Perempuan itu bernama Siti Saleha, umurnya tak muda lagi, tetapi tetap produktif dan selalu berkarya mengisi hari-hari senjanya.
Siti yang sudah berusia 69 tahun, adalah kader Posyandu Melati Khatulistiwa di tempat tinggalnya di RW 22/RT 02 Kelurahan Siantan Hilir Kecamatan Pontianak Utara.
Selain sebagai ibu rumah tangga, sehari-hari kegiatannya adalah mengelola posyandu di dekat rumahnya itu. Siti sudah menjadi kader Posyandu jauh sebelum dirinya memasuki usia lanjut.
Ketika peringatan Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) ke-27 di halaman Kantor Dinas Sosial (Dinsos) Kota Pontianak, Senin (29/5), perempuan ini memberikan kesan dan pesannya sebagai kader posyandu.
"Saya tidak merasa lansia karena saya selalu berkumpul dengan anak muda. Usia mungkin tua, tapi kita tetap semangat. Itu yang saya lakukan di tempat saya," katanya.
Sebagai Ketua Posyandu Melati Khatulistiwa, tak hanya bayi yang dilayaninya bersama masyarakat setempat, tetapi juga usia lanjut. Semangat Siti bahkan sudah menyebar di sekitarnya. Banyak dari warga yang berusia lanjut datang ke posyandu, meminta untuk diperiksa secara berkala setiap tiga bulan sekali.
Menurut dia, warga lansia setempat rajin memeriksakan kondisi badan, seperti berat badan, tinggi badan, gula darah, asam urat dan darah tinggi.
Siti menyebut rumusnya agar tetap produktif dan berkarya meski tak muda lagi. Rumusnya hanya satu, yakni jiwa sosial. Tanpa itu, sekecil apapun persoalan tidak akan bisa selesai, apalagi di tingkat tataran warga. Keikhlasan adalah rahasia awet muda. Dengan menjaga kedua hal itu masyarakat turut bersemangat.
"Ada 60 ibu-ibu di sana, kami berikan pelajaran membaca, semuanya bersemangat. Kami mengambil kesempatan untuk menyantuni anak yatim dan kaum dhuafa di lingkungan kami," kata Siti yang sehari-hari juga sebagai ketua RT.
Dia mengajak seluruh warga, khususnya usia lanjut untuk bersama-sama membangun Kota Pontianak. Memposisikan diri selayaknya orang tua yang membimbing dan mendidik sang anak, karena dia yakin, dengan perlahan dan sabar, seluruh masyarakat di Pontianak bertambah kualitas.
Menurut dia lagi, ikhtiar itu bisa dimulai dari keluarga. "Kita sebagai orang tua mari saling menasehati kepada anak-anak kita, dan juga terus memberikan contoh," ujarnya.
Bertepatan dengan HLUN ke-27, Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak melalui Dinas Sosial menggelar agenda mulai dari gotong royong memberikan bantuan kepada lansia serta menyerahkan penghargaan bagi mereka yang memerlukan. Selain itu sebanyak 75 orang lansia menerima bantuan sandang.
Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono mengatakan lebih dari 2 persen masyarakat Pontianak telah berusia 75 tahun.
Menurut Edi Kamtono, mengambil pelajaran dari negara maju, banyak lansia yang produktif. Begitu pula di Pontianak. Edi menilai, sering ditemui orang berusia lanjut senang berolahraga dan menjalankan bisnis.
Tetapi juga tidak sedikit persoalan yang ditemukannya di lapangan, seperti kualitas kesehatan yang menurun ditambah perekonomian keluarga yang belum mampu. Edi lalu menjelaskan pentingnya menjalankan amanat Undang-Undang (UU) No 13 Tahun 1998 Kesejahteraan Lanjut Usia.
"Kalau di negara maju ada yang namanya panti. Di sana, pengelolaan panti sangat baik, sehingga lansia betah. Kesehatannya terjamin. Di sini mudah-mudahan nanti ada panti yang berkualitas, tapi kalau menurut undang-undang tanggung jawab membuat panti ada di Pemerintah Provinsi," katanya.
