Dengan memanfaatkan limbah botol plastik menjadi ecobricks (bata), Tim Pengabdian Pada Masyarakat (PPM) Politeknik Negeri Pontianak membantu masyarakat membangun prasarana khususnya bagi warga di Tempat Pembacaan Al-Quran Muhammadiyah di Rasau Jaya, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat.
“Menggunakan limbah botol plastik kami dari Tim PPM Polnep membantu warga membangun prasarana halaman menggunakan konsep ecobricks. Konsep ecobricks merupakan salah satu konsep pemanfaatan limbah,” kata Ketua Tim PPM Polnep program pemanfaatan limbah plastik, Lelly Marini di Pontianak, Minggu.
Lelly menjelaskan untuk membuat ecobricks adalah limbah yang dapat digunakan adalah limbah botol plastik sebagai wadah dan limbah non organik lainnya yang digunakan sebagai isi untuk dimasukkan ke dalam limbah botol plastik tersebut hingga mencapai ukuran yang ditetapkan sebagai standard penggunaan ecobricks ini menjadi material bangunan.
“Kegiatan ini dilaksanakan oleh 10 orang dosen, 15 orang mahasiswa, dan 1 orang teknisi yang diikuti oleh sekitar 25 orang anak-anak panti asuhan, 6 orang pendamping serta beberapa sejumlah masyarakat yang terlibat di lokasi pembuatan ecobricks ini,” ujar Lelly.
Kegiatan itu tambahnya lagi, dilaksanakan sebagai wujud dari salah satu Tridharma Perguruan Tinggi yaitu Pengabdian Pada Masyarakat sebagai aplikasi dari pengetahuan dan hasil penelitian yang diberikan manfaatnya langsung dan dapat dinikmati oleh masyarakat.
Menurut Lelly, kegiatan ini dimulai pada bulan Juli 2022 yang lalu dengan kegiatan awal yaitu memberikan pelatihan dan menumbuhkan kesadaran pada mahasiswa mengenai kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh pola hidup manusia saat ini yang lebih menyukai kepraktisan dan kemudahan dengan adanya plastik. Sehingga hal itu mengakibatkan dampak kerusakan lingkungan yang signifikan. Kegiatan selanjutnya adalah pelatihan yang dilaksanakan di lokasi kegiatan.
“Pelatihan diberikan mahasiswa ke anak-anak panti asuhan dan penduduk setempat. Dengan memberikan pengetahuan pembuatan ecobrick diharapkan masyarakat lebih luas akan menyadari pola hidup yang lebih bermanfaat daripada merusak muka bumi dengan limbah yang dihasilkan setiap hari,” ungkapnya.
Sementara itu kata Lelly, ecobricks ini digunakan untuk pembuatan prasarana halaman TPQ Muhammadiyah berupa lantai cor halaman, bak pembakaran sampah dan bak tanaman sayuran yang diharapkan bermanfaat panjang bagi pengguna TPQ khususnya anak-anak panti asuhan.
Dia yakin dengan pengetahuan ecobricks ini dapat membantu masyarakat khususnya anak-anak panti asuhan untuk berkreasi membuat selain sebagai material bangunan juga dapat digunakan untuk membuat perabot seperti meja, kursi, rak dan sebagainya.
“Kegiatan PPM ini kami tutup dengan kegiatan puncak pada hari Sabtu 22 Oktober 2022 yaitu penyerahan hasil keseluruhan kegiatan dan beberapa bantuan dana, bahan makanan, Al-Quran, dan pakaian layak pakai sekedar nya dari anggota PPM kepada anak-anak panti asuhan," ujar Lelly.
Lelly mengakui, suksesnya kegiatan yang diketuai oleh dirinya berkat kerjasama kompak dari seluruh tim yang terdiri dari 10 orang dosen Jurusan Teknik Sipil Polnep Kalbar.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022