Masyarakat yang bermukim di Kabupaten Landak terbanyak mendapatkan Bantuan Pemasangan Baru Listrik (BPLP), dari 5.487 Kepala Keluarga ( KK) yang mendapat bantuan itu sebanyak 1.386 KK, khususnya kepada KK yang bermukim  di daerah Terluar, Terdepan dan Tertinggal (T3).

“Tahun 2022 ini ada  sekitar 5.487 KK masyarakat dari 11 daerah kabupaten/kota di Kalbar yang akan menerima BPBL dari Kementerian Energi dan Sumber Data Energi (ESDM) yang kami dukung dari Komisi VII DPR RI,” kata Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Maman Abdurrahman di Pontianak, Senin.

Maman mengatakan, selain Kabupaten Landak, masyarakat   3T yang mendapatkan bantuan pemasangan listrik gratis yaitu masyarakat di Kabupaten Kubu Raya sebanyak 1.134 KK, Ketapang 807 KK, Mempawah 656 KK, Sambas 535 KK, Bengkayang 398 KK, Kayong Utara 229 KK, Kota Singkawang 169 KK, Kota Pontianak 119 KK, Kabupaten Sanggau 53 KK dan Kabupaten Melawi 1 KK.

“Program bantuan ini menyasar kepada masyarakat yang terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Mereka selain tinggal di daerah  3T juga dinilai  layak berdasarkan validasi kepala desa/lurah atau pejabat setingkat,” kata Maman Abdurrahman.

Maman menambahkan, terealisasinya BPBL itu berkat support dan semangat dari pemerintah, PT PLN (Persero) dan segenap seluruh kepala desa di setiap daerah dan tim di lapangan yang sudah bekerja di lapangan dapat mendorong kemajuan di Kalbar

Sementara itu, Plt. Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana mengungkapkan program ini merupakan terobosan besar yang dilakukan oleh  Komisi VII DPR RI yang mau melihat masalah sampai ke lapangan.

"Kami juga dari Kementerian ESDM dengan bekerjasama dengan semua pihak terkait juga mempercepat penyediaan listrik di wilayah yang belum ada jaringan listriknya," ujar Dadan.

Dadang menjelaskan, pada semester II 2022, rasio elektrifikasi atau perbandingan rumah tangga berlistrik dengan total rumah tangga Indonesia  telah mencapai 99,56 persen. “Dari data tersebut memang masih ada sekitar 347.141 rumah tangga yang belum berlistrik dan sebagian besar tersebar di daerah 3T,” ujar Dadang.

Dadang menambahkan, pada tahun ini Kementerian ESDM menargetkan sebanyak 80.000 rumah tangga yang tersebar di 22 provinsi di Indonesia mendapatkan program BPBL dari APBN.

“Masyarakat penerima program BPBL akan mendapatkan instalasi listrik rumah berupa tiga titik lampu dan satu kotak kontak, pemeriksaan dan pengujian instalasi Sertifikat Laik Operasi (SLO), penyambungan ke PLN, dan token listrik pertama,” tutup Dadang.

Pewarta: Slamet Ardiansyah

Editor : Evi Ratnawati


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022