Bupati Sambas, Kalimantan Barat Satono mengajak segenap masyarakat untuk mendukung dan mensukseskan gerakan Sambas Berzakat dalam rangka memaksimalkan potensi zakat yang ada dan memajukan daerah.
"Kabupaten Sambas adalah wilayah yang potensi zakatnya sangat besar karena mayoritas masyarakatnya beragama Islam. Lebih dari 80 persen populasi penduduk Kabupaten Sambas beragama Islam. Bayangkan berapa potensi zakatnya setiap bulan," ujarnya saat dihubungi di Sambas, Selasa.
Baca juga: 95 PPPK non-guru lulus seleksi 2021 terima SK Bupati Sambas
Baca juga: Bupati Sambas minta Gerakan Pramuka ikut berperan bangun daerah
Satono mengungkapkan bahwa berdasarkan data Baznas Kabupaten Sambas, potensi zakat yang terkumpul setiap tahun mencapai Rp4 miliar. Itu adalah zakat se-Kabupaten Sambas. Padahal kata dia, angka itu belum maksimal, masih banyak yang tidak membayar zakat ke Baznas.
"Besarnya potensi dana zakat itu tidak hanya untuk diberikan kepada fakir miskin saja. Tapi bagaimana kita mengembangkan potensi dana zakat tersebut agar dampak manfaatnya lebih luas. Lebih besar manfaatnya untuk kaum dhuafa dan umat Islam secara luas," katanya.
Baca juga: Bupati Satono silaturahmi dengan Letnan Jendral TNI Maruli Simanjuntak
Baca juga: Kegiatan BBGRM kuatkan persatuan masyarakat
Satono berpendapat, tidak salah jika Baznas mulai merencanakan bagaimana dana zakat digunakan untuk membantu pembangunan di daerah. Misalnya lewat program bedah rumah, bangun jembatan dan sebagainya. Walaupun secara garis besar sasarannya adalah fakir miskin.
"Saya belum setahun menjabat Bupati Sambas, sudah bisa membangun 25 jembatan dengan Tim Sosial Bakmie Loncat, dananya non APBD. Tidak menggunakan uang negara atau uang masyarakat, murni dari donatur," katanya.
Satono mengatakan jika umat Islam di Kabupaten Sambas mampu menghimpun dana zakat yang ada maka Baznas bisa membangun sekolah Islam yang akan menjadi pusat pendidikan dakwah yang mumpuni.
"Bukan lagi tas sekolah, bukan lagi paket sembako yang diberikan. Kalau itu mampu diwujudkan, kita mungkin bisa membangun sekolah," jelas dia,
Sebelumnya, Kabupaten Sambas telah meluncurkan gerakan Sambas Berzakat yang bertajuk optimalisasi membangun kemandirian umat melalui unit pengumpul zakat.
Baca juga: Satono komitmen jaga lahan pangan tak dialihfungsikan
Baca juga: Satono terima penghargaan Dai Pengelola Terbaik Parmusi Award 2022
Baca juga: Satono resmikan dimulainya pembangunan jembatan ke-20 non APBD
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022
"Kabupaten Sambas adalah wilayah yang potensi zakatnya sangat besar karena mayoritas masyarakatnya beragama Islam. Lebih dari 80 persen populasi penduduk Kabupaten Sambas beragama Islam. Bayangkan berapa potensi zakatnya setiap bulan," ujarnya saat dihubungi di Sambas, Selasa.
Baca juga: 95 PPPK non-guru lulus seleksi 2021 terima SK Bupati Sambas
Baca juga: Bupati Sambas minta Gerakan Pramuka ikut berperan bangun daerah
Satono mengungkapkan bahwa berdasarkan data Baznas Kabupaten Sambas, potensi zakat yang terkumpul setiap tahun mencapai Rp4 miliar. Itu adalah zakat se-Kabupaten Sambas. Padahal kata dia, angka itu belum maksimal, masih banyak yang tidak membayar zakat ke Baznas.
"Besarnya potensi dana zakat itu tidak hanya untuk diberikan kepada fakir miskin saja. Tapi bagaimana kita mengembangkan potensi dana zakat tersebut agar dampak manfaatnya lebih luas. Lebih besar manfaatnya untuk kaum dhuafa dan umat Islam secara luas," katanya.
Baca juga: Bupati Satono silaturahmi dengan Letnan Jendral TNI Maruli Simanjuntak
Baca juga: Kegiatan BBGRM kuatkan persatuan masyarakat
Satono berpendapat, tidak salah jika Baznas mulai merencanakan bagaimana dana zakat digunakan untuk membantu pembangunan di daerah. Misalnya lewat program bedah rumah, bangun jembatan dan sebagainya. Walaupun secara garis besar sasarannya adalah fakir miskin.
"Saya belum setahun menjabat Bupati Sambas, sudah bisa membangun 25 jembatan dengan Tim Sosial Bakmie Loncat, dananya non APBD. Tidak menggunakan uang negara atau uang masyarakat, murni dari donatur," katanya.
Satono mengatakan jika umat Islam di Kabupaten Sambas mampu menghimpun dana zakat yang ada maka Baznas bisa membangun sekolah Islam yang akan menjadi pusat pendidikan dakwah yang mumpuni.
"Bukan lagi tas sekolah, bukan lagi paket sembako yang diberikan. Kalau itu mampu diwujudkan, kita mungkin bisa membangun sekolah," jelas dia,
Sebelumnya, Kabupaten Sambas telah meluncurkan gerakan Sambas Berzakat yang bertajuk optimalisasi membangun kemandirian umat melalui unit pengumpul zakat.
Baca juga: Satono komitmen jaga lahan pangan tak dialihfungsikan
Baca juga: Satono terima penghargaan Dai Pengelola Terbaik Parmusi Award 2022
Baca juga: Satono resmikan dimulainya pembangunan jembatan ke-20 non APBD
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022