Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji meluncurkan aplikasi Sistem Informasi Pendataan dan Pemantauan Pohon Kota Pontianak (Sipohon) di sela agenda penanaman pohon mangrove dalam kegiatan Brunei Darussalam-Indonesia-Malaysia-Philippines East ASEAN Growth Area (BIMP-EAGA) ke-25.

"Pada kesempatan ini saya mengajak para delegasi dan menteri dari anggota BIMP-EAGA termasuk Menko Perekonomian RI Airlangga Hartarto untuk turut menanam mangrove di halaman Pendopo Gubernur," kata Sutarmidji di Pontianak, Sabtu.

Dia menjelaskan, Sipohon tersebut merupakan pengembangan dari aplikasi yang sudah dibuat ketika dirinya menjadi Wali Kota Pontianak.

"Di dalam aplikasi ini kita bisa melihat pohon-pohon apa namanya, tingginya berapa, luasnya berapa kemudian CO2 nya berapa, geomasanya berapa dan karbonnya berapa," tuturnya.

Sutarmidji mengatakan jika kita bisa menghitung seluruh komponen itu, maka kita bisa mengatur suhu dari suatu kawasan atau wilayah.

"Selain itu, dalam waktu selama 10 tahun kita bisa menurunkan suhu sekitar 3 sampai 4 derajat di Pontianak," katanya.

Sutarmidji menambahkan bahwa hampir 10 pohon di Pontianak sudah ada dalam aplikasi Sipohon. Selain itu, dia mengatakan bahwa orang dari mana pun dapat menanam mangrove melalui aplikasi Sipohon.

"Nanti bapak ibu juga akan turut menanam mangrove yang letaknya 30 kilometer dari Pontianak. Orang dari mana pun di seluruh dunia menanam mangrove di Kalbar melalui aplikasi dan kita akan berikan titik koordinat dari pohon yang dia tanam sehingga dapat dipantau kapan pun," katanya.

Dia menjelaskan bahwa di daerah Kalbar sudah melakukan penghijauan, dan Kalbar juga punya 177 ribu hektar wilayah mangrov yang tersebar di 119 km pantai.

"Kemudian di Kalbar ini sekarang sangat bagus, karena kita sekarang sedang melakukan penghijauan. Ini sudah 6 bulan yang kita tanam dan saya yakin dalam waktu 3 sampai 5 tahun halaman ini sudah hijau," kata Sutarmidji.

Dia menambahkan bahwa di Pendopo Gubernur Kalbar juga ada hutan dengan luas 2,3 hektar. Sutarmidji sengaja kembangkan hutan tersebut dengan tanaman-tanaman endemik setempat agar dapat mengedukasi anak muda kedepannya.

"Saya selalu mengatakan kepada anak muda di Kalbar ke depan siapapun yang bisa menjaga lingkungan dan menata hutan serta lingkungan dengan baik dialah yang akan menjadi penguasa bumi,' katanya.
 

Pewarta: Rendra Oxtora dan Sucia Lucinda

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022