Masjid Baiturrahim merupakan satu di antara masjid yang berdiri di Kelurahan Sungai Jawi Dalam, Pontianak Barat, yang memiliki atap bertingkat serta terdapat menara yang menjulang sehingga bisa terlihat dari kejauhan.

Masjid ini berada di lokasi strategis karena selalu dilintasi masyarakat saat perjalanan antara Sungai Jawi dan daerah Pal 5. Keberadaan masjid ini di jalur pelintasan itu membuat orang-orang mudah mengenal serta mengingatnya, sehingga menjadi ikonis.

Masjid Baiturrahim terletak di Jalan Haji Rais A. Rachman, tepatnya di sebelah Gang Amanah. Letaknya persis di perbatasan antara Jalan Haji Rais A. Rachman yang sering disebut sebagai Pal 3 dan Jalan Husein Hamzah yang sering disebut sebagai daerah Pal 5. 

Masjid Baiturrahim didirikan oleh lima orang yaitu Haji Ahmad Dja’far, Haji Muhammad Saleh, A. Gani Jawi, Abdul Hadi, dan Bidin Ali. 

Pada awalnya, masjid ini masih berupa surau sebagai tempat ibadah masyarakat sekitar namun masih dalam ranah yang sempit. Surau tersebut berdiri pada tahun 1962 sampai pada akhirnya menjadi bangunan masjid yang bernama Masjid Baiturrahim dan diresmikan pada 1965 oleh Habib Saleh Al Hadad. 

Habib Saleh Al Hadad merupakan seorang hadrami yang sukses di daerah Pontianak. Dia hidup bersahaja sebagai seorang ulama yang berdakwah dari satu masjid ke masjid yang lainnya. 

Masjid Baiturrahim pada awalnya memiliki luas tanah 519 meter persegi dan sekarang memiliki luas tanah sebesar 1.320 meter persegi. Luas bangunannya sebesar 357 meter persegi. Untuk daya tampung jamaah dari masjid ini sekitar 300-400 orang. 

Namun ketika hari raya seperti Idul Fitri dan Idul Adha, saat Shalat Id, maka jamaah yang shalat bisa lebih dari angka tersebut dan memenuhi sampai ke jalan raya. 

Dari dalam masjid, kita bisa melihat ruang imam serta ruang mimbar di bagian depannya. 

Ciri khas bangunan masjid ini adalah memiliki atap yang bertingkat serta terdapat menara masjid yang menjulang. Menara bisa terlihat dari kejauhan. 

Di menara masjid ini juga terdapat jendela kaca yang berbentuk seperti bintang dan ini menjadi suatu pembeda Masjid Baiturrahim yang jarang terdapat di masjid lain. 

Masjid ini juga memiliki warna oranye terang, berbeda dengan kebanyakan masjid yang biasanya bernuansa coklat ataupun warna muda lainnya. 

Selain itu, masjid ini masih mempertahankan kubah dengan bahan stainless yang terlihat mengkilap dari kejauhan dan menjadi daya tarik tersendiri.

Sampai saat ini Masjid Baiturrahim masih aktif beroperasi. Kepengurusan Masjid Baiturrahim kurang lebih 20 orang dan diketuai tokoh masyarakat setempat, bernama Sagiman Mustaqiman.
Tampak dalam Masjid Baiturrahim yang bersih dengan ornamen jendela kaca bersegi lima, dan perlengkapan ibadah tertata rapi di dalam lemari kaca. (ANTARA/M Damara Shadiq)

Pewarta: M Damara Shadiq/Magang FKIP

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023