Bupati Sambas, Satono minta guru terus berupaya dengan maksimal dalam bangun karakter anak didik dalam rangka mencegah pengaruh dan dampak negatif dari kemajuan informasi dan teknologi (IT).
"Seorang guru tidak hanya mengajar mata pelajaran yang diampu, tapi bagaimana mentransformasikan nilai edukasi, membangun karakter anak yang sudah hampir hilang karena bergeser akibat pengaruh negatif kemajuan teknologi," ujarnya saat dihubungi di Sambas, Kamis.
Satono mencontohkan saat ini banyak anak sekolah yang tidak menghormati orang tua dan gurunya. Dia berpendapat, bahwa hal itu terjadi akibat perubahan zaman yang semakin maju. Untuk itulah pentingnya tugas guru dalam membangun karakter anak.
"Karakter anak bangsa, karakter anak daerah, itu sudah mulai pudar. Banyak kita temukan anak tidak hormat kepada orang tuanya. Anak tidak hormat kepada gurunya. Itulah kenapa penting sekali ditanamkan nilai-nilai edukasi, dan membangun karakter anak, oleh seorang guru," katanya.
Satono mengatakan membangun karakter anak adalah tugas berat guru. Ditambah lagi pekerjaan rumah yang harus dikerjakan bersama pemerintah, yakni mempersiapkan generasi penerus bangsa yang cerdas dan berdaya saing.
"Apalagi selama dua tahun dilanda pandemi COVID-19, banyak anak SD kelas I dan II belum bisa membaca. Saya tidak ingin Sambas ke depan, yang notabene bisa menjadi kabupaten terunggul di Provinsi Kalimantan Barat, lalu terlambat kemajuannya karena ada los generasi," katanya.
Satono mengatakan, tidak lama lagi Kabupaten Sambas akan menerima bonus demografi. Sebab saat ini 40 persen populasi penduduk Kabupaten Sambas adalah pemuda berusia di bawah 40 tahun.
"Ini adalah pekerjaan rumah yang berat bagi kita semuanya. Artinya bagaimana kita mempersiapkan generasi yang cerdas dan berdaya saing. Sebagai persiapan menerima bonus demografi tersebut untuk memajukan daerah," jelas dia.
Baca juga: Satono ajak masyarakat sukseskan Sambas Berzakat maju daerah
Baca juga: 95 PPPK non-guru lulus seleksi 2021 terima SK Bupati Sambas
Baca juga: Bupati Sambas minta Gerakan Pramuka ikut berperan bangun daerah
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022
"Seorang guru tidak hanya mengajar mata pelajaran yang diampu, tapi bagaimana mentransformasikan nilai edukasi, membangun karakter anak yang sudah hampir hilang karena bergeser akibat pengaruh negatif kemajuan teknologi," ujarnya saat dihubungi di Sambas, Kamis.
Satono mencontohkan saat ini banyak anak sekolah yang tidak menghormati orang tua dan gurunya. Dia berpendapat, bahwa hal itu terjadi akibat perubahan zaman yang semakin maju. Untuk itulah pentingnya tugas guru dalam membangun karakter anak.
"Karakter anak bangsa, karakter anak daerah, itu sudah mulai pudar. Banyak kita temukan anak tidak hormat kepada orang tuanya. Anak tidak hormat kepada gurunya. Itulah kenapa penting sekali ditanamkan nilai-nilai edukasi, dan membangun karakter anak, oleh seorang guru," katanya.
Satono mengatakan membangun karakter anak adalah tugas berat guru. Ditambah lagi pekerjaan rumah yang harus dikerjakan bersama pemerintah, yakni mempersiapkan generasi penerus bangsa yang cerdas dan berdaya saing.
"Apalagi selama dua tahun dilanda pandemi COVID-19, banyak anak SD kelas I dan II belum bisa membaca. Saya tidak ingin Sambas ke depan, yang notabene bisa menjadi kabupaten terunggul di Provinsi Kalimantan Barat, lalu terlambat kemajuannya karena ada los generasi," katanya.
Satono mengatakan, tidak lama lagi Kabupaten Sambas akan menerima bonus demografi. Sebab saat ini 40 persen populasi penduduk Kabupaten Sambas adalah pemuda berusia di bawah 40 tahun.
"Ini adalah pekerjaan rumah yang berat bagi kita semuanya. Artinya bagaimana kita mempersiapkan generasi yang cerdas dan berdaya saing. Sebagai persiapan menerima bonus demografi tersebut untuk memajukan daerah," jelas dia.
Baca juga: Satono ajak masyarakat sukseskan Sambas Berzakat maju daerah
Baca juga: 95 PPPK non-guru lulus seleksi 2021 terima SK Bupati Sambas
Baca juga: Bupati Sambas minta Gerakan Pramuka ikut berperan bangun daerah
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022