Sebanyak 2.003 wisatawan masih terjebak di Daerah Otonomi Xinjiang setelah wilayah barat daya China yang paling banyak dihuni warga etnis minoritas Muslim Uighur itu terserang gelombang terbaru kasus positif COVID-19 sejak awal bulan ini.
Hingga Sabtu (13/8) malam, sebanyak 2.003 masih terjebak, demikian pernyataan Biro Pariwisata dan Kebudayaan Xinjiang kepada pers, Minggu (14/8).
Baca juga: Di Indonesia, kasus sembuh COVID-19 bertambah 6.323 orang
Baca juga: Satu jemaah haji Kalbar terkonfirmasi COVID-19 di karantina di Batam
Baca juga: BOR pasien COVID-19 masih di bawah 5 persen
Kebanyakan para wisatawan tersebut berada di objek-objek wisata musim panas di Prefektur Ili, Kota Turban, Kota Kashgar, dan Kota Urumqi.
Otoritas setempat telah mengevakuasi sekitar 92.000 wisatawan dari 15 objek wisata berbintang lima di Xinjiang sejak 2 Agustus 2022 untuk dipulangkan ke daerahnya masing-masing.
Baca juga: Badan Intelijen Negara dan Dinkes KB Bengkayang gencar lakukan vaksinasi COVID-19
Baca juga: Pemerintah mulai pertimbangan vaksin dosis empat untuk masyarakat umum
Baca juga: 53 juta warga Indonesia sudah booster
Deputi Direktur Biro Pariwisata dan Kebudayaan Xinjiang, Yan Naimin, menginstruksikan para pengelola hotel dan agen perjalanan wisata mengembalikan uang muka pembayaran konsumen tanpa potongan apa pun terkait pembatalan akibat pandemi.
Beberapa wisatawan yang masih terjebak di Turban dan Kashgar hanya dikenai separuh biaya sewa hotel.
Otoritas setempat juga telah membatalkan kunjungan sejumlah rombongan wisatawan di delapan kota dan 20 kabupaten dan distrik yang termasuk kategori berisiko tinggi COVID-19.
Baca juga: Syuting "Taxi Driver" musim kedua dihentikan akibat kru positif COVID-19
Baca juga: 3.589 kasus baru COVID-19 tercatat di Malaysia
Baca juga: Yusran Anizam minta Dinkes optimalkan vaksinasi COVID-19
Hingga Sabtu tengah malam di Xinjiang terdapat lima kasus positif, 2.034 kasus tanpa gejala, 150 wilayah berisiko tinggi, dan 106 wilayah berisiko sedang sebagaimana data komisi kesehatan setempat.
Baca juga: 3.589 kasus baru COVID-19 tercatat di Malaysia
Baca juga: Yusran Anizam minta Dinkes optimalkan vaksinasi COVID-19
Baca juga: Edi Kamtono: Belum ada laporan peningkatan kasus COVID-19
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022
Hingga Sabtu (13/8) malam, sebanyak 2.003 masih terjebak, demikian pernyataan Biro Pariwisata dan Kebudayaan Xinjiang kepada pers, Minggu (14/8).
Baca juga: Di Indonesia, kasus sembuh COVID-19 bertambah 6.323 orang
Baca juga: Satu jemaah haji Kalbar terkonfirmasi COVID-19 di karantina di Batam
Baca juga: BOR pasien COVID-19 masih di bawah 5 persen
Kebanyakan para wisatawan tersebut berada di objek-objek wisata musim panas di Prefektur Ili, Kota Turban, Kota Kashgar, dan Kota Urumqi.
Otoritas setempat telah mengevakuasi sekitar 92.000 wisatawan dari 15 objek wisata berbintang lima di Xinjiang sejak 2 Agustus 2022 untuk dipulangkan ke daerahnya masing-masing.
Baca juga: Badan Intelijen Negara dan Dinkes KB Bengkayang gencar lakukan vaksinasi COVID-19
Baca juga: Pemerintah mulai pertimbangan vaksin dosis empat untuk masyarakat umum
Baca juga: 53 juta warga Indonesia sudah booster
Deputi Direktur Biro Pariwisata dan Kebudayaan Xinjiang, Yan Naimin, menginstruksikan para pengelola hotel dan agen perjalanan wisata mengembalikan uang muka pembayaran konsumen tanpa potongan apa pun terkait pembatalan akibat pandemi.
Beberapa wisatawan yang masih terjebak di Turban dan Kashgar hanya dikenai separuh biaya sewa hotel.
Otoritas setempat juga telah membatalkan kunjungan sejumlah rombongan wisatawan di delapan kota dan 20 kabupaten dan distrik yang termasuk kategori berisiko tinggi COVID-19.
Baca juga: Syuting "Taxi Driver" musim kedua dihentikan akibat kru positif COVID-19
Baca juga: 3.589 kasus baru COVID-19 tercatat di Malaysia
Baca juga: Yusran Anizam minta Dinkes optimalkan vaksinasi COVID-19
Hingga Sabtu tengah malam di Xinjiang terdapat lima kasus positif, 2.034 kasus tanpa gejala, 150 wilayah berisiko tinggi, dan 106 wilayah berisiko sedang sebagaimana data komisi kesehatan setempat.
Baca juga: 3.589 kasus baru COVID-19 tercatat di Malaysia
Baca juga: Yusran Anizam minta Dinkes optimalkan vaksinasi COVID-19
Baca juga: Edi Kamtono: Belum ada laporan peningkatan kasus COVID-19
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022