Pemerintah Kota Singkawang bersama BPJS Kesehatan membahas pembangunan Universal Health Coverage (UHC) Kota Singkawang untuk mengoptimalkan proteksi kesehatan bagi masyarakat setempat.

"Pemerintah Kota Singkawang menyambut baik kedatangan Direktur SDM dan Umum BPJS Kesehatan beserta rombongan. Kehadiran dr Andi Afdal tentunya memberikan semangat yang lebih besar lagi untuk mewujudkan komitmen dalam membangun Cakupan Kesehatan Semesta atau Universal Health Coverage (UHC) di Kota Singkawang," kata Penjabat Wali Kota Singkawang Sumastro di Singkawang, Jumat.

Dia menjelaskan pembangunan UHC di kota itu agar masyarakat betul-betul mendapatkan proteksi dan manfaat dalam hal pengobatan dan perawatan.

Dalam rangka mewujudkan UHC, Pemerintah Indonesia telah menyelenggarakan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN/KIS) sejak 1 Januari 2014. Program ini diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan sesuai dengan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN).

Menurut Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019, suatu daerah dikatakan UHC apabila minimal 95 persen penduduknya telah terdaftar pada program JKN-KIS.

"Total cakupan peserta program JKN/KIS per 1 Oktober 2020 di Indonesia telah mencapai 223,4 juta jiwa. Data per 1 Januari 2023, jumlah penduduk yang terdaftar menjadi peserta JKN/KIS di Kota Singkawang sebanyak 82,07 persen, yaitu 196.863 jiwa dari 239.875 jiwa," kata Direktur SDM dan Umum BPJS Kesehatan dr Andi Afdal.

Pihaknya juga menyambut baik antusiasme persentase peserta JKN/KIS di Kota Singkawang yang telah mencapai 82,07 persen ini.

Dia mengungkapkan bahwa pencapaian UHC merupakan pencapaian tertinggi sistem JKN/KIS yang pihaknya kerjakan bersama para pemangku kepentingan.

"Tentunya, kami sangat senang sekali karena sedikit lagi Kota Singkawang mencapai UHC. Ini bukti upaya maksimal dan komitmen dari Pemerintah Kota Singkawang," tuturnya.

Di luar itu, katanya, komitmen ini disertai dengan perbaikan-perbaikan mutu di sektor pelayanan kesehatan.

Tent saja, katanya, hal ini memastikan bukan hanya masyarakat memiliki akses terhadap pelayanan kesehatan, tetapi ketika masyarakat mengonsumsi layanan kesehatan itu mereka merasakan terbukanya akses dan mutu layanan yang bagus.

"Peningkatan layanan kesehatan ini tentu menjadi bentuk langkah kompetitif kita terhadap layanan kesehatan negara tetangga. Sehingga, masyarakat kita tidak perlu jauh-jauh keluar negeri untuk berobat," katanya.

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023