Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Kristalina Georgieva menyebutkan, Indonesia mencatatkan pertumbuhan ekonomi yang jauh di atas rata-rata pertumbuhan dunia dan masih terjaga dengan baik di tengah ketidakpastian.
“Di tengah situasi ekonomi dunia yang diwarnai banyak ketidakpastian, ekonomi Indonesia cukup baik dan stabil dengan pertumbuhan ekonomi yang jauh di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi dunia,” kata Kristalina dalam pertemuan dengan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) di sela rangkaian KTT G7 di Hiroshima, Jepang, Sabtu, sebagaimana keterangan Biro Pers Sekretariat Presiden.
Presiden Jokowi menyampaikan bahwa ekonomi Indonesia diperkirakan akan tumbuh 5,1 persen pada 2023, dan 5 persen pada 2024. Pada kuartal I 2023, Indonesia mencatatkan pertumbuhan ekonomi 5,03 persen (yoy).
Melihat hal tersebut, IMF berharap Indonesia dapat ikut serta dalam memberikan bantuan kepada negara berkembang lainnya.
“IMF harapkan bantuan Indonesia kepada negara berkembang lain, terutama di bidang pengentasan kemiskinan,” kata Kristalina.
Kristalina juga menilai bahwa Indonesia memiliki peran penting di tengah situasi dunia yang sedang menghadapi banyak tantangan saat ini. Indonesia dinilai mampu untuk menjalin hubungan dan berkomunikasi dengan semua pihak.
“Indonesia dapat berbicara dengan semua negara, semua pihak, dan di tengah dunia yang hadapi banyak tantangan seperti saat ini, diperlukan lebih banyak lagi peran seperti yang dimainkan oleh Indonesia,” kata dia.
sementara itu, Presiden Jokowi juga menyambut baik peluncuran Agenda Kebijakan Global IMF serta pembentukan sistem peringatan dini (early warning system) yang dinilai penting.
Dalam pertemuan tersebut, Direktur Pelaksana IMF juga memberikan apresiasi atas keberhasilan Indonesia dalam menjalankan presidensi G20 pada 2022 serta keberhasilan atas penyelenggaraan KTT ke-42 ASEAN pada tahun ini.
“Selamat atas keberhasilan Indonesia dalam menjalankan presidensi G20 tahun lalu dan juga atas penyelenggaraan KTT ke-42 ASEAN di Labuan Bajo,” ucap Kristalina.
Turut mendampingi Presiden dalam pertemuan kali ini adalah Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.
Baca juga: Indonesia dukung kawasan ASEAN jadi pusat pertumbuhan ekonomi
Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalbar mencatat ekonomi Kalbar pada triwulan I 2023 tumbuh sebesar 4,65 persen secara tahunan (yoy).
"Dari sisi produksi, lapangan usaha pengadaan listrik dan gas mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 27,58 persen. Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dialami oleh komponen pengeluaran konsumsi pemerintah (PK-P) yaitu sebesar 14,05 persen," Ketua Tim Neraca Produksi dan Pengeluaran BPS Provinsi Kalbar Preatin di Pontianak, Kalbar, Jumat.
Ia menjelaskan bahwa pertumbuhan ekonomi yang ada, tidak terlepas dari beberapa peristiwa yang berkaitan.
Preatin mencontohkan seperti produksi komoditas tanaman padi mengalami peningkatan sekitar 261,09 persen secara kuartalan (qtq) seiring dengan adanya panen raya pada triwulan I 2023, namun secara yoy terkontraksi sebesar 13,18 persen.
Sementara, produksi palawija mengalami pertumbuhan baik secara kuartalan maupun tahunan masing-masing sebesar 18,34 persen dan 0,65 persen.Baca selengkapnya: Ekonomi Kalbar triwulan I 2023 tumbuh 4,65 persen
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023