Kedutaan Besar Amerika Serikat (Kedubes AS) menjalin kerjasama dengan Universitas Tanjungpura Pontianak, salah satunya program untuk meningkatkan potensi penyandang Disabilitas di Kalimantan Barat.

"Program yang dilaksanakan di American Corner dinamakan program Leadership, Enterprenership, Art and Dipersity (LEAD). Program ini dihadiri oleh 25 orang teman-teman penyandang Disabilitas, tujuannya untuk memberi mereka keahlian kepemimpinan, kewirausahaan, dan menciptakan lapangan pekerjaan," kata Pejabat Urusan Diplomasi Publik (Public Affairs Officer) Rachel L Cooke saat melakukan kunjungan kerja ke American Corner Untan, di Pontianak, Jumat.

Ia juga menambahkan, bahwa yang paling penting adalah agar para penyandang Disabilitas ini dapat saling membangun kerjasama antara mereka.

Dalam kunjungan ini, Rachel menjelaskan, dirinya membahas beberapa kerjasama dan program-program pemerintah AS yang dilakukan di Kota Pontianak, termasuk American Corner Untan tersebut.

Rachel mengatakan, kedatangannya ini merupakan kunjungan kerja pertamanya di Kota Pontianak, dirinya didampingi oleh MyAmerica Oktiviane A Sinaga.

"Selain membahas program kerjasama, saya juga membantu American Corner merayakan ulang tahun yang ke-11. Jadi, kemarin ada pertunjukan seni, salah satunya pertunjukan dua perempuan tuli, mereka menari, tapi mereka tidak bisa mendengar, hanya mengikuti vibrasi atau getaran yang ada di tanah, itu luar biasa," tuturnya.

Ia mengatakan, program yang dilakukan itu menyediakan kesempatan bagi penyandang Disabilitas untuk membangun kemampuan bisnis dan kemampuan menyerap usaha mereka.

"Ada orang tuli yang punya usaha kopi, mereka menciptakan lapangan pekerjaan bagi sesama teman-teman tuli. Tempat itu juga mengakomodir kebutuhan teman-teman tuli untuk hangout, karena biasanya, saat teman-teman tuli pergi ke cafe, mereka sering merasa tidak nyaman, karena tidak terakomodir dengan baik," katanya.

Jadi, lanjutnya, dalam hal ini pemerintah AS mendukung sepenuhnya program-program seperti ini, karena mereka juga mengkampanyekan nilai-nilai inklusi itu yang merupakan nilai-nilai penting, baik bagi orang Amerika maupun orang Indonesia.

"Kami tahu bahwa semboyan negara Indonesia Bhineka Tunggal Ika, jadi kita berusaha mengakomodir berbagai macam keberagaman, dan khusus program ini kita mengakomodir para penyandang Disabilitas," katanya.

Di tempat yang sama, Rektor Untan, Garuda Wiko mengatakan kunjungan Rachel L Cooke ke Untan hari ini untuk program Lead, karena tahun kemarin Rektor dan dosen-dosen Untan berkunjung ke Amerika untuk mengetahui lebih banyak tentang program agrikultur dan wirausaha.

"Ibu ini punya backgorund sebagai saintis bilogis, jadi ada berjodoh atau cocok. Bisa membekali lebih banyak teman-teman di Untan yang sudah dikerjakan di Amerika Serikat. Ibu juga ada kesempatan berdialog dengan teman-teman biologi FMIPA Untan, bercerita tentang opurtunity bagi perempuan untuk berkarya di bidang since dan kuliah itu juga dihadiri oleh 60 orang mahasiswa dan dosen-dosen," kata Wiko.

Pewarta: Rendra Oxtora dan Sucia Lucinda

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023