Wali Kota Pontianak, Kalbar, Edi Rusdi Kamtono menyatakan, waterfront yang sedang dikerjakan dari Kapuas Indah hingga Senghie akan dilengkapi dengan patung orang berpakaian adat Melayu Pontianak, telok belanga dan baju kurung, dengan background Masjid Jami.
"Dengan demikian diharapkan lanskap yang ada di tepian Sungai Kapuas ini menjadi salah satu destinasi yang bernuansa instagramable di Pontianak," kata Edi Rusdi Kamtono di Pontianak, Selasa.
Dia memastikan kalau waterfront tersebut sudah jadi, pasti bagus karena desainnya humanis dan menarik serta teduh di saat siang dan terang saat malam dengan lampu-lampu di sepanjang waterfront.
Edi menambahkan, pembangunan Waterfront sesi Kapuas Indah-Senghie sudah mencapai 95 persen, hanya tinggal penyelesaian dan tanaman pohon-pohon, lampu penerangan dan CCTV. "Rencana saya malam tahun baru peresmiannya," ujarnya.
Meski seremoni, peresmian Waterfront itu akan digelar secara sederhana, namun yang terpenting, kata dia, masyarakat luas mengetahui bahwa waterfront yang baru selesai dibangun sudah bisa mereka nikmati.
Edi menambahkan, penataan kawasan waterfront untuk menghapus kesan kumuh di Sungai Kapuas sehingga tidak boleh ada lagi pedagang yang berjualan di sepanjang promenade maupun permainan sepeda atau skuter listrik.
Tujuannya supaya masyarakat yang ingin menikmati pemandangan atau suasana tepian sungai lebih leluasa, tenang dan aman saat berjalan di sepanjang promenade.
"Jadi hanya diperuntukkan bagi pejalan kaki yang ingin menikmati suasana tepian Sungai Kapuas di waterfront," katanya.
Keinginannya untuk menata kawasan itu supaya daerah perdagangan tersebut tidak terkesan kumuh, namun terlihat rapi dan indah sebagai wajah Kota Pontianak. Terlebih letaknya yang strategis berada di tepian Sungai Kapuas.
"Jika ruko-ruko tersebut difungsikan untuk menghadap waterfront maka akan lebih bagus secara estetika," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022
"Dengan demikian diharapkan lanskap yang ada di tepian Sungai Kapuas ini menjadi salah satu destinasi yang bernuansa instagramable di Pontianak," kata Edi Rusdi Kamtono di Pontianak, Selasa.
Dia memastikan kalau waterfront tersebut sudah jadi, pasti bagus karena desainnya humanis dan menarik serta teduh di saat siang dan terang saat malam dengan lampu-lampu di sepanjang waterfront.
Edi menambahkan, pembangunan Waterfront sesi Kapuas Indah-Senghie sudah mencapai 95 persen, hanya tinggal penyelesaian dan tanaman pohon-pohon, lampu penerangan dan CCTV. "Rencana saya malam tahun baru peresmiannya," ujarnya.
Meski seremoni, peresmian Waterfront itu akan digelar secara sederhana, namun yang terpenting, kata dia, masyarakat luas mengetahui bahwa waterfront yang baru selesai dibangun sudah bisa mereka nikmati.
Edi menambahkan, penataan kawasan waterfront untuk menghapus kesan kumuh di Sungai Kapuas sehingga tidak boleh ada lagi pedagang yang berjualan di sepanjang promenade maupun permainan sepeda atau skuter listrik.
Tujuannya supaya masyarakat yang ingin menikmati pemandangan atau suasana tepian sungai lebih leluasa, tenang dan aman saat berjalan di sepanjang promenade.
"Jadi hanya diperuntukkan bagi pejalan kaki yang ingin menikmati suasana tepian Sungai Kapuas di waterfront," katanya.
Keinginannya untuk menata kawasan itu supaya daerah perdagangan tersebut tidak terkesan kumuh, namun terlihat rapi dan indah sebagai wajah Kota Pontianak. Terlebih letaknya yang strategis berada di tepian Sungai Kapuas.
"Jika ruko-ruko tersebut difungsikan untuk menghadap waterfront maka akan lebih bagus secara estetika," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022