Pemerintah Provinsi Kalbar melalui Perusahaan Daerah (Perusda) Aneka Usaha berupayan meningkatkan daya tawar petani dan pelaku usaha kratom di daerah itu dengan menghadirkan layanan Sentarum Laboratorium sebagai fasilitas uji mutu kratom.
"Bertepatan dengan dengan peringatan Hari Ulang Tahun Ke-66 Pemerintah Provinsi Kalbar hari ini, 28 Januari 2023, Sentarum Laboratorium diluncurkan sebagai upaya meningkatkan daya tawar petani dan pelaku usaha kratom di provinsi ini," ujar Direktur Utama Perusda Aneka Usaha, Syariful Hamzah Nauli di Pontianak, Sabtu.
Ia menjelaskan bahwa Provinsi Kalbar adalah produsen terbesar kratom atau yang dikenal dengan nama lain mitragyna speciosa, dengan sebaran terbesar saat ini berada di Kabupaten Kapuas Hulu dan juga ada di beberapa daerah lain seperti Ketapang, Sintang, Sekadau dan Sambas.
"Sebagai tanaman yang memiliki nilai ekonomi yang tinggi karena merupakan salah satu komoditas ekspor dengan potensi ratusan miliar rupiah per tahun tentu harus didukung banyak hal sepertinya laboratorium untuk menjaga kualitas. Untuk itu lah sudah selayaknya dan sangat dibutuhkan Sentarum Laboratorium ini," kata dia.
Ia mengungkapkan selama ini beberapa isu menyangkut kualitas obat herbal itu, yang menjadi kendala dan sering dihadapi petani dan pelaku usaha kratom di Kalbar. Ia mencontohkan seperti adanya kontaminasi bakteri E.coli, Salmonella dan lainnya, cemaran logam berat sampai pada spesifikasi nilai kandungan mitraginine yang dipersyaratkan oleh pembeli di negara tujuan. Kendala itu kadang berakibat pada rendahnya harga jual bahkan pembatalan sepihak yang merugikan pelaku usaha.
Baca juga: Pelabuhan Kijing bisa layani ekspor tanaman kratom
"Untuk itu lah, Perusda berinisiasi memfasilitasi petani maupun pelaku usaha dengan menghadirkan fasilitas uji mutu kratom, Sentarum Laboratorium. Kami berharap ke depan petani maupun pelaku usaha kratom dapat meningkatkan kualitas produksi yang muaranya dapat meningkatkan kesejahteraan ratusan ribu masyarakat Kalbar yang terhubung langsung di sektor itu," kata dia.
Sentarum Laboratorium Perusda Aneka Usaha telah dilengkapi dengan peralatan dan alat uji yang lengkap dengan tenaga atau SDM yang mumpuni dan berkompeten di bidangnya yang akan melayani pelaku usaha kratom untuk melakukan pengujian microbiology seperti E.coli, salmonella dan sejenisnya. Kemudian pengujian kimia seperti kelembaban atau kadar air, kandungan logam berat hingga mengukur prosentase kandungan mitraginine dalam kratom.
"Sentarum Laboratoium Perusda Aneka Usaha ini juga diharapkan dapat berkontribusi dan terbuka untuk keperluan riset dan pengembangan mutu kratom ke depan," kata dia.
Saat ini harga kratom bubuk di tingkat petani hanya di kisaran Rp30 ribu - Rp40 ribu per kilogram. Sebelumnya pada 2020, harga di kisaran Rp60 ribuan per kilogram. Bahkan sebelumnya lagi atau di awal komoditas kratom dikenal pernah di angka Rp90 ribu per kilogram.
Rendahnya harga dan bahkan ditolak pembeli tidak terlepas dari kratom yang diekspor tidak diuji kualitasnya sebagaimana seharusnya. Tidak diuji di laboratorium tersebut berdampak pada kekuatan petani atau pelaku usaha agar produk yang diekspor bisa memiliki daya tawar yang tinggi.
