Sekretaris Daerah Kabupaten Kubu Raya Yusran Anizam meminta Dinas Kesehatan setempat mengoptimalkan vaksinasi COVID-19 dan percepatan pelaksanaan program Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) di daerah tersebut karena capaian hingga saat ini belum maksimal.

"Dinas Kesehatan Kabupaten Kubu Raya yang dalam hal ini sebagai leading sector (pimpinan sektor), saya minta untuk lebih maksimal dalam mempercepat capaian vaksinasi COVID-19 dan percepatan capaian BIAN 2022 karena hingga saat ini persentase masyarakat Kubu Raya yang telah melakukan vaksinasi COVID-19 dosis pertama 78,8 persen dari sasaran target vaksin 432.686 orang, sedangkan untuk persentase BIAN berada di 36,5 persen," katanya di Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan  Barat, Kamis.

Baca juga: Vaksinasi berperan besar dalam penanggulangan pandemi COVID-19
Baca juga: 43,56 juta jiwa penduduk Indonesia sudah menerima vaksinasi penguat
Baca juga: Pemkab Landak fokus percepatan target vaksinasi COVID-19
Baca juga: Interval booster kini minimal tiga bulan untuk umum

Ia menjelaskan rendahnya capaian vaksinasi tersebut harus menjadi perhatian pemkab setempat untuk terus berinovasi dan mengusahakan agar masyarakat dapat terlindungi dari berbagai penyakit.

Ia mengatakan diperlukan "kepong bakol" atau gotong royong antarsektor di Kubu Raya, terutama organisasi perangkat daerah yang bersinggunggan langsung dalam percepatan program tersebut.

Sebelumnya, Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan mengatakan program BIAN untuk mencegah dan melindungi anak-anak daerah setempat dari berbagai penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3i) yang dapat menimbulkan kecacatan dan kematian.

Baca juga: 166.492.274 warga Indonesia sudah divaksin COVID-19 lengkap
Baca juga: Pontianak jadi daerah dengan cakupan vaksinasi COVID-19 tertinggi se-Kalbar
Baca juga: Satgas catat vaksinasi COVID-19 dosis penguat mencapai 40.372.525 orang
Baca juga: Hingga 28 Februari, baru 1.801 anak di Singkawang divaksinasi COVID-19

"Jika anak-anak kita tidak terlindungi dengan imunisasi, maka berbagai penyakit akan menyerang mereka di antaranya, tuberkolosis, campak, rubela, hepatitis, pertusis, difteri, polio, tetanus neonatorum," katanya.

Ia mengakui pandemi COVID-19 membuat imunisasi rutin terhadap anak tidak berjalan optimal. Berdasarkan data, beberapa tahun terakhir menunjukkan penurunan cakupan imunisasi rutin untuk mereka, baik imunisasi dasar maupun lanjutan.

"Kondisi ini menyebabkan jumlah anak-anak yang tidak mendapatkan menerima imunisasi rutin lengkap sesuai usia semakin bertambah banyak. Kondisi ini juga mengakibatkan peningkatan jumlah kasus PD3i dan terjadinya Kejadian Luar Biasa (KLB) PD3i," ujarnya.

Baca juga: Kabupaten Bengkayang gencar galakkan vaksinasi meski kasus melandai
Baca juga: Vaksinasi COVID-19 di Kota Singkawang capai 89,29 persen
Baca juga: Kejar target 100 persen, Kubu Raya gelar vaksinasi usai shalat Tarawih
Baca juga: PKGM bersama PHRI dan Polda Kalbar gelar vaksinasi COVID-19

Ia menginstruksikan semua petugas kesehatan maupun camat dan jajaran "kepong bakol" menyukseskan BIAN 2022.

"Layanan imunisasi bagi semua anak Kubu Raya harus dipenuhi, jangan sampai ada anak Kubu Raya yang tidak menerima imunisasi," tuturnya.

Bupati Muda juga tidak menginginkan ada kendala dalam mencapai target BIAN 2022 di daerah setempat.

"Mari kita bersama-sama tetap jaga anak-anak ke depan agar kesehatannya terjamin. Kubu Raya harus melebihi target BIAN 2022," katanya.

Baca juga: RSPI Sulianti Saroso jadi rujukan rawat pasien Hepatitis misterius
Baca juga: Vaksinasi pada anak diperlukan sebagai upaya perlindungan
Baca juga: Vaksinasi COVID-19 dosis 1 di seluruh Kalbar capai 70 persen
Baca juga: Pemkab Kubu Raya akan sediakan pelayanan vaksinasi COVID-19 di masjid
Baca juga: Warga Kubu Raya dapat hadiah umrah dari program vaksinasi berhadiah
 

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022