General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Kalbar, Mochamad Soffin Hadi menyebutkan Sistem Khatulistiwa saat ini surplus mencapai 200 Megawatt (Mw) sehingga pasokan listrik di Kalbar aman.
"Sistem Khatulistiwa yang sebagian besar mensuplai listrik di Kalbar saat ini sangat aman karena surplus daya. Daya mampu saat ini 600 Mw," ujarnya di Pontianak, Selasa.
Ia mengatakan karakteristik beban puncak di Kalbar masih di malam hari karena sebagian besar pelanggannya masih rumah tangga.
"Berhubung pelanggan kita masih rumah tangga beban puncak di malam hari ketika mayoritas di rumah. Berbeda di daerah industri di mana beban puncak terjadi siang hari karena ada aktivitas industri," jelas dia.
Ia mengatakan suplai daya ke pelanggan di Kalbar kembali mengalami tren peningkatan. Hal itu sejalan dengan kembali bangkit aktivitas masyarakat dan pelaku usaha.
"Berbeda saat wabah COVID-19 mengalami penurunan. Pada 2020 lalu saat COVID-19 setiap harinya daya hanya 330 Mw. Kemudian 20221 mulai meningkat menjadi 440 Mw dan kini meningkat sudah mencapai 460 Mw rata - rata setiap hari. Peningkatan penggunaan daya menunjukkan aktivitas ekonomi atau masyarakat bergeliat," papar dia.
Baca juga: Percepatan Lisdes di Kalbar upaya menuntaskan 300 desa gelap gulita
Baca juga: UMKM binaan PLN UPK Singkawang manfaatkan FABA agar bernilai ekonomis
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022
"Sistem Khatulistiwa yang sebagian besar mensuplai listrik di Kalbar saat ini sangat aman karena surplus daya. Daya mampu saat ini 600 Mw," ujarnya di Pontianak, Selasa.
Ia mengatakan karakteristik beban puncak di Kalbar masih di malam hari karena sebagian besar pelanggannya masih rumah tangga.
"Berhubung pelanggan kita masih rumah tangga beban puncak di malam hari ketika mayoritas di rumah. Berbeda di daerah industri di mana beban puncak terjadi siang hari karena ada aktivitas industri," jelas dia.
Ia mengatakan suplai daya ke pelanggan di Kalbar kembali mengalami tren peningkatan. Hal itu sejalan dengan kembali bangkit aktivitas masyarakat dan pelaku usaha.
"Berbeda saat wabah COVID-19 mengalami penurunan. Pada 2020 lalu saat COVID-19 setiap harinya daya hanya 330 Mw. Kemudian 20221 mulai meningkat menjadi 440 Mw dan kini meningkat sudah mencapai 460 Mw rata - rata setiap hari. Peningkatan penggunaan daya menunjukkan aktivitas ekonomi atau masyarakat bergeliat," papar dia.
Baca juga: Percepatan Lisdes di Kalbar upaya menuntaskan 300 desa gelap gulita
Baca juga: UMKM binaan PLN UPK Singkawang manfaatkan FABA agar bernilai ekonomis
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022