Baca juga: Sutarmidji sarankan masyarakat tanam kratom di kawasan DAS
Baca juga: Kain tenun Kapuas Hulu raih penghargaan Dekranas
Baca juga: Zulfydar Zaidar soroti ekspor kratom di Terminal Kijing
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023
"Bertepatan dengan dengan peringatan Hari Ulang Tahun Ke-66 Pemerintah Provinsi Kalbar hari ini, 28 Januari 2023, Sentarum Laboratorium diluncurkan sebagai upaya meningkatkan daya tawar petani dan pelaku usaha kratom di provinsi ini," ujar Direktur Utama Perusda Aneka Usaha, Syariful Hamzah Nauli di Pontianak, Sabtu.
Ia menjelaskan bahwa Provinsi Kalbar adalah produsen terbesar kratom atau yang dikenal dengan nama lain mitragyna speciosa, dengan sebaran terbesar saat ini berada di Kabupaten Kapuas Hulu dan juga ada di beberapa daerah lain seperti Ketapang, Sintang, Sekadau dan Sambas.
"Sebagai tanaman yang memiliki nilai ekonomi yang tinggi karena merupakan salah satu komoditas ekspor dengan potensi ratusan miliar rupiah per tahun tentu harus didukung banyak hal sepertinya laboratorium untuk menjaga kualitas. Untuk itu lah sudah selayaknya dan sangat dibutuhkan Sentarum Laboratorium ini," kata dia.
Ia mengungkapkan selama ini beberapa isu menyangkut kualitas obat herbal itu, yang menjadi kendala dan sering dihadapi petani dan pelaku usaha kratom di Kalbar. Ia mencontohkan seperti adanya kontaminasi bakteri E.coli, Salmonella dan lainnya, cemaran logam berat sampai pada spesifikasi nilai kandungan mitraginine yang dipersyaratkan oleh pembeli di negara tujuan. Kendala itu kadang berakibat pada rendahnya harga jual bahkan pembatalan sepihak yang merugikan pelaku usaha.
Baca juga: Pelabuhan Kijing bisa layani ekspor tanaman kratom
"Untuk itu lah, Perusda berinisiasi memfasilitasi petani maupun pelaku usaha dengan menghadirkan fasilitas uji mutu kratom, Sentarum Laboratorium. Kami berharap ke depan petani maupun pelaku usaha kratom dapat meningkatkan kualitas produksi yang muaranya dapat meningkatkan kesejahteraan ratusan ribu masyarakat Kalbar yang terhubung langsung di sektor itu," kata dia.
Sentarum Laboratorium Perusda Aneka Usaha telah dilengkapi dengan peralatan dan alat uji yang lengkap dengan tenaga atau SDM yang mumpuni dan berkompeten di bidangnya yang akan melayani pelaku usaha kratom untuk melakukan pengujian microbiology seperti E.coli, salmonella dan sejenisnya. Kemudian pengujian kimia seperti kelembaban atau kadar air, kandungan logam berat hingga mengukur prosentase kandungan mitraginine dalam kratom.
"Sentarum Laboratoium Perusda Aneka Usaha ini juga diharapkan dapat berkontribusi dan terbuka untuk keperluan riset dan pengembangan mutu kratom ke depan," kata dia.
Saat ini harga kratom bubuk di tingkat petani hanya di kisaran Rp30 ribu - Rp40 ribu per kilogram. Sebelumnya pada 2020, harga di kisaran Rp60 ribuan per kilogram. Bahkan sebelumnya lagi atau di awal komoditas kratom dikenal pernah di angka Rp90 ribu per kilogram.
Rendahnya harga dan bahkan ditolak pembeli tidak terlepas dari kratom yang diekspor tidak diuji kualitasnya sebagaimana seharusnya. Tidak diuji di laboratorium tersebut berdampak pada kekuatan petani atau pelaku usaha agar produk yang diekspor bisa memiliki daya tawar yang tinggi.
Baca juga: Sutarmidji sarankan masyarakat tanam kratom di kawasan DAS
Baca juga: Kain tenun Kapuas Hulu raih penghargaan Dekranas
Baca juga: Zulfydar Zaidar soroti ekspor kratom di Terminal Kijing
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023