Pemerintah Kabupaten Biak Numfor, Papua pada tahun ini memberikan pelatihan ketrampilan teknik kejuruan kepada 112 pencari kerja pemuda orang asli Papua sebagai bekal mendapatkan pekerjaan.
"Saya minta selama 30 hari waktu lamanya pelatihan ketrampilan kejuruan untuk diikuti dengan baik sehingga setelah selesai pelatihan mendapatkan bekal ilmu pengetahuan buat menciptakan lapangan kerja untuk orang lain," kata Asisten II Sekretaris Daerah Biak Numfor Lot Yensenem saat membuka pelatihan kejuruan pencari kerja di Biak, Rabu.
Ia mengatakan, saat ini kesempatan meraih kerja di pasar kerja dibutuhkan tenaga kerja yang terampil dan menguasai kejuruan tertentu.
Ketrampilan tenaga kerja, menurut Lot Yensenem, tidak ada diperoleh secara instan tetapi melalui proses pelatihan sesuai jangka waktu yang ditetapkan.
"Jangan sia-siakan waktu pelatihan yang akan diikuti pencari kerja tetapi ikuti semua materi yang disampaikan instruktur," kata mantan Kadis Pendidikan itu.
Baca juga: Satgas Pamtas gagalkan PMI ilegal asal NTB di perbatasan Indonesia
Sementara itu, Kepala UPT Loka Latihan Kerja Biak Yalon Kbarek melaporkan, enam kejuruan pelatihan yang dibuka Pemkab Biak diharapkan menjadi bekal 112 peserta untuk membuka peluang baru kesempatan kerja untuk orang lain.
"Peserta yang berminat mendaftar mengikuti pelatihan mencapai 400 orang lebih tetapi yang lolos seleksi sebagai peserta pelatihan sebanyak 112 orang," katanya.
Enam kejuruan ketrampilan pada pelatihan terdiri teknik elektronik, teknik listrik, teknik las, teknik otomotif, garmen apparel dan teknologi komunikasi informasi.
Kepala Dinas Tenaga Kerja Biak Numfor Djoni Domeng mengingatkan pelatihan ketrampilan teknik kejuruan peserta yang terpilih melalui hasil seleksi terhadap 400-an peserta yang ikut testing penerimaan dilakukan UPT LLK UKM.
"Ini kesempatan untuk pencari kerja pemuda Papua dalam meningkatkan kompetensi kejuruan untuk memasuki pasar kerja Global," ujarnya.
Sebanyak 112 peserta pelatihan ketrampilan teknik kejuruan selama mengikuti pelatihan diberikan makan minum dan uang transportasi peserta.
Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) bersinergi dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat dalam meningkatkan kompetensi Pekerja Migran Indonesia (PMI).
"Langkah yang diambil oleh BP2MI bersama Pemprov ini merupakan satu hal untuk menyelamatkan para Pekerja Migran Indonesia (PMI) dari eksploitasi sindikat dengan cara memperkuat edukasi para PMI," kata Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani di Pontianak, Minggu.
Dia mengatakan, pihaknya memiliki tanggung jawab untuk mempersiapkan SDM yang berkompeten, memiliki keahlian, dan keterampilan dibidang-bidang sektor pekerjaan yang akan mereka pilih untuk bekerja di negara lain, agar mereka memiliki nilai untuk diimbangi dengan jabatannya yang baik dan gaji yang besar.
"Itu yang kita inginkan, karena ini menyangkut NIK dari tanah air kita," tuturnya. Baca selengkapnya: BP2MI sinergi bersama Pemprov Kalbar tingkatkan kompetensi PMI
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023
"Saya minta selama 30 hari waktu lamanya pelatihan ketrampilan kejuruan untuk diikuti dengan baik sehingga setelah selesai pelatihan mendapatkan bekal ilmu pengetahuan buat menciptakan lapangan kerja untuk orang lain," kata Asisten II Sekretaris Daerah Biak Numfor Lot Yensenem saat membuka pelatihan kejuruan pencari kerja di Biak, Rabu.
Ia mengatakan, saat ini kesempatan meraih kerja di pasar kerja dibutuhkan tenaga kerja yang terampil dan menguasai kejuruan tertentu.
Ketrampilan tenaga kerja, menurut Lot Yensenem, tidak ada diperoleh secara instan tetapi melalui proses pelatihan sesuai jangka waktu yang ditetapkan.
"Jangan sia-siakan waktu pelatihan yang akan diikuti pencari kerja tetapi ikuti semua materi yang disampaikan instruktur," kata mantan Kadis Pendidikan itu.
Baca juga: Satgas Pamtas gagalkan PMI ilegal asal NTB di perbatasan Indonesia
Sementara itu, Kepala UPT Loka Latihan Kerja Biak Yalon Kbarek melaporkan, enam kejuruan pelatihan yang dibuka Pemkab Biak diharapkan menjadi bekal 112 peserta untuk membuka peluang baru kesempatan kerja untuk orang lain.
"Peserta yang berminat mendaftar mengikuti pelatihan mencapai 400 orang lebih tetapi yang lolos seleksi sebagai peserta pelatihan sebanyak 112 orang," katanya.
Enam kejuruan ketrampilan pada pelatihan terdiri teknik elektronik, teknik listrik, teknik las, teknik otomotif, garmen apparel dan teknologi komunikasi informasi.
Kepala Dinas Tenaga Kerja Biak Numfor Djoni Domeng mengingatkan pelatihan ketrampilan teknik kejuruan peserta yang terpilih melalui hasil seleksi terhadap 400-an peserta yang ikut testing penerimaan dilakukan UPT LLK UKM.
"Ini kesempatan untuk pencari kerja pemuda Papua dalam meningkatkan kompetensi kejuruan untuk memasuki pasar kerja Global," ujarnya.
Sebanyak 112 peserta pelatihan ketrampilan teknik kejuruan selama mengikuti pelatihan diberikan makan minum dan uang transportasi peserta.
Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) bersinergi dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat dalam meningkatkan kompetensi Pekerja Migran Indonesia (PMI).
"Langkah yang diambil oleh BP2MI bersama Pemprov ini merupakan satu hal untuk menyelamatkan para Pekerja Migran Indonesia (PMI) dari eksploitasi sindikat dengan cara memperkuat edukasi para PMI," kata Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani di Pontianak, Minggu.
Dia mengatakan, pihaknya memiliki tanggung jawab untuk mempersiapkan SDM yang berkompeten, memiliki keahlian, dan keterampilan dibidang-bidang sektor pekerjaan yang akan mereka pilih untuk bekerja di negara lain, agar mereka memiliki nilai untuk diimbangi dengan jabatannya yang baik dan gaji yang besar.
"Itu yang kita inginkan, karena ini menyangkut NIK dari tanah air kita," tuturnya. Baca selengkapnya: BP2MI sinergi bersama Pemprov Kalbar tingkatkan kompetensi PMI
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023