Dia mengatakan senantiasa melakukan intervensi data keluarga lansia.
Dia mengimbau seluruh puskesmas dan rumah sakit memberikan pemeriksaan kesehatan lansia secara gratis. Selain itu, Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dan Program Keluarga Harapan (PKH) juga telah diserahkan.
"Mudah-mudahan bantuan ini menambah semangat bagi setiap lansia maupun keluarga yang di rumahnya terdapat lansia," katanya.
Kepala Dinas Sosial Kota Pontianak Trisnawati menambahkan, pihaknya sudah melaksanakan kegiatan peringatan Hari Lansia Nasional di dua wilayah yaitu Kecamatan Pontianak Timur dan Pontianak Kota.
Dan seluruh perangkat daerah di Indonesia pada Senin (29/5) secara serentak memperingati Hari Lansia Nasional bersama dengan Kementerian Sosial.
"Hari ini para lansia yang ingin pemeriksaan gratis, silahkan datang ke puskesmas dan UPT Laboratorium Kesehatan. Kami memberikan bantuan sandang kepada 75 lansia. Namun secara simbolis kepada 25 orang, dan sisanya langsung diantar ke kediaman masing-masing penerima," ucapnya.
Terdapat total 67.193 orang di Pontianak masuk dalam kategori lansia. Jumlah lansia laki-laki sebesar 32.386 dan lansia perempuan 34.807 orang. Dari jumlah tersebut, jumlah lansia yang masuk ke dalam PKH ada 2.665 orang.
Menurut Peraturan Presiden (Perpres) No 88 Tahun 2021 tentang Strategi Nasional Kelanjutusiaan, perangkat daerah diminta untuk menjalankan visi, misi dan strategi yang tercantum dalam Perpres itu. Mulai dari peningkatan perlindungan sosial, jaminan pendapatan, dan kapasitas individu, peningkatan derajat kesehatan dan kualitas hidup lansia dan sebagainya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023
Siti yang sudah berusia 69 tahun, adalah kader Posyandu Melati Khatulistiwa di tempat tinggalnya di RW 22/RT 02 Kelurahan Siantan Hilir Kecamatan Pontianak Utara.
Selain sebagai ibu rumah tangga, sehari-hari kegiatannya adalah mengelola posyandu di dekat rumahnya itu. Siti sudah menjadi kader Posyandu jauh sebelum dirinya memasuki usia lanjut.
Ketika peringatan Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) ke-27 di halaman Kantor Dinas Sosial (Dinsos) Kota Pontianak, Senin (29/5), perempuan ini memberikan kesan dan pesannya sebagai kader posyandu.
"Saya tidak merasa lansia karena saya selalu berkumpul dengan anak muda. Usia mungkin tua, tapi kita tetap semangat. Itu yang saya lakukan di tempat saya," katanya.
Sebagai Ketua Posyandu Melati Khatulistiwa, tak hanya bayi yang dilayaninya bersama masyarakat setempat, tetapi juga usia lanjut. Semangat Siti bahkan sudah menyebar di sekitarnya. Banyak dari warga yang berusia lanjut datang ke posyandu, meminta untuk diperiksa secara berkala setiap tiga bulan sekali.
Menurut dia, warga lansia setempat rajin memeriksakan kondisi badan, seperti berat badan, tinggi badan, gula darah, asam urat dan darah tinggi.
Siti menyebut rumusnya agar tetap produktif dan berkarya meski tak muda lagi. Rumusnya hanya satu, yakni jiwa sosial. Tanpa itu, sekecil apapun persoalan tidak akan bisa selesai, apalagi di tingkat tataran warga. Keikhlasan adalah rahasia awet muda. Dengan menjaga kedua hal itu masyarakat turut bersemangat.
