Pontianak (Antara Kalbar) - Sebanyak 60 pelajar SMA/sederajat di Kota Pontianak, mengikuti pelatihan bela negara dan wawasan kebangsaan di Unit Latihan Kerja Industri (ULKI) Pontianak.
"Pelajar yang berasal dari SMA/sederajat negeri maupun swasta itu mengikuti pelatihan bela negara mulai tanggal 30 Oktober - 4 November 2017," kata Wali Kota Pontianak, Sutarmidji di Pontianak, Senin.
Ia meminta tidak ada lagi pihak yang mempertentangkan Pancasila dengan agama apapun karena Pancasila sebagai perekat dari keberagaman yang ada.
"Kalau orang yang paham dengan agama yang dianut, apa yang ada di dalam sila-sila dalam Pancasila itu, tidak ada satu pun yang bertentangan dengan agama manapun di Indonesia," ujarnya.
Menurut dia, dengan menjalankan ajaran agama masing-masing dengan baik, maka itu sudah menjadi bagian dari seorang Pancasilais, sebagai contoh, dalam agama Islam, ketika Nabi Muhammad memimpin negara Madinah dengan konstitusi Madinah.
"Satu hal yang paling penting dalam konstitusi itu, dimana tertulis ketika negara Madinah diserang oleh musuh, semua etnis, agama dan semua komponen yang ada di dalam wilayah Madinah itu bahu membahu mempertahankan Negara Madinah," ungkap Sutarmidji.
Ia mengingatkan, kepada para generasi muda untuk membentuk jati diri sebagai putra-putri Indonesia yang terpatri betul untuk menjaga NKRI. Berkaca dari negara-negara lain, di mana masyarakatnya tidak seberagam Indonesia, tidak sedikit yang terpecah belah dan memisahkan diri dari negaranya.
"Mereka tidak seberagam Indonesia, tetapi tidak mampu menjaga keutuhan negaranya, dan negaranya pun tidak sebesar Indonesia. Kita dengan negara yang luas ini mampu menjaga keutuhan NKRI dengan diikat oleh empat pilar pemersatu bangsa, yakni Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI," katanya.
Ke depan, ia berharap pelatihan bela negara ini bisa dilaksanakan dua kali setahun atau dua angkatan.
Sementara itu, Kepala Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Pontianak, Rizal mengatakan, pelatihan bela negara itu bertujuan mempersiapkan generasi muda sebagai penerus bangsa, serta agar mereka memahami Pancasila.
Ia berharap para peserta memahami dan menghayati pendidikan bela negara dan wawasan kebangsaan sebagai agen pembaharuan.
(U.A057/N005)
60 Pelajar SMA/sederajat Ikuti Pelatihan Bela Negara
Senin, 30 Oktober 2017 15:26 WIB