Aktivitas budidaya pembesaran kepiting oleh kelompok nelayan di Kubu, Kabupaten Kubu Raya, Provinsi Kalimantan Barat mulai digalakkan dan hal itu sebagai upaya untuk menghadirkan keberlanjutan agar kepiting terus menjadi sumber pendapatan masyarakat di sana.

"Kubu Raya ini menjadi daerah sentra kepiting di Provinsi Kalbar. Hingga ke depan, harapan kita bersama terus hadir dan keberlanjutan. Untuk itulah budidaya pembesaran kepiting ini penting," ujar pelaku usaha dan nelayan kepiting Kubu Raya, Suhaimi di Pontianak, Senin.

Ia menjelaskan bahwa di lapangan banyak ditemukan di kalangan nelayan yang masih menangkap kepiting berukuran kecil. Dari sisi ekonomi harga tangkapan tersebut lebih murah dan dari sisi keberlanjutan menjadi tantangan.

"Saya saat membeli kepiting dengan nelayan di laut hampir 20 persen itu kepiting kecil. Kalau tidak kita beli dari nelayan maka dia tidak mendapat pemasukan. Kalau  dibeli murah juga. Jadi dilema. Untuk itulah pembesaran kepiting penting untuk dibudidayakan. Setiap bulan saya bisa membeli kepiting nelayan sebanyak 4 ton dari 40 nelayan mitra," papar dia.

Menurutnya, untuk tahap awal sebagai ujicoba budidaya pembesaran kepiting sudah dilakukannya. Menurutnya dalam kurun 3 bulan kepiting sudah besar yang semula hanya 1 ons bisa menjadi 4 ons.

"Setelah ujicoba dan sukses maka ini akan ditularkan ke nelayan melalui kelompok tani. Harapannya ada keberlanjutan kepiting dan pendapatan petani yang menjanjikan," jelas dia yang sudah berkecimpung dengan dunia nelayan dan bisnis kepiting selama 26 tahun.

Untuk tantangan menurutnya hanya dua hal yaitu hewan berang dan keamanan dari manusia. Sedangkan untuk pakan tidak sulit hanya butuh ikan kecil .

"Tantangan lainnya untuk menggalakkan lebih luas kita butuh sarana dan prasarana. Bersyukur kita sudah berkomunikasi dengan Pemerintah Provinsi Kalbar melalui Dinas Kelautan dan Perikanan yang bakal menyambut baik untuk gerakan pembesaran kepiting ini," ucap dia.

Sementara itu, Sekretaris Camat Kubu, M Ridho mengatakan bahwa warganya sebagian besar atau 85 persen adalah nelayan. Sumber pendapatan selain menangkap ikan dan udang adalah kepiting.

"Untuk pembesaran kepiting ini penting agar memberikan dampak ekonomi bagi nelayan lebih baik dan keberlanjutannya. Kami terus mendorong nelayan untuk berinovasi," jelas dia.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kalbar, M. Munsif menyambut baik gerakan nelayan di Kubu untuk pengembangan atau budidaya pembesaran kepiting. Menurutnya hal itu sangat baik dan pihaknya bisa mendorong dalam hal memaksimalkan potensi yang ada.

"Kami akan melihat seperti apa budidaya ini dan bisa dibantu dengan apa yang dibutuhkan nelayan untuk pembesaran kepiting tersebut," ucap dia.
 

Pewarta: Dedi

Editor : Evi Ratnawati


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023