Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kalbar M Moh Wahyu Yulianto mengatakan Provinsi Kalbar mengalami inflasi sebesar 0,07 persen pada Oktober 2022.

"Inflasi di Kalbar sangat terkendali dan ini tentu tidak terlepas dari upaya penanganan oleh pemerintah daerah dengan berbagai pihak," ujarnya di Pontianak, Kalbar, Selasa.

Ia menjelaskan bahwa inflasi di Kota Singkawang tercatat sebesar 0,13 persen dan Kota Pontianak sebesar 0,07 persen dan Sintang 0,01 persen.

"Inflasi terjadi karena adanya peningkatan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks pada tujuh kelompok pengeluaran," kata dia.

Beberapa komoditas yang mengalami peningkatan harga pada Oktober 2022 adalah bensin, beras, bayam, sampo, jeruk, bahan bakar rumah tangga, pasta gigi, rokok kretek filter, baju muslim wanita, dan ikan bakar.

"Sedangkan, komoditas yang mengalami penurunan harga pada Oktober 2022 adalah cabai rawit, sawi hijau, ikan kembung/ikan gembung, cabai merah, udang basah, daging babi, buncis, bawang merah, kacang panjang, dan baju muslim pria," ucap dia.

Terkait tingkat inflasi tahun kalender Kalbar pada Oktober 2022 tercatat sebesar 5,37 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun yakni Oktober 2022 terhadap Oktober 2021 sebesar 6,00 persen.

Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Kalbar Heronimus Hero mengatakan bahwa berbagai upaya yang terus dilakukan pemerintah dalam menangani inflasi di antaranya bansos pangan dan pasar murah.

"Dua langkah tersebut diambil pemerintah agar mendapatkan akses pangan murah melalui pasar murah. Kemudian, untuk bansos pangan sebagai bantalan sosial untuk mendapatkan pangan," ucap dia.

Pewarta: Dedi

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022