Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS), Wahyudi Hidayat yang menjabat sebagai Wakil Bupati Kapuas Hulu menyebutkan pentingnya mengingatkan kepada masyarakat khususnya kaum muda Kapuas Hulu untuk tidak melakukan kawin muda dalam upaya mencegah terjadinya stunting.

"Mencegah terjadinya kasus stunting ini memang dari awal sudah menjadi atensi saya, terutama dalam mengawasi dan melakukan pembinaan kepada para generasi muda sejak pra nikah. Dan pernikahan dini atau kawin muda ini menjadi salah satu faktor utama terlahir nya anak-anak stunting," kata Wahyudi usai membuka Rakor TPPS dan Audit Kasus Stunting di aula Kantor DPRD Kapuas Hulu Kalimantan Barat, Senin.

Wahyudi mengatakan, dalam pencegahan terjadinya kasus stunting di Kapuas Hulu juga perlu diingatkan kepada masyarakat untuk memperbaiki prilaku hidup, baik itu terkait prilaku hidup bersih dan sehat serta prilaku untuk tidak cepat-cepat menikah bagi remaja, karena baik secara mental, kesehatan maupun fisik terutama pada alat reproduksi remaja itu sendiri belum siap.

"Dan untuk mengingatkan dan melakukan edukasi serta sosialisasi kepada masyarakat khususnya para remaja ini harus kita lakukan bersama-sama oleh OPDKB dan pihak terkait lainnya dan melibatkan semua pihak hingga ke desa-desa. Kita harus berkovergensi berkoordinasi semua stakeholder  Kapuas Hulu yang ada ini untuk saling mendukung" ungkap Wahyudi.

"Mengapa saya mengatakan jangan kawin muda, karena ini sangat mempengaruhi kualitas sumber daya manusia kita sejak 1000 hari pertama kehidupan. Bila dari pernikahan dini telah lahir anak-anak stunting maka setelah 1000 hari pertama kehidupan atau usia dua tahun itu, maka sulit akan di selamatkan, dan anak yang lahir stunting itu tetap dinyatakan stunting," tambah Wahyudi.

Sementara itu, Penata KKB Ahli Madya Perwakilan BKKBN Kalbar,  Muslimat mengatakan dalam penanganan percepatan penurunan stunting, Perwakilan BKKBN Kalbar selalu melakukan koordinasi dengan para pemerintah daerah di kabupaten/kota di Kalbar.

"Kami selalu berkoordinasi dengan pemerintah daerah, dan kami berharap dana-dana penanganan stunting yang di alokasikan ke Pemda mudah-mudahan dapat mendorong percepatan penurunan stunting seperti di Kapuas Hulu ini," kata Muslimat.

Kemudian ujar Muslimat lagi, melalui dana dari APBN, BKKBN Kabar juga melakukan sosialisasi ke daerah kabupaten/kota yang ada di Kalbar. 

"Sosialisasi dan edukasi pencegahan stunting ini diantaranya bertujuan merubah pola asuh, pola makan yang baik dan benar termasuk menjalani hidup bersih. Dan kegiatan ini kami fokuskan ke daerah-daerah lokus stunting. Kemudian kami juga ada program Dapur Sehat Atasi Stunting (Dashat) untuk 10 desa dengan pagu dana Rp35 juta per desa yang bertujuan memberikan makan atau gizi tambahan bagi masyarakat rentang stunting. Dan juga untuk para remaja kami ada program GenRe," pungkas Muslimat. 

Pewarta: Slamet Ardiansyah

Editor : Evi Ratnawati


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023