Duta Besar RI untuk Bandar Seri Begawan, Brunei Darusalam Sujatmiko mendorong Kalimantan Barat untuk memaksimalkan ekspor produk UMKM ke sejumlah negara jiran seperti Brunei dan Malaysia.
"Tujuan kedatangan kami hari ini bersama Konsul Kuching di Kalimantan Barat untuk membantu pemerintah Kalbar agar bisa mengembangkan kerja sama ekonomi terutama ekspor produk UMKM dan potensi daerah lainnya di tempat kami bertugas," kata Sujatmiko usai melakukan pertemuan dengan Gubernur Kalbar Sutarmidji dan jajarannya di Pontianak, Kamis.
Sujatmiko mengatakan, dalam pertemuan tersebut pihaknya mengidentifikasi produk apa yang ada di Kalbar yang bisa diekspor ke Brunei Darusalam dan Malaysia.
"Selain itu kita juga mengidentifikasi masalah-masalah apa saja dalam proses ekspor tersebut, terutama mengenai konektivitas transportasi darat dan udara untuk memaksimalkan proses ekspor dan impor ini," tuturnya.
Menurutnya, faktor konektivitas konektivitas darat, laut dan udara menjadi tiga indikator penting dalam pengembangan potensi ekspor tersebut.
"Untuk itu kami mendorong setiap pihak terkait agar bisa memetakan masalah yang ada berdasarkan data yang jelas, agar setiap masalah yang ada bisa diselesaikan dan membantu peningkatan ekonomi daerah," ujar Sujatmiko.
Di tempat yang sama, Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji mengatakan pada pertemuan tersebut pihaknya sudah menyampaikan berbagai potensi yang ada di Kalbar, termasuk UMKM, untuk bisa diekspor ke luar.
"Untuk melakukan ekspor komoditas Kalbar ini, tentu harus tersedia pasarnya sehingga kita harapkan Duta Besar Indonesia untuk Bandar Sri Begawan dan Konsul Malaysia bisa membantu menemukan pasar tersebut," katanya.
Sutarmidji menegaskan bahwa banyak potensi sumber daya alam di Kalbar yang bisa dikelola untuk di ekspor ke negara tetangga.
"Sehingga saya sangat mendukung apa yang disampaikan pak Dubes tadi, terkait data yang sangat diperlukan. Karena dengan data yang jelas, kita bisa memetakan berbagai hal, termasuk potensi ekspor ini," ucap Sutarmidji.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022
"Tujuan kedatangan kami hari ini bersama Konsul Kuching di Kalimantan Barat untuk membantu pemerintah Kalbar agar bisa mengembangkan kerja sama ekonomi terutama ekspor produk UMKM dan potensi daerah lainnya di tempat kami bertugas," kata Sujatmiko usai melakukan pertemuan dengan Gubernur Kalbar Sutarmidji dan jajarannya di Pontianak, Kamis.
Sujatmiko mengatakan, dalam pertemuan tersebut pihaknya mengidentifikasi produk apa yang ada di Kalbar yang bisa diekspor ke Brunei Darusalam dan Malaysia.
"Selain itu kita juga mengidentifikasi masalah-masalah apa saja dalam proses ekspor tersebut, terutama mengenai konektivitas transportasi darat dan udara untuk memaksimalkan proses ekspor dan impor ini," tuturnya.
Menurutnya, faktor konektivitas konektivitas darat, laut dan udara menjadi tiga indikator penting dalam pengembangan potensi ekspor tersebut.
"Untuk itu kami mendorong setiap pihak terkait agar bisa memetakan masalah yang ada berdasarkan data yang jelas, agar setiap masalah yang ada bisa diselesaikan dan membantu peningkatan ekonomi daerah," ujar Sujatmiko.
Di tempat yang sama, Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji mengatakan pada pertemuan tersebut pihaknya sudah menyampaikan berbagai potensi yang ada di Kalbar, termasuk UMKM, untuk bisa diekspor ke luar.
"Untuk melakukan ekspor komoditas Kalbar ini, tentu harus tersedia pasarnya sehingga kita harapkan Duta Besar Indonesia untuk Bandar Sri Begawan dan Konsul Malaysia bisa membantu menemukan pasar tersebut," katanya.
Sutarmidji menegaskan bahwa banyak potensi sumber daya alam di Kalbar yang bisa dikelola untuk di ekspor ke negara tetangga.
"Sehingga saya sangat mendukung apa yang disampaikan pak Dubes tadi, terkait data yang sangat diperlukan. Karena dengan data yang jelas, kita bisa memetakan berbagai hal, termasuk potensi ekspor ini," ucap Sutarmidji.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022