Realisasi sebaran vaksinasi penyakit mulut dan kuku (PMK) di Kabupaten Ketapang paling banyak dibanding kabupaten dan kota lainnya di Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) yakni 10.322 dosis, ungkap Medik Veteriner Muda Dinas Perkebunan dan Peternakan Kalbar, drh Ahmad Mike Ariyanto.

"Data ini sampai dengan tanggal 21 September 2022. Setelah Ketapang disusul Kabupaten Kubu Raya sebanyak 5.061 dosis," kata Mike ketika menjadi narasumber saat Sosialisasi Pengendalian dan Penanggulangan PMK di aula Dinas Pertanian, Peternakan dan Perkebunan (Distanakbun) Ketapang,  Kamis.

Ia menceritakan PMK masuk di Kalbar pada 12 Mei 2022 dan pertama di Kabupaten Mempawah. Hanya selama empat bulan penyakit tersebut sudah menyebar hingga ke sembilan kabupaten/kota di Kalbar.

"Virus PMK ini sangat mudah menular dan mampu bertahan hidup sangat lama. Tingkat morbiditas mencapai 100 persen, tutur Mike.

Dijelaskannya, ada empat strategi utama penanganan PMK. Pertama Optimalisasi Biosekuriti yakni isolasi ternak yang sakit dan baru, pembersihan dan disinfeksi untuk hewan dan produknya, orang, barang dan kendaraan keluar masuk kandang dan perlintasan. Serta melakukan komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) biosekuriti kepada masyarakat.

Kedua memberikan pengobatan kepada hewan sakit dan pemberian vitamin pada hewan sehat untuk meningkatkan imunitas.

Ketiga melaksanakan vaksinasi pada ternak yang sehat dan seluruh populasi ternak berkuku genap/belah wajib divaksinasi. Ternak yang wajib divaksinasi itu prioritas sapi dan kerbau. Serta keempat melakukan pemotongan ternak bersyarat.

"Jika menemukan hewan suspek PMK agar segera melapor ke dokter setempat atau petugas lainnya. Lakukan isolasi atau pisahkan hewan sakit dengan yang sehat. Dilarang melalulintaskan atau menjual dan memindahkan ternak. Menjaga kebersihan kandang dengan disinfeksi," ujar Mike.

Meski PMK terjadi di Kalbar, namun masyarakat diimbaunya jangan panik. Lantaran PMK menyerang ternak dan tidak menular ke manusia. Daging dan susu aman dikonsumsi dengan penanganan yang tepat yakni merendam dengan air mendidih paling tidak selama 30 menit.

"Kita imbau juga agar para peternak melakukan vaksin terhadap ternaknya. Lakukan biosekuriti dan laporkan segera kepada petugas jika terindikasi ada kasus di tempat masing-masing," imbaunya.

Hal ini menjadi tujuan pelaksanaan sosialisasi masif penanganan dan pengendalian PMK di Kabupaten/Kota seluruh Kalimantan Barat dengan harapan peserta dapat menjadi perpanjangan tangan untuk menyebarkan informasi PMK ke seluruh masyarakat.

Pewarta: Subandi

Editor : Evi Ratnawati


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022