di Hari Bumi
Baca juga: Dua rumah rusak akibat tertimpa pohon di Jalan Johar, Gang Bara
Edi optimistis hampir semua orang setuju dengan banyak pepohonan, akan tetapi masih ada lokasi di kota ini yang belum ditanami pohon.
Untuk itu, pihaknya terus berupaya memperbanyak pepohonan di berbagai penjuru Kota Pontianak.
"Dari 100 orang yang ditanya dengan adanya pohon-pohon, dipastikan 90 persen di antaranya menyatakan lebih nyaman ada pohon, makanya setiap orang yang datang ke Pontianak mereka apresiasi karena banyaknya pepohonan," ujarnya.
Baca juga: Jasa Raharja tanam 350 pohon berbunga jenis tabebuya di Kalbar
Keberadaan pohon-pohon ini juga melengkapi ketersediaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kota Pontianak yang sekarang sudah mencapai 36 persen. Ketersediaan RTH juga menjadi syarat yang harus dipenuhi sebuah kota, termasuk di tingkat RT dan RW memiliki minimal 30 persen RTH.
"Secara tidak langsung akan mendongkrak indeks kebahagiaan warga kota dan menjadikan Kota Pontianak sebagai Kota Layak Huni," kata Edi.
Baca juga: Suvenir 1.500 bibit pohon "ludes" pada pernikahan Trisepteo-Maria di Pontianak
Baca juga: Angin Kencang Rusak Tujuh Rumah Di Pontianak
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022