Rektor Universitas Tanjungpura (Untan) Pontianak, Kalimantan Barat, Garuda Wiko mengatakan pihaknya akan membantu optimalisasi produksi padi dengan menerapkan program Matching Fund dari Kedaireka Kemendikburisrek.
"Kita harapkan melalui program ini Untan bisa membantu meningkatkan produksi padi untuk mencukupi kebutuhan pangan di Kalbar. Untuk Kalbar di Untan memilih untuk bidangnya adalah beras atau padi dalam konteks produksi," kata dia di Pontianak, Selasa.
Dia mengatakan program ini melibatkan berbagai pihak, antara lain mahasiswa, dosen, dunia usaha, dan pemda.
Ia mengatakan Untan telah mengajukan proposal pembiayaan dari Kemendikbud untuk program Matching Fund Kedaireka.
"Kita sudah mengajukan proposal pembiayaan dari Kemendikbud dan sekarang sedang dievaluasi oleh kementerian," tuturnya.
Dia mengatakan program tersebut sudah berjalan dan sudah ada satu percobaan di Kecamatan Toho, Kabupaten Mempawah, yaitu produksi padi dengan penggunaan bibit hibrida, kemudian menggunakan pupuk organik yang dicampur dengan pupuk kimia.
"Itu sudah menunjukkan hasil bahwa kita dapat memanen untuk satu hektare itu lebih dari rata-rata tiga ton per hektare di Kalbar. Kita sudah bisa menaikkan lebih dari empat sampai lima ton," katanya.
Garuda Wiko berharap, program tersebut mendorong peningkatan perekonomian di Kalbar serta menyejahterakan petani.
"Kita harapkan ini dapat mendorong perekonomian di Kalbar. Hilirnya adalah kesejahteraan petani, kita berharap dari pendampingan yang kita lakukan pada petani itu bisa meningkatkan produksi dan menyejahterakan petani sekaligus kita juga memperkenalkan teknologi modern dalam pertanian," katanya.
Dekan Fakultas Pertanian Untan Denah Suswati mengatakan tahun ini ada 1.202 mahasiswa dari fakultas tersebut dikirim untuk melaksanakan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dan program Matching Fund ke Kabupaten Kubu Raya
"Jadi kita akan benar-benar mendampingi petani dan menggali apa kehendak petani yang penting nantinya bisa meningkatkan produksi padi di Kubu Raya. Bukan hanya di Kubu Raya tetapi ke depannya kita akan ke kabupaten yang lain juga, karena kita memang ada kewajiban dari program MBKM ini," katanya.
Dia mengatakan dengan Matching Fund Patriot Pangan kerja sama Fakultas Pertanian Untan dan Dinas Ketahanan Pangan serta Pertanian Kabupaten Kubu Raya, para petani merespons baik.
"Respons petani sangat baik, dan mereka berharap kegiatan ini dapat berlanjut. Terutama memang tidak banyak yang bisa kita buat di dua bulan ini, tetapi paling tidak kita sudah mengidentifikasi kebutuhan petani itu seperti apa dan mereka bisa tambah semangat untuk bertani," katanya.
Baca juga: Kalbar dukung Pesta Detail Kapuas tingkatkan Indeks ketahanan pangan
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022
"Kita harapkan melalui program ini Untan bisa membantu meningkatkan produksi padi untuk mencukupi kebutuhan pangan di Kalbar. Untuk Kalbar di Untan memilih untuk bidangnya adalah beras atau padi dalam konteks produksi," kata dia di Pontianak, Selasa.
Dia mengatakan program ini melibatkan berbagai pihak, antara lain mahasiswa, dosen, dunia usaha, dan pemda.
Ia mengatakan Untan telah mengajukan proposal pembiayaan dari Kemendikbud untuk program Matching Fund Kedaireka.
"Kita sudah mengajukan proposal pembiayaan dari Kemendikbud dan sekarang sedang dievaluasi oleh kementerian," tuturnya.
Dia mengatakan program tersebut sudah berjalan dan sudah ada satu percobaan di Kecamatan Toho, Kabupaten Mempawah, yaitu produksi padi dengan penggunaan bibit hibrida, kemudian menggunakan pupuk organik yang dicampur dengan pupuk kimia.
"Itu sudah menunjukkan hasil bahwa kita dapat memanen untuk satu hektare itu lebih dari rata-rata tiga ton per hektare di Kalbar. Kita sudah bisa menaikkan lebih dari empat sampai lima ton," katanya.
Garuda Wiko berharap, program tersebut mendorong peningkatan perekonomian di Kalbar serta menyejahterakan petani.
"Kita harapkan ini dapat mendorong perekonomian di Kalbar. Hilirnya adalah kesejahteraan petani, kita berharap dari pendampingan yang kita lakukan pada petani itu bisa meningkatkan produksi dan menyejahterakan petani sekaligus kita juga memperkenalkan teknologi modern dalam pertanian," katanya.
Dekan Fakultas Pertanian Untan Denah Suswati mengatakan tahun ini ada 1.202 mahasiswa dari fakultas tersebut dikirim untuk melaksanakan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dan program Matching Fund ke Kabupaten Kubu Raya
"Jadi kita akan benar-benar mendampingi petani dan menggali apa kehendak petani yang penting nantinya bisa meningkatkan produksi padi di Kubu Raya. Bukan hanya di Kubu Raya tetapi ke depannya kita akan ke kabupaten yang lain juga, karena kita memang ada kewajiban dari program MBKM ini," katanya.
Dia mengatakan dengan Matching Fund Patriot Pangan kerja sama Fakultas Pertanian Untan dan Dinas Ketahanan Pangan serta Pertanian Kabupaten Kubu Raya, para petani merespons baik.
"Respons petani sangat baik, dan mereka berharap kegiatan ini dapat berlanjut. Terutama memang tidak banyak yang bisa kita buat di dua bulan ini, tetapi paling tidak kita sudah mengidentifikasi kebutuhan petani itu seperti apa dan mereka bisa tambah semangat untuk bertani," katanya.
Baca juga: Kalbar dukung Pesta Detail Kapuas tingkatkan Indeks ketahanan pangan
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022