Sebanyak 20 orang nakhoda dan Anak Buah Kapal (ABK) se Kalimantan Barat mengikuti pendidikan guna meningkatkan pengetahuan di bidang keselamatan pelayaran yang diselenggarakan oleh PT Jasa Raharja Cabang Kalbar yang di laksanakan selama tiga hari di  aula Sekolah Umum Perikanan Menengah (SUPM) Pontianak, Sungai Asam, Kabupaten Kubu Raya.

“Kegiatan Basic Safety Traning (BST) merupakan pendidikan dan pelatihan yang memang harus di ikuti oleh setiap nakhoda dan ABK, terutama dalam meningkatkan wawasan para peserta khususnya dalam hal keselamatan selama dalam pelayaran di wilayah Kalbar,” kata Kepala Divisi Pelayanan PT Jasa Raharja, Hervanka Tri Sianto saat ditemui  usai pembukaan pelatihan itu di Kubu Raya, Selasa.

Hervanka mengatakan,  tugas utama PT Jasa Raharja yaitu memberikan santunan kepada para korban kecelakaan baik di darat,laut maupun di udara. Namun tidak hanya itu, Jasa Raharja juga melakukan upaya-upaya pencegahan, dimana salah satunya dengan melakukan kegiatan BST ini untuk para nakhoda dan ABK.

“Kami sengaja memberikan pelatihan ini untuk para nakhoda dan ABK, karena jalur transportasi di Kalbar cukup besar baik melalui sungai maupun laut. Dan ini tentu memiliki risiko yang cukup besar juga untuk kami beserta Dinas Perhubungan Kalbar dan stakeholder terkait di bantu  SUPM Pontianak melaksanakan BST ini,” ungkap Hervanka.

Ia  menyebutkan hingga saat ini, Jasa Raharja telah menyalurkan sebanyak Rp2 triliun lebih santunan kecelakaan di seluruh Indonesia. Sementara khusus santunan kecelakaan di Kalbar,  Jasa Raharja telah menyalurkan sebanyak Rp 26.294.472.896 hingga bulan Agustus 2022, dengan asumsi penyaluran itu lebih banyak diberikan santunan kecelakaan di darat di bandingkan kecelakaan di air dan udara.

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Kalbar, Yohanes Anthonius Rawing mengatakan kegiatan ini sangat positif yang memang harus di pahami dan tingkatkan oleh para nakhoda dan ABK. Dengan kegiatan ini para peserta yang dinyatakan telah menempuh pendidikan akan mendapatkan sertifikasi BST.

“Sertifikat BST ini memang seharusnya dimiliki oleh para nakhoda dan ABK ataupun orang-orang yang akan bekerja di pelayaran perairan. Dengan diklat ini jadi sangat penting untuk bisa diadakan, karena begitu banyak para nakhoda dan ABK  yang belum memiliki  sertifikat BST ini dan mereka tentunya sangat membutuhkan untuk keperluan kerja mereka di pelayaran perairan baik di sungai maupun di laut,” kata Yohanes.

Menurut Yohanes, Pemerintah Kalbar sangat mengapresiasi kegiatan diklat seperti ini dapat di lakukan di Kalbar, tidak lagi harus ke Jawa atau tempat lain yang tentunya bisa memberatkan para nakhoda dan ABK yang memerlukan sertifikat BST ini. Sebab kalau harus mengikuti diklat dan mendapatkan sertifikat ke Jawa tentu akan memakan biaya besar dan waktu paling tidak 10 hari lamanya.

“Kami tentu saja sangat mendukung kegiatan PT Jasa Raharja ini dan mudah-mudahan ke depan kolaborasi seperti ini akan terus dilakukan. Baik itu dalam upaya menekan angka kecelakaan maupun upaya kita bersama dalam membantu para nakhoda dan ABK mendapatkan sertifikat BST,” ujar Yohanes.

Pewarta: Slamet Ardiansyah

Editor : Evi Ratnawati


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022