Pakar Hubungan Internasional Dinna Prapto Raharja menyatakan peran Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah membuktikan kepemimpinan global Indonesia.

Dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin, dia menyatakan kesuksesan Presidensi G20 di Bali menunjukkan bahwa kepemimpinan Indonesia diakui dunia internasional.

Menurutnya, Indonesia yang menganut politik luar negeri bebas aktif yang bukan hanya netral, tidak memihak kepada salah satu pihak, namun juga berperan aktif menyerukan negara-negara yang berselisih untuk maju di meja perundingan.

Baca juga: 2.466 personel TNI-Polri amankan kunker Presiden Joko Widodo ke-Kalbar

Baca juga: Presiden Joko Widodo - Mohammed Bin Zayed resmikan Masjid Raya Sheikh Al Zayed

“Politik internasional itu dinamis, berubah cepat dengan arah yang tidak linear. Jadi Indonesia perlu terus aktif dan sigap mengikuti perkembangannya,” jelas Dinna.

Presidensi G20 di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi yang telah memberikan citra positif dan berhasil mendapat apresiasi dari sejumlah kepala negara anggota G20 harus terus dijaga.

Jika nantinya, Presiden Jokowi tidak lagi menjadi kepala negara, Dinna meminta kepala negara selanjutnya untuk merawat legacy dari mantan Walikota Solo tersebut.

“Artinya siapapun yang jadi Presiden harus rendah hati, tekun mengikuti perkembangan global dan aktif menjaga komunikasi dengan pimpinan negara-negara lain. Negara lain menunggu konsistensi Indonesia mengawal perdamaian lewat G20,” katanya menegaskan.

Baca juga: Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana tiba di Surakarta

Baca juga: Joko Widodo sampaikan kesiapan Indonesia teruskan keketuaan ASEAN

Sebelumnya, Presiden Jokowi mengaku bangga lantaran Indonesia berhasil menjadi jembatan bagi negara-negara yang berselisih. Menurut Jokowi, buktinya pada saat KTT G20, Indonesia bisa diterima oleh berbagai pihak.

"Saat G20 Indonesia juga berhasil menjadi jembatan dari negara-negara yang saling berselisih kita berada di tengah bisa jadi jembatan bisa diterima dari sini, dari sana, sebelah kanan kiri," kata Jokowi.

Jokowi menegaskan kepemimpinan Indonesia sudah diakui dunia internasional. Sehingga Indonesia tidak lagi dipandang sebelah mata. Karena itu, Bangsa Indonesia harus berbangga.

"Artinya kepemimpinan global Indonesia sekarang ini berada di titik puncaknya. oleh sebab itu kita wajib bersyukur," ujarnya.

Sebagaimana diketahui pada perhelatan KTT G20, terjadi pertemuan bersejarah antara Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dan timpalannya dari China Presiden Xi Jinping terjadi di Bali (14/11), menjelang KTT G20. Ini pertemuan tatap muka pertama kedua pemimpin di tengah memanasnya hubungan kedua negara dalam beberapa tahun terakhir.

Pertemuan antara dua kepala negara yang miliki kekuatan ekonomi terbesar itu berlangsung sekitar tiga jam, Biden menyampaikan kepada Xi, mereka berdua bertanggung jawab untuk mencegah persaingan kekuatan kedua negara menjadi konflik.

Baca juga: Wakil Presiden Ma'ruf Amin kunjungan kerja menuju empat provinsi Papua

Baca juga: Presiden anugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada dr. Rubini dari Kalimantan Barat
 

Baca juga: TBBR Kapuas Hulu turunkan 569 orang temu akbar dengan Presiden Joko Widodo

Pemerintah Indonesia telah menuntaskan tugas sebagai Presidensi G20 dengan menutup KTT G20 di Nusa Dua, Bali pada Rabu.

"Menandai berakhirnya Presidensi Indonesia di G20 secara resmi saya menyerahterimakan tampuk kepemimpinan kepada India selaku Presidensi G20 berikutnya," kata Presiden Joko Widodo dalam pidato penutupan KTT G20.  

Dia meminta kepada semua pemimpin G20 yang hadir di Bali untuk mendukung India pada 2023 yang menerima Presidensi G20.

Jokowi yakin di bawah kepemimpinan India, forum G20 terus bergerak. Baca selengkapnya: Indonesia tutup KTT G20 di Bali dan serahkan kepemimpinan ke India

Baca juga: Tantangan global membutuhkan kepemimpinan kuat G20

Baca juga: Komisariat MIF dan Agrobisnis HMI Cabang Sambas sukses gelar pelantikan dan takshow kepemimpinan
 

Pewarta: Fauzi

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022