"Ada 60 ibu-ibu di sana, kami berikan pelajaran membaca, semuanya bersemangat. Kami mengambil kesempatan untuk menyantuni anak yatim dan kaum dhuafa di lingkungan kami," kata Siti yang sehari-hari juga sebagai ketua RT.
Dia mengajak seluruh warga, khususnya usia lanjut untuk bersama-sama membangun Kota Pontianak. Memposisikan diri selayaknya orang tua yang membimbing dan mendidik sang anak, karena dia yakin, dengan perlahan dan sabar, seluruh masyarakat di Pontianak bertambah kualitas.
Menurut dia lagi, ikhtiar itu bisa dimulai dari keluarga. "Kita sebagai orang tua mari saling menasehati kepada anak-anak kita, dan juga terus memberikan contoh," ujarnya.
Bertepatan dengan HLUN ke-27, Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak melalui Dinas Sosial menggelar agenda mulai dari gotong royong memberikan bantuan kepada lansia serta menyerahkan penghargaan bagi mereka yang memerlukan. Selain itu sebanyak 75 orang lansia menerima bantuan sandang.
Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono mengatakan lebih dari 2 persen masyarakat Pontianak telah berusia 75 tahun.
Menurut Edi Kamtono, mengambil pelajaran dari negara maju, banyak lansia yang produktif. Begitu pula di Pontianak. Edi menilai, sering ditemui orang berusia lanjut senang berolahraga dan menjalankan bisnis.
Tetapi juga tidak sedikit persoalan yang ditemukannya di lapangan, seperti kualitas kesehatan yang menurun ditambah perekonomian keluarga yang belum mampu. Edi lalu menjelaskan pentingnya menjalankan amanat Undang-Undang (UU) No 13 Tahun 1998 Kesejahteraan Lanjut Usia.
"Kalau di negara maju ada yang namanya panti. Di sana, pengelolaan panti sangat baik, sehingga lansia betah. Kesehatannya terjamin. Di sini mudah-mudahan nanti ada panti yang berkualitas, tapi kalau menurut undang-undang tanggung jawab membuat panti ada di Pemerintah Provinsi," katanya.
Dia mengatakan senantiasa melakukan intervensi data keluarga lansia.
Dia mengimbau seluruh puskesmas dan rumah sakit memberikan pemeriksaan kesehatan lansia secara gratis. Selain itu, Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dan Program Keluarga Harapan (PKH) juga telah diserahkan.
"Mudah-mudahan bantuan ini menambah semangat bagi setiap lansia maupun keluarga yang di rumahnya terdapat lansia," katanya.
Kepala Dinas Sosial Kota Pontianak Trisnawati menambahkan, pihaknya sudah melaksanakan kegiatan peringatan Hari Lansia Nasional di dua wilayah yaitu Kecamatan Pontianak Timur dan Pontianak Kota.
Dan seluruh perangkat daerah di Indonesia pada Senin (29/5) secara serentak memperingati Hari Lansia Nasional bersama dengan Kementerian Sosial.
"Hari ini para lansia yang ingin pemeriksaan gratis, silahkan datang ke puskesmas dan UPT Laboratorium Kesehatan. Kami memberikan bantuan sandang kepada 75 lansia. Namun secara simbolis kepada 25 orang, dan sisanya langsung diantar ke kediaman masing-masing penerima," ucapnya.
Terdapat total 67.193 orang di Pontianak masuk dalam kategori lansia. Jumlah lansia laki-laki sebesar 32.386 dan lansia perempuan 34.807 orang. Dari jumlah tersebut, jumlah lansia yang masuk ke dalam PKH ada 2.665 orang.
Menurut Peraturan Presiden (Perpres) No 88 Tahun 2021 tentang Strategi Nasional Kelanjutusiaan, perangkat daerah diminta untuk menjalankan visi, misi dan strategi yang tercantum dalam Perpres itu. Mulai dari peningkatan perlindungan sosial, jaminan pendapatan, dan kapasitas individu, peningkatan derajat kesehatan dan kualitas hidup lansia dan sebagainya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023