Presiden tiba di setelah menempuh penerbangan selama kurang lebih tiga jam 50 menit dari Bangkok, Thailand, usai menghadiri rangkaian kegiatan Konferensi Tingkat Tinggi Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (KTT APEC), berdasarkan keterangan Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden yang diterima di Jakarta, Sabtu pagi.
Turut menyambut Jokowi dan Iriana ialah Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo beserta istri, Pangdam IV Diponegoro Mayjen TNI Widi Prasetijono beserta istri, dan Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol. Ahmad Luthfi.
Turut mendampingi Jokowi dan Iriana dalam penerbangan itu ialah Sekretaris Kabinet Pramono Anung.
Baca juga: Indonesia Naik Pamor, Posisi Tawar Kuat ?
Selama di Thailand, Presiden Jokowi menghadiri jamuan makan malam dengan para pemimpin APEC, sesi KTT APEC, hingga sejumlah dialog.
Di sela-sela KTT APEC, Presiden Jokowi juga menggelar pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri (PM) Selandia Baru Jacinda Ardern, Kepala Eksekutif Hong Kong John Lee, dan PM Arab Saudi Mohammed bin Salman.
Pada KTT APEC, Jokowi mendorong pemimpin ekonomi APEC untuk memperkuat kerja sama konkret dalam menghadapi krisis global, mulai dari krisis pangan, krisis energi, krisis lingkungan, hingga ancaman resesi.
Dia juga mendorong perwujudan "APEC Food Security Roadmap Towards 2030" untuk memastikan ketahanan pangan melalui teknologi inovatif dan digitalisasi, meningkatkan produktivitas dan efisiensi sistem pangan, serta kebijakan inklusif dan berkelanjutan.
Sementara itu, pada sesi Dialog Informal Pemimpin APEC dengan sejumlah undangan, Jokowi mengemukakan dua sektor prioritas guna mendorong upaya pemulihan ekonomi global, yaitu membangun rantai pasok yang lebih tangguh dan kerja sama industri kreatif sebagai sumber pertumbuhan baru.
Baca juga: Mahasiswa Indonesia di Beijing Ajak Foto 'Selfi' Presiden
Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan Djatmiko Bris Witjaksono menjelaskan perhelatan Presidensi G20 Indonesia yang sukses digelar menciptakan berbagai peluang dan kerja sama.
"Hasil G20 cukup banyak menciptakan peluang kerja sama yang potensial di berbagai bidang dan tingkatan," kata Djatmiko kepada Antara dihubungi di Jakarta, Jumat.
Menurut Djatmiko, G20 menghasilkan berbagai kesepakatan atas inisiatif di sektor pangan, energi, kesehatan yang bisa ditindaklanjuti oleh pelaku usaha.
"Sektor tersebut bisa ditindaklanjuti pengusaha. Contohnya terkait rantai pasokan untuk gandum dan bahan pangan lainnya," ujar Djatmiko.Baca selengkapnya: Perhelatan Presidensi G20 ciptakan peluang dan kerja sama
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022